3 Alasan Mengejar Kesempurnaan Hanya Bikin Kamu Lelah dan Terpuruk 

Kamu justru tertekan perasaan takut gagal

Sebenarnya boleh-boleh saja kita memiliki standar sempurna. Sisi positifnya, bisa menjadi motivasi meraih pencapaian terbaik. Tapi yang namanya standar kesempurnaan juga ada batasnya. Kita tidak boleh menempatkan konsep perfeksionis di atas segalanya.

Apalagi sampai menghakimi diri secara berlebihan saat sadar memiliki titik kekurangan. Tindakan demikian ini tidak dibenarkan. Sudah saatnya kita menempatkan standar kesempurnaan dalam batas yang tepat. Tidak kurang juga tidak lebih. Cukup jadikan motivasi sekadarnya untuk meraih pencapaia terbaik.

Karena terlalu mengejar kesempurnaan hanya bikin kamu lelah dan terpuruk. Kehidupan yang sudah tertata justru berakhir kacau. Mengapa kondisi demikian ini bisa terjadi? Kamu perlu mengetahui alasan di baliknya. Setelah membaca artikel ini, diharapkan kamu bisa meletakkan standar kesempurnaan secara tepat.

Baca Juga: 7 Alasan Kamu Gak Perlu Mengejar Kesempurnaan, Realistis Aja

1. Standar kesempurnaan tidak akan pernah ada habisnya

3 Alasan Mengejar Kesempurnaan Hanya Bikin Kamu Lelah dan Terpuruk ilustrasi merasa lelah (pexels.com/Cottonbro Studio)

Apakah kita tidak boleh menetapkan standar kesempurnaan mengenai target hidup? Tentu saja boleh. Standar kesempurnaan adalah bagian dari proses menuju keberhasilan. Tentunya bisa menghidupkan motivasi sehingga kamu terpacu meraih pencapaian terbaik. Namun demikian, dalam menyikapi standar perfeksionis juga harus bijaksana. karena terlalu mengejar kesempurnaan hanya bikin kamu lelah dan terpuruk.

Semakin kamu mengejar standar kesempurnaan, semakin target itu mustahil dicapai. Kamu akan dihadapkan fakta bahwa standar kesempurnaan tidak pernah ada habisnya. Saat satu target tercapai, muncul perasaan kurang dan tidak puas. Meskipun memiliki titik pencaapaian tertinggi, tapi kamu tidak benar-benar bisa mengapresiasi pencapaian tersebut.

Baca Juga: 5 Hal yang Menurunkan Kepercayaan Diri, Kejar Kesempurnaan

2. Manusia tidak lepas dari kesalahan serta kekurangan

3 Alasan Mengejar Kesempurnaan Hanya Bikin Kamu Lelah dan Terpuruk ilustrasi merasa lelah (pexels.com/Karolina Grabowska)

Standar perfeksionis memang kerap membuat seseorang tidak bisa berpikir logis. Titik pencapaian tertinggi dianggap sebagai satu-satunya tujuan. Mereka tidak mau menerima fakta jika manusia adalah makhluk hidup yang penuh dengan keterbatasan. Padahal, semakin seseorang mengejar kesempurnaan, ia hanya akan menemukan perasaan lelah dan bosan. Saat kekecewaan sudah tidak terkendali, ia akan larut dalam keterpurukan.

Ternyata ada alasan mengapa mengejar kesempurnaan hanya akan membuat kamu bosan dan terpuruk. Ini berkaitan dengan sifat manusia yang tidak bisa lepas dari kesalahan dan kekurangan. Karena sejatinya menjalani hidup adalah pembelajaran berkelanjutan. Tujuan utama bukan meraih pencaapaian secara sempurna. Namun kemauan berbenah dan berkomitmen untuk menjadi manusia yang lebih baik dari waktu ke waktu.

3. Kamu akan tertekan oleh perasaan takut gagal

3 Alasan Mengejar Kesempurnaan Hanya Bikin Kamu Lelah dan Terpuruk ilustrasi merasa lelah (pexels.com/Cottonbro studio

Apakah memiliki standar kesempurnaan menjadi suatu kesalahan? Sebenarnya tidak ada yang salah dengan standar tersebut. Tapi pastinya juga harus diiringi dengan pemahaman yang baik. Termasuk kemauan mengelola diri agar tidak dikendalikan oleh konsep perfeksionis berlebihan. Saat kamu berlebihan dalam mengejar standar kesempurnaan, perasaan bosan dan terpuruk semakin menguasai diri. Mengapa bisa demikian? Ternyata ada alasan logis di baliknya.

Saat kamu berambisi mengejar kesempurnaan dengan berbagai cara, perasaan takut gagal juga semakin berkembang. Bahkan mendominasi setiap rencana dan tindakan yang diambil. Kamu khawatir dengan kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi. Standar kesempurnaaan berubah menjadi prasangka negatif yang mengacaukan langkah. Di titik ini, kamu tidak mampu berpikir jernih dalam menghadapi berbagai kemungkinan.

Mau tidak mau, kita harus memiliki lapang dada bahwa segala sesuatu tidak ada yang sempurna. Sisi kekurangan adalah hal yang wajar, tidak perlu dipermasalahkan berlarut-larut. Karena terlalu mengejar kesempurnaan justru memicu rasa lelah dan keterpurukan. Kamu tidak mampu menerima situasi dan kekurangan dengan lapang hati. Kehidupan dan setiap persoalan di dalamnya terasa susah dilewati. Pastinya, setiap dari kita tidak ingin menghadapi situasi tersebut.

Baca Juga: 5 Dampak Negatif Jika Terus Menuntut Kesempurnaan ke Diri Sendiri

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Be grateful for everything

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya