5 Tanda Menyimak Pembicaraan dengan Empati, Gak Cuma Kepo!

Kamu mampu memahami perasaan orang lain dengan baik

Keterampilan berkomunikasi dengan orang lain yang wajib dimiliki adalah kemampuan menyimak pembicaraan. Karena sebagai makhluk sosial kita pasti berinteraksi satu sama lain. Entah menyimak pembicaraan dalam diskusi atau mendengarkan seseorang dalam obrolan biasa.

Menyimak bukan cuma diam mendengarkan, kemudian melupakan topik pembicaraan. Akan lebih baik jika kamu menyimak seseorang dengan empati. Ada sisi kepedulian yang muncul setelah mendengar pembicaraan orang lain. Kamu tidak langsung lupa atau sekadar memenuhi rasa kepo.

Memiliki tanda di bawah ini, kamu menyimak pembicaraan seseorang berdasarkan empati.

1. Mampu memberikan umpan balik setelahnya

5 Tanda Menyimak Pembicaraan dengan Empati, Gak Cuma Kepo!ilustrasi menyimak pembicaraan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tidak semua orang menyimak lawan bicara dengan empati. Beberapa di antaranya hanya didorong rasa ingin tahu. Ketika sifat kepo dalam dirinya sudah terpenuhi, kembali berubah menjadi individu yang acuh dan tidak peduli. Dari sini, kita bisa menilai seseorang yang bersungguh-sungguh dalam mendengarkan.

Seseorang yang menyimak disertai empati, ia akan mendengarkan secara intens. Tidak hanya diam dan mengangguk, tapi mampu memberikan umpan balik secara tepat. Kamu mampu memberikan penilaian tepat atas apa yang ia alami. Entah obrolan mengenai topik serius, atau obrolan saling curhat untuk melegakan

2. Tidak langsung menunjukkan sikap menghakimi

5 Tanda Menyimak Pembicaraan dengan Empati, Gak Cuma Kepo!ilustrasi menyimak pembicaraan (pexels.com/RDNE Stock Project)

Mungkin kamu pernah melihat seseorang yang menyimak pembicaraan secara serius. Satu detik kemudian, sikapnya berubah masam. Apalagi saat mengetahui ada hal kurang sesuai. Ia langsung menyudutkan seseorang yang tengah berbicara secara berlebihan. Bahkan tidak memberinya kesempatan untuk membela diri.

Sikap demikian tidak akan ditunjukkan oleh mereka yang menyimak berdasarkan empati. Saat ada pendapat atau obrolan yang kurang sesuai, ia mampu menyangkalnya dengan cara bijaksana. Ia tidak menunjukkan sikap menghakimi secara langsung. Saling menghargai satu sama lain adalah keharusan.

Baca Juga: 5 Cara Membangun Komunikasi yang Efektif, Siap Mencoba?

3. Menawarkan dukungan

dm-player
5 Tanda Menyimak Pembicaraan dengan Empati, Gak Cuma Kepo!ilustrasi menawarkan bantuan (pexels.com/RDNE Stock Project)

Keterampilan menyimak memiliki keterkaitan erat dengan relasi sosial. Saat kamu bisa menyimak dengan baik, orang-orang juga merasa dihargai. Tapi sebelumnya, apakah kamu sudah memiliki keterampilan menyimak orang lain dengan menggunakan empati?

Saat kamu sudah memilikinya, menyimak orang lain bukan cuma karena ingin tahu. Kamu bisa menjadi sosok support system yang memberikan dukungan. Contohnya menawarkan solusi atas suatu permasalahan. Menyimak dengan disertai empati, orang-orang merasa dihargai.

4. Tidak memberikan reaksi spontan

5 Tanda Menyimak Pembicaraan dengan Empati, Gak Cuma Kepo!ilustrasi mengobrol (pexels.com/Artem Podrez)

Kebiasaan buruk dalam mendengarkan yakni memberikan reaksi spontan. Saat ada yang kurang sesuai, langsung memotong pembicaraan di tengah jalan. Kemudian mengkritik dengan sejumlah kalimat yang memicu konflik dan perdebatan. Apa kamu masih memiliki kebiasaan seperti ini dalam memberikan reaksi?

Salah satu tanda seseorang menyimak dengan empati yakni tidak memberikan reaksi spontan. Ketika ada yang kurang sesuai, pembicaraan disimak sampai akhir, baru kemudian memberikan alasan atas sikap tidak setujunya. Namun reaksi tersebut disampaikan secara sopan dan objektif sehingga seseorang tidak merasa tersinggung.

5. Memvalidasi emosi negatif yang dirasakan seseorang

5 Tanda Menyimak Pembicaraan dengan Empati, Gak Cuma Kepo!ilustrasi memberikan dukungan (pexels.com/SHVETS Production)

Adakalanya kamu dipilih menjadi tempat curhat oleh beberapa orang. Dirimu dipercaya sebagai sosok yang bisa menjaga rahasia. Di sinilah harus bisa menyimak orang lain bermodalkan empati. Bukan hanya menuruti rasa ingin tahu untuk dijadikan topik bergosip.

Ketika kamu mendengarkan seseorang berdasarkan empati, kamu turut memiliki sisi kepedulian yang dalam. Di antaranya memvalidasi semosi negatif yang dirasakan seseorang. Tidak sekadar menyimak, kamu juga memahami betul apa yang tengah dirasakannya, entah emosi berupa kesedihan atau kekecewaan. Kehadiranmu sebagai lawan bicara turut menguatkan.

Menyimak seseorang dengan empati, kamu turut memiliki rasa belas kasihan. Seseorang juga merasa dihargai karena sudah didengarkan dengan baik.

Setelah membaca artikel tersebut, mari lihat kondisi diri sendiri. Nah, kamu sudah memiliki keterampilan menyimak dengan empati atau belum?

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Kesulitan Komunikasi dalam Hubungan Pertemanan

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Rohmatusyarifah

Berita Terkini Lainnya