7 Tanda Kamu Belum Benar-benar Dewasa dalam Mengelola Diri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pengelolaan diri seseorang seharusnya sejalan dengan usianya. Ketika usia bertambah, wajib diiringi pengelolaan diri yang bijak. Namun demikian, banyak dari kamu yang dewasa dari di usia aslinya tapi tidak dari sisi sikap dan tingkah laku.
Kamu bisa mengamatinya dari beberapa tanda, baik dari cara bertindak maupun berbicara. Mereka yang belum benar-benar dewasa dalam mengelola diri sering terlilit masalah.
Bagi kamu yang memiliki tujuh tanda ini, sekarang saatnya memperbaiki diri. Jangan sampai dewasa dari segi usia tapi tidak diiringi sikap dan tingkah laku.
1. Masih sering berbicara kasar
Usia bertambah merupakan ciri dari kedewasaan. Kamu juga harus mengimbanginya dari segi sikap dan tingkah laku, tetapi yang ditunjukkan justru berkebalikan. Kamu masih belum benar-benar dewasa dalam mengelola diri.
Alih-alih berbicara secara sopan, kamu justru mengedepankan kata-kata kasar. Padahal sedang berbicara dengan seseorang yang lebih tua. Tentu ini mempengaruhi pandangan orang lain terhadap dirimu. Gaya bicara yang kasar menunjukkan kamu tidak bisa menempatkan diri.
2. Bersikap acuh terhadap kepentingan diri
Tiap orang memiliki kepentingan masing-masing. Satu hal yang harus diingat, kepentinganmu adalah tanggung jawabmu. Sudah seharusnya bisa mengatur diri dengan cermat agar tidak terbengkalai. Namun demikian, kamu justru menjalani hidup dengan asal-asalan.
Bersikap acuh terhadap kepentingan pribadi menjadi tanda belum benar-benar dewasa dalam mengelola diri. Karena ini mempengaruhi cita-cita dan tujuan hidup. Sifat acuh terhadap kepentingan diri membuat hal-hal krusial dalam hidup terbengkalai. Tentunya makin susah menciptakan keberhasilan.
3. Sering kalap terbawa kemarahan
Gejolak emosi berupa kemarahan pasti pernah kamu rasakan. Kemarahan hadir karena kamu merasakan ketidaknyamanan. Contohnya saat diperlakukan lingkungan dengan tidak layak. Namun, kemarahan tidak harus dituruti dengan bertindak anarkis.
Menjadi orang yang sering kelap terbawa kemarahan, harus mulai waspada. Kamu termasuk orang yang belum benar-benar dewasa dalam mengelola diri. Menuruti kemarahan hanya akan menimbulkan kerugian. Setelahnya, dihantui perasaan menyesal dan bersalah.
4. Tidak mengetahui pedoman hidup secara pasti
Editor’s picks
Kehidupan penuh dengan lika-liku dan tantangan. Agar tidak gampang terjerumus, kamu harus mengetahui pedoman hidup secara pasti. Keberadaan prinsip dan pendirian ibarat sebuah tali sebagai tempat berpegangan. Sayangnya, tidak semua orang mengetahui pedoman hidup yang dianut.
Tanpa sadar, kamu termasuk salah satu dari golongan orang tersebut. Padahal, tidak mengetahui pedoman hidup secara pasti menjadi tanda kamu belum benar-benar dewasa dalam mengelola diri.
Seseorang yang tidak memiliki pedoman alur hidupnya cenderung berantakan, sering terombang-ambing arus pergaulan.
5. Ikut-ikutan orang lain dalam menentukan pilihan hidup
Pilihan hidupmu sepenuhnya ada di tanganmu karena kamu adalah orang yang akan menjalani. Dalam mengambil keputusan, pertimbangkan yang terbaik untuk sekarang dan masa depan. Bukan asal mengikuti orang lain. Pastinya menjadi teguran untuk kamu yang sering ikut-ikutan orang lain dalam menentukan pilihan hidup.
Sikap demikian mencerminkan kamu belum bijaksana dalam mengelola diri. Pilihan yang baik bagi orang lain belum tentu baik bagi dirimu karena alur kehidupan antara satu orang dengan yang lainnya tidak bisa disamakan.
6. Masih sering bersikap ceroboh
Mendengar kata ceroboh, apa yang ada di pikiranmu? Pastinya sikap yang gampang mendatangkan kesalahan karena orang ceroboh cenderung tidak teliti sehingga mengambil keputusan penuh risiko. Sekarang tanyakan pada dirimu, apakah termasuk salah satu dari orang ceroboh?
Jika iya, berarti menjadi suatu pertanda. Kamu adalah sosok dewasa tapi belum bisa mengelola diri. Kecerobohan mendatangkan penyesalan di akhir. Dari satu kesalahan, bisa menghambat seluruh keberhasilan. Apakah kamu menginginkannya?
7. Membiarkan diri dikendalikan orang lain
Kendali utama hidup berada di tanganmu. Karena kehidupan ini sepenuhnya kamu yang menjalani. Baik buruknya juga kamu yang mengetahui. Kesalahan kita dalam menjalani hidup, membiarkan seluruhnya dikendalikan oleh orang lain.
Bagi kamu yang masih memiliki sikap tersebut, tandanya belum benar-benar dewasa dalam mengelola diri. Tumbuh di bawah kendali orang lain membuat kamu tidak bisa mandiri. Saat seseorang lepas tangan, kamu kehilangan arah dan kebingungan.
Sudah keharusan bagimu menjadi sosok yang dewasa dari segi usia maupun tingkah laku. Jangan hanya menjadi sosok dewasa namun setengah-setengah. Apalagi menyangkut pengelolaan diri, ini berpengaruh besar terhadap keberhasilan hidup. Saat kamu tidak benar-benar dewasa dalam mengelola diri, kekacauan hidup akan terjadi.
Baca Juga: 5 Rahasia Bangun Long Lasting Friendship di Usia Dewasa
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.