5 Alasan Seseorang Lebih Menyukai Proses Instan, Gak Betah Berjuang?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Keberhasilan bisa diraih dengan banyak cara, mulai dari perjuangan panjang sampai dengan memilih cara yang singkat. Masing-masing memiliki konsekuensi tersendiri. Begitu pula dengan jangka kebahagiaan yang kamu rasakan. Bisa jadi bertahan dalam jangka pendek, tapi jika beruntung juga bisa dirasakan dalam jangka panjang.
Tetapi dalam meraih keberhasilan beberapa orang lebih menyukai proses instan. Segala sesuatunya berjalan cepat dan singkat. Hal ini tidak terlepas dari sudut pandang dan kenyamanannya. Mungkin dikarenakan lima alasan ini. Tetapi yang perlu dicatat, kamu jangan berlama-lama tergiur dengan proses instan.
1. Merasa berat jika harus melalui perjuangan panjang
Masing-masing orang memiliki cara tersendiri dalam mewujudkan tujuan hidup, entah melalui cara instan maupun proses dan perjuangan panjang. Tapi apakah kamu tahu bahwa ternyata beberapa orang lebih condong dengan cara-cara instan.
Dalam meraih keberhasilan ia merasa perlu hanya membutuhkan waktu sebentar dan perjuangan yang tidak terlalu berarti. Hal ini turut dipengaruhi oleh batas kemampuannya. Ia merasa berat jika harus melalui lika-liku perjuangan panjang. Apalagi sampai jatuh bangun berkali-kali.
Daripada menghabiskan untuk perjuangan, lebih baik memilih cara-cara instan sehingga tidak banyak membuang waktu. Adapun sisa waktu yang ada bisa dialokasikan untuk kegiatan lain.
2. Tipe orang yang tidak ingin ribet
Menjalani proses dan perjuangan panjang memang melelahkan. Hanya sosok kuat yang mampu bertahan sampai meraih keberhasilan. Gak heran jika banyak orang lebih suka dengan cara-cara instan. Baru beberapa waktu yang lalu berusaha, sekarang sudah menduduki puncak keberhasilan. Sedangkan kamu yang berusaha sudah lama belum mencapai titik tersebut.
Ada alasan tersendiri mengapa seseorang lebih menyukai proses instan. Karena memang ia tipe orang yang tidak ingin ribet dengan banyak urusan. Sedang cara instan terbilang simpel dan mudah dilaksanakan. Ia memilih jalan tersebut daripada menghadapi persoalan rumit dan banyak risiko ke depannya.
Baca Juga: 6 Langkah Penting dalam Proses Penyembuhan Luka Emosional
3. Mengikuti orang di sekitarnya yang juga melalui proses instan
Editor’s picks
Lingkungan sekitar memang ampuh dalam memberikan pengaruh, entah pengaruh yang baik maupun buruk, baik mengenai kebiasaan maupun sudut pandang akan kehidupan. Kamu juga bisa mengamati hal ini pada diri orang yang menyukai proses instan.
Ada beberapa hal yang membuat seseorang lebih menyukai proses instan. Barangkali ia terpengaruh orang di sekitarnya sehingga mengikuti jalan serupa. Orang-orang yang meraih keberhasilan instan terlihat mudah dan bisa berbahagia. Sedangkan dirinya yang sudah berjuang lama masih harus berkutat dengan kegagalan.
4. Tidak sabar jika harus menunggu lama
Batas kesabaran masing-masing orang tidak sama. Bersyukur jika kamu orang yang telaten dan tekun dalam berusaha. Sedangkan sebagian lain cenderung tidak sabaran dan menginginkan segala sesuatunya tercapai dengan cepat.
Rupanya ini menjadi pengaruh tersendiri mengapa seseorang lebih menyukai cara-cara instan karena memang ia tidak sabar jika harus menunggu lama. Kalaupun keberhasilan bisa diraih dalam waktu satu detik, ia pasti lebih memilih jalan tersebut.
Melalui perjuangan panjang membuatnya gampang bosan dan tidak bersemangat. Proses instan lebih dipilih guna menghindari dua kemungkinan tersebut.
5. Pernah merasakan perjuangan panjang kemudian mengalami kegagalan
Membicarakan kegagalan memang menyisakan kenangan pahit. Semua orang pasti kompak tidak menginginkan kegagalan dalam hidupnya. Kegagalan dalam hal pendidikan, karier dan pekerjaan yang semakin surut dari waktu ke waktu, maupun kegagalan tentang kehidupan pribadi. Ingatan pahit akan kegagalan selalu terkenang di pikiran.
Kenangan pahit akan kegagalan rupanya menjadi pilihan seseorang lebih menyukai proses instan. Dirinya seolah trauma setelah melalui perjuangan panjang harus menahan pedih karena pencapaian yang tidak berhasil. Dengan adanya proses instan, seandainya gagal tidak terlalu menyakiti hati. Tidak banyak waktu terbuang sia-sia.
Beragam alasan menyertai seseorang yang lebih menyukai proses instan. Entah karena memang karakternya yang kurang sabar atau ada trauma kegagalan setelah melewati perjuangan panjang. Memilih proses instan tidak sepenuhnya salah, tetapi jangan dijadikan prinsip utama dalam berusaha karena proses instan belum tentu menyajikan keberhasilan dalam jangka panjang.
Baca Juga: 5 Cara Mengenyahkan Rasa Sepi saat Berjuang Sendirian, Tetap Semangat!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.