5 Kerugian saat Kamu Memilih Ikut-ikutan Budaya Pamer  

Kamu sudah siap menanggung kerugiannya?  

Siapa yang tidak kenal dengan budaya satu ini? Bisa dipastikan hampir semua orang mengenalnya, tidak terkecuali dengan dirimu.

Kebiasaan pamer satu sama lain bisa seolah menjadi kebiasaan buruk yang sudah mengakar kuat dan sulit untuk dicabut. Baik itu pamer prestasi, jabatan, maupun menyombongkan nama besar orang lain.

Namun tunggu dulu, apakah kebiasaan pamer kesana kemari tidak memiliki dampak yang buruk? Jawabannya sudah pasti ada. Kebiasaan tersebut bisa menjeratmu dalam kerugian yang kelak akan disesali. Berikut lima kerugian yang akan didapat saat kamu memilih ikut-ikutan budaya pamer.

1. Terjebak dalam persaingan tidak sehat

5 Kerugian saat Kamu Memilih Ikut-ikutan Budaya Pamer  ilustrasi pesta (pexels.com/olia danilevich)

Hidup memang penuh persaingan. Sebenarnya ini bukan hal yang salah, persaingan akan membuatmu termotivasi bekerja keras dan berusaha semaksimal mungkin. Meski begitu, kamu juga harus pandai memilah mana persaingan sehat dan mana yang sekiranya persaingan toksik.

Terjebak dalam persaingan yang tidak sehat merupakan salah satu dari sekian risiko yang siap tidak siap harus kamu hadapi ketika ikut-ikutan budaya pamer. Entah kamu yang dicap buruk oleh orang lain maupun dijatuhkan oleh mereka yang tak ingin kalah saing denganmu. Semuanya harus siap dihadapi.

2. Gampang dicibir orang

5 Kerugian saat Kamu Memilih Ikut-ikutan Budaya Pamer  ilustrasi bergosip (pexels.com/Keira Burton)

Memang tidak dapat dipungkiri jika penilaian orang lain atas dirimu tergantung dari bagaimana kamu bersikap dan bertingkah laku. Ketika mampu menunjukkan perilaku yang baik, maka orang-orang juga akan menilaimu sebagai sosok yang baik. Begitupun sebaliknya.

Lantas, bagaimana dengan budaya ikut-ikutan pamer? Perlu diketahui, perilaku satu ini meskipun terlihat sepele pada kenyataannya juga memiliki dampak yang berarti terhadap penilaian dirimu di mata masyarakat. Bukan tidak mungkin jika aksi pamer yang kamu lakukan akan menuai cibiran dari orang-orang sekitar.

Baca Juga: 5 Perilaku yang Berpotensi Memicu Sifat Serakah, Masih Suka Pamer! 

3. Hidup tidak pernah tenang

dm-player
5 Kerugian saat Kamu Memilih Ikut-ikutan Budaya Pamer  ilustrasi berteriak (pexels.com/Atul Choudhary)

Semua orang bisa dipastikan menginginkan ketenangan dalam hidupnya. Hidup yang tenang dan tentram akan membuatmu lebih bahagia. Namun sayangnya, ketenangan hidup tidak akan tercapai ketika kita masih sering terbawa pengaruh buruk yang tidak seharusnya diikuti.

Kehidupan yang tidak tenang menjadi salah satu kerugian yang akan kamu petik ketika mudah terbawa dalam arus budaya pamer. Keinginan untuk menjadi orang yang paling unggul di antara yang lain, pada akhirnya membuatmu tertekan dan diliputi kegelisahan sepanjang waktu.

4. Kestabilan finansial terganggu

5 Kerugian saat Kamu Memilih Ikut-ikutan Budaya Pamer  ilustrasi dompet kosong (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Salah satu kunci kebahagiaan dalam menjalani hidup adalah kondisi keuangan yang stabil. Hal ini dikarenakan kestabilan finansial memiliki banyak peranan terhadap aspek-aspek penting dalam kehidupan. Baik itu dari segi ekonomi, kesehatan, pendidikan, maupun aspek-aspek penting hidup yang lainnya.

Namun sayangnya, kestabilan finansial tidak akan tercapai selama kamu masih sering terjebak dalam arus budaya pamer satu sama lain. Keinginan untuk menjadi yang paling unggul pada akhirnya membuatmu rela melakukan pengeluaran berapa pun, sehingga kondisi keuangan menjadi lebih besar pasak daripada tiang.

5. Budaya pamer bisa menjadi bumerang bagi diri sendiri

5 Kerugian saat Kamu Memilih Ikut-ikutan Budaya Pamer  ilustrasi pamer (pexels.com/Vera Zaharieva)

Membahas kebiasaan pamer memang tidak ada habisnya. Ini tidak terlepas dari kebiasaan orang-orang sekitar yang masih lekat dengan hal tersebut. Baik itu saling pamer dalam hal prestasi dan pencapaian, harta, kekayaan, maupun jabatan dan nama besar orang-orang terdekatnya.

Padahal budaya pamer bisa menjadi bumerang bagi diri sendiri, lho. Sebab kebiasaan buruk tersebut bukan tidak mungkin jika pada akhirnya kamu dibenci oleh orang-orang sekitar. Bahkan bisa jadi perbuatan pamermu memicu tindakan kriminal yang bisa membahayakan diri sendiri.

Budaya pamer memang menjadi tantangan tersendiri. Namun setelah mengetahui lima kerugian di atas, apakah kamu masih ingin ikut-ikutan terjun dalam budaya pamer? Yuk, coba renungkan baik-baik.

Baca Juga: 5 Cara Memulai Gaya Hidup Slow Fashion biar Lebih Hemat

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya