5 Sinyal Self Reward-mu Perlu Dibatasi, Sudah Tidak Terkendali!

Kamu berlindung di balik kata self reward dalam pemborosan 

Self reward atau mengapresiasi diri setelah bekerja keras bukan tindakan yang salah. Asal kamu masih tahu batasan. Jangan sampai self reward yang dilakukan justru menimbulkan dampak negatif di akhir.

Waspadalah jika self rewardmu sudah mulai tidak terkendali. Dengan alasan mengapresiasi diri, kamu justru tidak memiliki pertimbangan matang. Apalagi sampai merasakan lima sinyal berikut, sebaiknya self rewardmu segera dibatasi.

1. Dengan alasan self reward, kamu sampai berhutang 

5 Sinyal Self Reward-mu Perlu Dibatasi, Sudah Tidak Terkendali!ilustrasi self reward tidak terkendali (pexels.com/Max Fischer)

Fenomena berhutang pasti pernah kamu jumpai. Atau kamu sendiri pernah melakukannya. Tidak ada yang salah dengan keputusan berhutang. Selama itu digunakan untuk keperluan yang mendesak.

Tapi lain ceritanya saat kamu self reward sampai berhutang. Kondisi demikian termasuk sinyal self rewardnya harus mulai dibatasi. Bukannya mengapresiasi diri, kamu justru menciptakan ketidakseimbangan finansial.

2. Demi self reward kamu rela menguras tabungan 

5 Sinyal Self Reward-mu Perlu Dibatasi, Sudah Tidak Terkendali!ilustrasi self reward tidak terkendali (pexels.com/Max Fischer)

Pendapatan tidak seharusnya dihabiskan untuk pengeluaran. Beberapa disisihkan untuk tabungan dan dana darurat. Ini penting sebagai bekal di kemudian hari. Adanya tabungan dan dana darurat membantu keuangan tetap stabil walaupun pendapatan sedang sepi.

Tapi di era sekarang ini banyak orang menguras tabungan dengan alasan self reward. Kamu rela mengambil uang yang disisihkan untuk beli barang branded atau self reward lainnya. Padahal ini sinyal self reward sudah tidak terkendali. Kamu harus segera mengeremnya.

Baca Juga: 9 Tips untuk Menghindari Impulsive Buying, Biar Gak Boros!

3. Kamu rela pengeluaran membengkak untuk self reward 

dm-player
5 Sinyal Self Reward-mu Perlu Dibatasi, Sudah Tidak Terkendali!ilustrasi self reward tidak terkendali (pexels.com/Gustavo Fring)

Antara pendapatan dan pengeluaran harus seimbang. Jangan sampai kondisi lebih besar pasak daripada tiang. Apalagi kamu melakukannya dengan alasan self reward.

Mungkin menjadi fenomena yang wajar. Tapi pengeluaran yang bengkak hanya untuk mengapresiasi diri menjadi sinyal self rewardmu tidak wajar. Perlu dicatat, self reward bukan berarti membiarkan keuangan tidak stabil.

4. Mewajarkan pemborosan berkelanjutan untuk alasan self reward 

5 Sinyal Self Reward-mu Perlu Dibatasi, Sudah Tidak Terkendali!ilustrasi self reward tidak terkendali (pexels.com/Max Fischer)

Self reward dan pemborosan seringkali berkaitan. Dengan dalih mengapresiasi diri, kamu membeli barang apapun tanpa pikir panjang. Penting kepuasan hati terpenuhi saat itu juga. Urusan yang dibeli berguna atau tidak dipikir belakangan.

Inilah sinyal kalau self rewardmu harus mulai dibatasi. Kamu tidak bisa mewajarkan pemborosan untuk alasan tersebut. Justru self reward yang tidak terkendali seperti ini bisa membawa kerugian di kemudian hari. Pemborosan membuatmu selalu kekurangan.

5. Self reward dijadikan rutinitas wajib setelah bekerja keras 

5 Sinyal Self Reward-mu Perlu Dibatasi, Sudah Tidak Terkendali!ilustrasi self reward tidak terkendali (pexels.com/Gustavo Fring)

Mengapresiasi diri setelah bekerja keras bukan tindakan yang salah. Tapi ada hal penting yang harus diingat, jangan sampai kamu kecanduan dengan self reward. Apalagi menempatkan self reward di atas segalanya.

Menjadikan self reward sebagai rutinitas wajib setelah bekerja keras termasuk upaya mengapresiasi diri yang salah. Ini tanda kalau salah rewardmu harus dibatasi. Saat tidak mampu mengapresiasi diri sesuai yang diharapkan, kamu bisa malas bekerja.

Self reward alangkah baiknya diukur. Mengapresiasi diri setelah bekerja juga ada batasannya. Bukan dengan pemborosan, berhutang, atau menjadikan self reward sebagai rutinitas wajib setelah bekerja. Kalau kamu merasakan lima sinyal tersebut, segera perbaiki caramu mengapresiasi diri.

Baca Juga: 5 Sebab Cowok yang Terbiasa Boros Mulai Sadar untuk Hidup Lebih Hemat

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agsa Tian

Berita Terkini Lainnya