7 Sikap Buruk Mengenai Keteraturan Hidup yang Harus Ditinggalkan
![7 Sikap Buruk Mengenai Keteraturan Hidup yang Harus Ditinggalkan](https://cdn.idntimes.com/content-images/community/2023/11/pexels-micah-eleazar-10499020-d970b9a19a754cc9ecd9f9b6f7df74c6-05e99e42bfc6e78603c22e93a18dbdea_600x400.jpg)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kunci meraih keberhasilan terletak pada keteraturan. Kamu tumbuh menjadi sosok manusia yang konsisten dalam memperbaiki diri. Tapi sebagai manusia biasa, kita juga tidak terlepas dari sikap buruk yang menyertai. Entah kamu menyadarinya maupun tidak.
Ternyata ada beberapa sikap buruk mengenai keteraturan hidup yang harus ditinggalkan. Karena ini berkaitan dengan konsistensi dalam meraih keberhasilan. Kira-kira, apakah kamu masih memiliki tujuh sikap buruk berikut? Hanya kamu sendiri yang mengetahui.
Baca Juga: 4 Keuntungan Punya Jadwal Tidur Teratur, Sehat Jiwa dan Raga
1. Ketidakpatuhan terhadap aturan
Keteraturan untuk bukan hal yang asing dalam menjalani hidup. Dengan cara ini kamu bisa menciptakan kehidupan yang lebih tertata. Di sisi lain, tidak banyak orang yang memiliki keteraturan. Kehidupan penuh dengan kekacauan.
Di sinilah permasalahan utama yang membuat hidup terasa tidak bermakna. Kamu tumbuh menjadi individu yang tidak memiliki sikap patuh terhadap keteraturan. Bahkan dengan mudahnya melanggar aturan yang sudah dibuat sendiri. Kamu baru sadar saat menghadapi kekacauan yang susah diselesaikan.
2. Masih memiliki kebiasaan menunda-nunda
Keteraturan hidup sudah seharusnya tercipta dengan maksimal. Tapi sebagai manusia, kita juga tidak terlepas dari serangkaian kebiasaan kurang baik. Terkadang ini menjadi kebiasaan yang diwajarkan dan berkembang menjadi hambatan di kemudian hari.
Ternyata ada sikap buruk mengenai keteraturan hidup yang harus ditinggalkan. Termasuk dengan kebiasaan menunda-nunda. Akibatnya, pekerjaan tidak bisa selesai dengan optimal. Bahkan banyak yang berakhir terbengkalai.
3. Tidak ada pengaturan waktu yang jelas dan terperinci
Saat kamu memiliki kehidupan teratur, segala sesuatunya terasa lebih tertata. Bahkan padatnya rutinitas tidak menghambat keteraturan itu sendiri. Tapi lain halnya saat kamu menjadi individu yang masih mewajarkan sejumlah kebiasaan buruk.
Salah satunya mengenai pengaturan waktu yang kurang jelas dan terperinci. Kamu tidak memiliki gambaran pasti kapan harus memulai dan mengakhiri kegiatan. Akibatnya, banyak rutinitas dan kesibukan yang tumpang tindih.
4. Memandang sebelah mata kedisiplinan
Editor’s picks
Apa sudut pandangmu mengenai keteraturan hidup? Tidak dapat dimungkiri ini masih menjadi persoalan yang diabaikan. Terkadang sikap buruk membuat keteraturan itu semakin susah diterapkan.
Di antara sikap buruk tersebut adalah memandang sebelah mata kedisiplinan. Kamu tidak mampu mengatur hidup secara terjadwal dan konsisten. Saat kedisiplinan mengalami penurunan, banyak hal penting dan prioritas terbengkalai.
Baca Juga: 5 Proses Mengubah Hidup jadi Lebih Baik dengan Teori Evolusi
5. Tidak memegang teguh konsistensi
Tantangan manusia saat ingin menciptakan keteraturan adalah konsistensi. Seringnya seseorang hanya semangat berusaha di awal. Namun setelahnya, motivasi dan semangat itu mengalami penurunan. Karena pada di titik yang tidak termotivasi lagi berusaha.
Rupanya ini juga menjadi persoalan mengenai keteraturan hidup. Ketika seseorang tidak memegang teguh konsistensi, sikap plin-plan akan muncul. Ia tidak memiliki pedoman yang pasti saat melangkah. Bahkan usahanya hanya dilakukan setengah jalan tanpa hasil yang jelas.
6. Cenderung berjalan secara asal
Siapa yang tidak ingin menciptakan keteraturan hidup? Segala sesuatunya terasa tertata dan bermakna. Bisa dipastikan, hampir semua orang menginginkan alur hidup demikian. Tidak terkecuali dengan dirimu.
Ternyata menciptakan keteraturan juga tidak sesederhana yang dikira. Adanya sikap buruk terkadang menghambat keteraturan itu sendiri. Kamu menjadi individu yang berjalan secara asal dan tanpa pertimbangan matang. Akibatnya, sering menghadapi risiko terburuk.
7. Tidak mampu mengenali prioritas secara jelas
Kehidupan yang tertata bisa dikenali dari pemetaan prioritas. Kamu mampu membedakan mana yang penting dan tidak penting. Namun sayangnya, tidak semua orang memiliki kemampuan satu ini. Fakta demikian menjadi persoalan yang harus diperhatikan.
Tidak mampu mengenali prioritas secara jelas sekali menjadi sikap buruk mengenai keteraturan. Banyak permasalahan muncul karena kebutuhan utama tidak terpenuhi. Bahkan aktivitas penting dan mendesak justru tidak terselesaikan.
Sikap buruk mengenai keteraturan akan membawa sejumlah penyesalan. Kamu sadar tidak mematuhi jadwal justru menimbulkan kekacauan. Sikap buruk mengenai keteraturan ini dapat memiliki dampak negatif, baik secara pribadi maupun dalam hubungan sosial dan profesional seseorang. Sadar akan pengaruhnya, tentu harus bersiap memperbaiki diri. Jangan malah menenggelamkan diri dalam sikap buruk tanpa mau berbenah.
Baca Juga: 5 Hal Buruk Saat Kamu Gak Berani Melawan Rasa Takut
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.