5 Sinyal Relasi Pertemanan Sudah Didominasi Budaya Toksik!

Sikap saling menjatuhkan dianggap wajar 

Hidup sebagai makhluk sosial, kita pasti menjalin relasi antar individu maupun antar kelompok. Salah satunya adalah pertemanan. Entah itu teman kuliah, teman kerja, maupun teman di lingkungan sekitar tempat tinggal.

Meskipun begitu, relasi pertemanan juga tidak selalu berjalan mulus, lho. Budaya toxic sering datang menyertai. Berikut ini merupakan lima sinyal yang menunjukkan bahwa relasi pertemanan sudah didominasi budaya toxic.

1. Budaya pamer adalah keharusan 

5 Sinyal Relasi Pertemanan Sudah Didominasi Budaya Toksik!ilustrasi pamer (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Apakah kamu pernah menjumpai sikap saling pamer? Memang tidak dapat dipungkiri jika sikap seperti ini sangat mudah dijumpai. Entah itu pamer dari segi kekayaan, jabatan, maupun pamer nama besar dan kehormatan orang-orang terdekat.

Salah satu sinyal bahwa kamu terjebak dalam relasi pertemanan yang didominasi budaya toxic yaitu adanya keharusan untuk pamer. Mereka yang tidak menunjukkan kebanggaannya akan dikucilkan dari lingkup pergaulan.

2. Sikap saling menjatuhkan dianggap wajar 

5 Sinyal Relasi Pertemanan Sudah Didominasi Budaya Toksik!ilustrasi berkumpul teman (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Ada beragam sikap saling menjatuhkan yang bisa kita jumpai. Entah itu melempar kesalahan, menuduh tanpa bukti, maupun selalu mencari celah kekurangan. Tapi sayangnya, beragam sikap buruk tersebut dianggap sebagai sesuatu yang wajar.

Tentu saja ini menjadi sinyal kurang baik dalam pertemanan. Perilaku demikian merupakan tanda kamu sedang terjebak dalam circle yang didominasi budaya toxic. Lebih baik mulai waspada dan sedikit menjaga jarak untuk mengantisipasi jika kamu akan dijatuhkan ke depannya.

Baca Juga: 5 Hal yang Tidak Wajib Dilakukan dalam Pertemanan, Santai Saja

3. Bergosip adalah sesuatu yang lumrah 

dm-player
5 Sinyal Relasi Pertemanan Sudah Didominasi Budaya Toksik!ilustrasi berkumpul teman (pexels.com/Cottonbro)

Bergosip menjadi budaya yang melekat kuat di masyarakat sekitar. Ada beragam hal yang bisa dijadikan topik bergosip. Mulai dari kekurangan orang lain, pencapaian yang berhasil diraih, bahkan mencampuri urusan privasi sekalipun.

Tahukah kamu? salah satu sinyal bahwa relasinya pertemanan sudah didominasi budaya toxic yaitu adanya anggapan lumrah terkait perilaku bergosip. Entah yang dijadikan topik obrolan benar atau tidak, itu urusan belakangan.

4. Jika satu orang tidak berhasil, maka yang lain juga tidak boleh berhasil 

5 Sinyal Relasi Pertemanan Sudah Didominasi Budaya Toksik!ilustrasi berkumpul teman (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Relasi pertemanan yang toxic memang menjadi tantangan tersendiri. Kamu tidak hanya merasa tertekan sekaligus tidak nyaman. Namun potensi dirimu juga tidak bisa berkembang secara maksimal.

Terperangkap dalam circle yang didominasi budaya toxic, salah satu sinyal yang muncul yaitu terkait sikap egois. Jika satu orang tidak berhasil, maka yang lain juga tidak boleh ada yang berhasil. Mereka menggunakan aturan tersebut dengan alasan solidaritas.

5. Berusaha memanfaatkan orang lain untuk ambisi pribadi 

5 Sinyal Relasi Pertemanan Sudah Didominasi Budaya Toksik!ilustrasi berkumpul teman (pexels.com/SHVETS Production)

Ada beragam perilaku buruk yang muncul dalam sebuah pertemanan. Tidak sekadar bergosip atau ikut campur urusan privasi. Namun sampai memanfaatkan temannya hanya untuk mencapai ambisi pribadi.

Ini menjadi sinyal dari pergaulan yang didominasi oleh budaya toxic. Dengan alasan demi solidaritas pertemanan, kamu dipaksa membantu seseorang bahkan sampai di luar batas kemampuanmu.

Relasi pertemanan yang didominasi budaya toxic tentu bisa membawa kerugian. Setelah mengetahuinya, yakin kamu masih ingin bertahan dalam circle pertemanan tersebut?

Baca Juga: 6 Hal yang Dilakukan Saat Teman-teman Pasanganmu Tidak Menyukaimu

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agsa Tian

Berita Terkini Lainnya