5 Hal yang Bikin Seseorang Susah Menerapkan Gaya Hidup Slow Living

Selalu merasa terburu-buru di setiap situasi

Akhir-akhir ini ajakan gaya hidup slow living memenuhi beranda media sosial. Jika kita lihat kembali, gaya hidup slow living menekankan pada pengalaman yang lambat, lebih sadar, dan lebih terfokus. Di samping menjalani banyak rutinitas, seseorang tetap bisa menikmati hidup dan merasakan kebahagiaan.

Meskipun begitu, menerapkan gaya hidup slow living juga tidak sesederhana yang terlihat. Beberapa sikap dan kebiasaan membuat seseorang tidak bisa mendapatkan gaya hidup yang bermakna. Bahkan cenderung merasa kelelahan sepanjang waktu.

Jika kamu termasuk orang yang memiliki lima hal ini, jangan heran jika susah menerapkan gaya hidup slow living.

1. Masih memiliki sifat perfeksionis

5 Hal yang Bikin Seseorang Susah Menerapkan Gaya Hidup Slow Livingilustrasi sosok ambisius (pexels.com/RDNE Stock Project)

Gaya hidup slow living memang menekankan gaya hidup yang tenang dan bermakna. Termasuk dengan menghargai momen-momen kecil yang hadir. Di sisi lain, tidak semua orang bisa menerapkan gaya hidup demikian. Mereka justru kesusahan juga harus menerapkan pola hidup yang lambat dan santai.

Tentunya ada beberapa hal yang menjadi penyebab. Mereka ini tipe orang yang masih memiliki sifat perfeksionis. Standar kesempurnaan dijadikan sebagai patokan utama. Dalam menjalani hidup, mereka selalu memaksakan diri bekerja di luar batas kemampuan.

2. Selalu merasa terburu-buru

5 Hal yang Bikin Seseorang Susah Menerapkan Gaya Hidup Slow Livingilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Mungkin kamu tipe orang yang terbiasa terburu-buru. Tidak ada perasaan tenang apalagi fokus yang penuh. Termasuk menghadapi momen dan permasalahan kecil sekalipun. Padahal, ini menjadi kebiasaan yang buruk.

Menjadi orang yang gampang terburu-buru, kamu akan susah menerapkan gaya hidup slow living. Akibat kebiasaan terburu-buru, mereka kehilangan ketenangan dalam bersikap dan berpikir. Kecerobohan dan tindakan gagah seringkali terjadi. Kehidupan yang dijalani justru penuh masalah.

Baca Juga: 5 Manfaat Slow Living dalam Menjaga Kesehatan Mental

3. Terlalu ambisius saat memiliki target

5 Hal yang Bikin Seseorang Susah Menerapkan Gaya Hidup Slow Livingilustrasi sosok ambisius (pexels.com/RDNE Stock Project)

Ambisi sebenarnya memiliki pengaruh yang baik. Kamu terpacu menunjukkan pencapaian secara optimal. Tapi apa jadinya jika sifat ambisius itu dipelihara sampai di luar batas wajar? Ternyata bisa mempengaruhi gaya hidup yang kamu jalani.

Saat memiliki sifat ambisius berlebihan, jangan heran jika susah menerapkan gaya hidup slow living. Kamu terpaku oleh tuntutan yang tidak ada habisnya. Sifat ambisius memaksa diri bekerja keras di luar batas kemampuan. Kamu tidak peduli lagi dengan kehidupan yang bermakna.

4. Persepsi yang kurang bijak terhadap kesuksesan

5 Hal yang Bikin Seseorang Susah Menerapkan Gaya Hidup Slow Livingilustrasi orang sukses (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Sebenarnya ada banyak standar yang bisa dijadikan sebagai patokan kesuksesan. Tidak hanya keberhasilan dari segi materi. Tapi kamu juga bisa merasakan kepuasan dan kehidupan yang bermakna. Meskipun begitu, masih ada saja orang yang memiliki persepsi kurang bijak mengenai kesuksesan.

Sudut pandang seperti ini yang bisa mempengaruhi kehidupan. Kamu susah menerapkan gaya hidup slow living. Persepsi yang kurang bijak terhadap kesuksesan membuat seseorang tidak bisa menghargai hidup dengan baik. Baginya, kesuksesan hanya seputar materi.

5. Adanya tekanan dari orang-orang sekitar

5 Hal yang Bikin Seseorang Susah Menerapkan Gaya Hidup Slow Livingilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Yan Krukau)

Kita hidup tidak hanya sendiri. Di sekeliling juga banyak orang dengan berbagai standar dan pemikirannya. Tidak jarang, mereka memaksakan standarnya terhadap orang lain. Padahal tidak semua orang memiliki bakat dan kemampuan yang sama.

Menghadapi situasi seperti ini memang menjadi tantangan. Adanya tekanan dari orang-orang sekitar bisa menjadi sebab seseorang susah menerapkan gaya hidup slow living. Ia terpaku oleh standar yang tidak realistis. Tidak hanya menuruti tuntutan satu orang, tapi berusaha memenuhi ekspektasi seluruh masyarakat.

Menerapkan gaya hidup slow living mampu menghadirkan ketenangan dan kepuasan. Tapi masalahnya aku mah tidak semua orang mampu menerapkan gaya hidup demikian. Pola pikir maupun kebiasaan bisa menjadi sebab utama. Mereka cenderung terburu-buru dan menganggap kehidupan tidak bermakna.

Baca Juga: 5 Tips Menemukan Keseimbangan Hidup dari Slow Living

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Be grateful for everything

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya