7 Risiko Melanjutkan Diskusi saat Masih Sama-sama Emosi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tujuan dari diskusi adalah mencari kesepakatan bersama. Dalam prosesnya, pasti ada perbedaan dari beberapa pihak. Hal ini dikarenakan setiap orang memiliki alur berpikir masing-masing. Menyatukan jalan pikiran banyak orang tentu tidak mudah.
Saat tidak ada yang mau mengalah, tidak dapat dimungkiri setiap individu terpancing emosi. Dalam situasi seperti ini diskusi tidak bisa dilanjutkan. Jika tetap dipaksa, tentu ada hal buruk yang akan terjadi. Bukannya tercapai kesepakatan, justru menghadapi risiko berikut.
Baca Juga: 5 Tips Diskusi tanpa Adanya Perdebatan, Sampaikan dengan Sopan
1. Menimbulkan permasalahan baru
Diskusi dilakukan untuk mencari jalan keluar atas suatu masalah, diharapkan semua orang mampu berkontribusi menyampaikan kehendaknya. Tapi menjadi masalah besar saat diskusi dilakukan saat semua pihak masih sama-sama emosi.
Salah satu yang akan terjadi adalah timbul permasalahan baru. Satu persoalan belum tuntas sudah merembet ke permasalahan yang lain. Akibatnya, persoalan yang benar-benar penting dan mendesak justru terabaikan.
2. Kesepakatan tidak tercapai
Inti dari dilaksanakannya diskusi adalah mencapai kesepakatan bersama. Semua orang menyetujui keputusan yang diambil. Namun jalannya diskusi tidak selalu sesuai dengan yang diharapkan. Beberapa peristiwa tidak diharapkan turut mewarnai.
Termasuk keberadaan orang-orang yang saling berkonflik satu sama lain. Melanjutkan diskusi dalam suasana seperti ini sangat tidak disarankan. Mereka yang masih dikuasai emosi tidak bisa berpikir jernih. Akibatnya kesepakatan tidak tercapai.
3. Konflik dan perselisihan semakin panjang
Mungkin kamu pernah menjumpai emosi dalam diskusi tim. Entah dikarenakan perbedaan tujuan maupun kepentingan. Situasi seperti ini pasti tidak diharapkan. Namun menyatukan alur berpikir banyak orang juga tidak gampang.
Melanjutkan berdiskusi saat masih sama-sama emosi bukan pilihan yang tepat. Keputusan demikian tidak membuat situasi redam. Justru sebaliknya, konflik dan perselisihan semakin meruncing. Bahkan susah untuk mencari jalan keluar.
4. Keputusan yang diambil tidak logis
Editor’s picks
Mengambil keputusan tidak bisa dilakukan sembarangan. Karena setiap detail tindakan pasti membawa pengaruh di kemudian hari. Oleh sebab itu, mengambil keputusan alangkah baiknya berdasarkan pemikiran logis.
Akan menjadi suatu persoalan saat melanjutkan diskusi ketika masih sama-sama emosi. Setiap orang tidak bisa berpikir jernih, mereka cenderung dikuasai ego pribadi. Akibatnya, keputusan yang diambil tidak logis. Bahkan tidak relevan dengan persoalan yang dihadapi.
Baca Juga: 5 Sikap Unik Gen Z Hadapi Anggota Keluarga yang Toksik, Ajak Diskusi?
5. Situasi dikendalikan oleh pihak tertentu
Pernahkah kamu terjebak dalam diskusi yang dikuasai orang-orang emosi? Setiap individu memaksakan kehendak masing-masing. Bahkan bersikap egois ingin memenangkan keputusannya sendiri.
Melanjutkan diskusi dalam situasi demikian tidak akan menghadirkan kesepakatan. Saat semua orang tidak bisa berpikir logis, situasi cenderung dikendalikan oleh pihak tertentu. Mereka memanfaatkan keadaan untuk melancarkan ambisi dan kepentingannya.
6. Timbul kekecewaan berlarut-larut
Tidak dapat dimungkiri setiap individu memiliki alur berpikir masing-masing. Karena memang manusia bersifat kompleks. Masing-masing orang memiliki karakter dan ciri khasnya. Setiap kehendak dan tujuan yang diinginkan pasti berbeda.
Oleh karena itu, penting untuk diskusi dalam keadaan tenang dan kondusif. Jika hal ini tidak tercapai, keputusan cenderung berat sebelah. Akibatnya, beberapa orang akan merasa kecewa dan diabaikan. Termasuk merasa aspirasinya tidak didengarkan.
7. Kebersamaan tim akan memudar
Diskusi memiliki peran penting dalam mencapai kesepakatan bersama. Setiap orang mengetahui informasi secara jelas dan transparan. Termasuk memiliki kesempatan untuk mengemukakan setiap pendapatnya.
Tapi berbeda jadinya saat diskusi dilakukan saat masih sama-sama emosi. Bukannya meraih kesepakatan, justru kebersamaan tim akan memudar. Antar individu hanya fokus memperkeruh masalah, tapi tidak benar-benar mencari jalan keluar.
Pertentangan pasti muncul dalam suatu diskusi. Jika sudah berlanjut, antar orang tersulut emosi dan ego pribadi. Dalam situasi seperti ini pertentangan harus diberhentikan sejenak. Melanjutkan diskusi saat masih sama-sama emosi justru menghadirkan risiko terburuk. Bukan kesepakatan bersama yang akan dicapai, justru konflik dan perselisihan baru.
Baca Juga: 6 Diskusi dengan Diri Sendiri Sebelum Memutuskan Pacaran
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.