5 Jenis Toxic Mindset Harus Diperbaiki, Bikin Gak Berkembang!

Menganggap sensasi lebih penting daripada prestasi

Pernahkah kamu mendegar bahwa setiap orang punya kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang menjadi sosok yang lebih baik dari waktu ke waktu? Pernyataan ini memang benar adanya, lho. Namun demikian, semua itu kembali lagi pada prinsip dan pemikiran yang kita anut.

Tentu kamu pernah melihat orang-orang di lingkungan sekitar yang terjebak dalam toxic mindset. Padahal ini sangat berisiko lho terhadap kesuksesanmu ke depannya. Bisa jadi jenis-jenis pemikiran toxic yang dipelihara berisiko membuatmu tidak berkembang.

Sebagai pelajaran penting bagi kamu semua, berikut ini lima jenis toxic mindset yang harus diperbaiki.

1. Menjadikan standar orang lain sebagai patokan

5 Jenis Toxic Mindset Harus Diperbaiki, Bikin Gak Berkembang!ilustrasi perempuan melirik (pexels.com/Philip Justin Mamelic)

Sebagai makhluk sosial, sudah pasti kamu selalu berinteraksi dengan orang-orang di lingkungan sekitar. Baik itu orang-orang di sekeliling tempat tinggal maupun dalam lingkup dunia kerja. Tidak jarang interaksi dengan orang-orang sekitar ini turut mempengaruhi pola pikir.

Salah satu di antara toxic mindset yang harus diperbaiki yaitu menjadikan standar orang lain sebagai patokan. Padahal sebagaimana yang diketahui, setiap orang belum tentu memiliki potensi yang sama.

Terpaku dengan apa yang menjadi standar orang lain tidak menjamin kamu bisa merasakan kesuksesan.

2. Selalu menempatkan kesempurnaan di atas segala-galanya

5 Jenis Toxic Mindset Harus Diperbaiki, Bikin Gak Berkembang!ilustrasi bekerja (pexels.com/George Milton)

Jika ditanya apakah ingin dianugerahi kesempurnaan? Tentu setiap dari kamu pasti mengiyakannya.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan kesempurnaan. Hal itu akan membuatmu lebih termotivasi sehingga akan bekerja keras dengan sebaik mungkin.

Lantas, bagaimana jika kamu terjebak dalam pemikiran bahwa kesempuraan itu mutlak harus diraih? Kamu lebih memilih tidak berproses sama sekali daripada berusaha tapi mendapat hasil yang tidak maksimal. Sudah pasti ini menjadi jenis prinsip toxic yang harus diubah.

Kesempurnaan akan tercapai beiringan dengan proses yang menunjukkan di mana letak kekuranganmu.

Baca Juga: 5 Tips jika Ingin Sukses Merintis Karier dari Nol, Harus Tekun!

dm-player

3. Terlalu terobsesi dengan hasil akhir

5 Jenis Toxic Mindset Harus Diperbaiki, Bikin Gak Berkembang!ilustrasi mencermati pekerjaan (pexels.com/SHVETS Production)

Siapa sih yang tidak mendambakan hasil akhir yang optimal? Mungkin ketika masih di bangku sekolah, kamu mengharapkan nilai ujian yang paling tinggi. Ketika sudah merintis bisnis, kamu berharap bisa mencapai target yang memuaskan sesuai harapan. Ini sebenarnya boleh-boleh saja, kok.

Tapi yang jadi masalah ketika pemikiran tersebut berubah menjadi obsesi yang berlebihan terhadap hasil akhir. Ini merupakan salah satu dari sekian toxic mindset yang mau tidak mau harus segera diubah.

Terlalu terobsesi dengan hasil akhir hanya akan membuat langkahmu semakin terjeda tanpa terselesaikan.

4. Menganggap kecantikan fisik di atas segala hal

5 Jenis Toxic Mindset Harus Diperbaiki, Bikin Gak Berkembang!ilustrasi perempuan berpose (pexels.com/Pixabay)

Di era perkembangan teknologi seperti ini, tentu banyak hal yang mempengaruhi kehidupan. Belakangan ini glow up challenge sempat menjamur di berbagai media sosial. Banyak warganet terutama kalangan muda berlomba-lomba menunjukkan kesempurnaan fisiknya dengan beragam cara.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan kecantikan fisik. Tapi ketika kamu sudah mulai terjebak dalam anggapan bahwa kecantikan fisik berada di atas segala hal, ini menjadi toxic mindset yang harus diubah.

Bagaimana juga, kualitas seseorang tidak hanya tercermin dari kecantikan fisiknya, tapi juga perilaku dan cara berpikirnya.

5. Menganggap sensasi lebih penting

5 Jenis Toxic Mindset Harus Diperbaiki, Bikin Gak Berkembang!ilustrasi perempuan berpose (pexels.com/Nicolas Postiglioni)

Tidak dapat dipungkiri jika sekarang ini kamu hidup di era yang dimanjakan dengan media sosial. Sebenarnya ini bukan suatu masalah asal kamu bisa memanfaatkan keberadaan media sosial secara cermat. Lantas, bagaimana jika kamu malah berlomba-lomba membuat sensasi namun mengabaikan prestasi?

Ini menjad salah satu jenis prinsip dan pemikiran toxic yang harus diluruskan. Kualitas seseorang tidak ditentukan dari seberapa banyak sensasi yang telah dibuat. Namun bagaimana ia menjadi sosok beretika yang tetap bisa menghasilkan prestasi dan kontribusi bagi masyarakat sekitar.

Toxic mindset menjadi hal yang sudah tidak asing lagi didengar. Kira-kira dari lima toxic mindset di atas, mana saja yang masih sering tertanam dalam prinsipmu?

Baca Juga: 12 Hal yang Lekat dengan Toxic Relationship tapi Jarang Disadari

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Rohmatusyarifah

Berita Terkini Lainnya