6 Tanda Seseorang Belum Pantas Menjadi Panutan, Gemar Menjatuhkan!  

Kamu masih memiliki sikap tersebut?

Seorang panutan biasanya dikagumi banyak orang. Di lingkungan masyarakat, ia juga memiliki keistimewaan tersendiri. Atas dasar berbagai keuntungan tersebut, banyak orang memaksakan diri untuk menjadi seorang panutan. Ia menuntut diperlakukan istimewa oleh lingkungan sekitar.

Namun demikian, keinginan tersebut tidak diimbangi dengan sikap maupun tutur kata yang baik. Alih-alih menjadi panutan, justru banyak orang tidak nyaman dengan keberadaannya. Kurang lebih terdapat beberapa tanda bahwa seseorang masih belum layak menjadi seorang panutan. Selengkapnya, ikuti tulisan ini sampai selesai.

1. Tidak memiliki rasa tanggung jawab

6 Tanda Seseorang Belum Pantas Menjadi Panutan, Gemar Menjatuhkan!  ilustrasi bermalasan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Manusia yang memiliki wibawa dan integritas akan mengutamakan tanggung jawab. Ia mampu melaksanakan setiap tugas dan wewenang dengan baik. Tapi yang kerap terjadi, seseorang hanya bangga dengan kedudukan yang diemban. Namun tidak dengan tanggung jawab yang dilaksanakan.

Seseorang yang tidak memiliki sikap tanggung jawab tidak layak menjadi panutan. Ketika diserahi wewenang, justru tidak bisa melaksanakan dengan baik. Pada situasi yang tidak terkontrol, ia justru melimpahkan tanggung jawab dan wewenangnya kepada orang lain.

2. Tidak mampu mengendalikan ambisi

6 Tanda Seseorang Belum Pantas Menjadi Panutan, Gemar Menjatuhkan!  ilustrasi sosok gila hormat (pexels.com/Graham Wizardo)

Keberadaan ambisi sebenarnya tidak buruk. Tergantung bagaimana seorang individu mampu mengontrol ambisi dalam dirinya. Di sisi lain, tidak semua orang mampu mengelola ambisi dengan baik. Seringnya justru terjebak dalam ambisi toksik yang berpotensi merugikan antar sesama.

Saat seseorang tidak mampu mengendalikan ambisi, tentu menjadi suatu hal yang wajib diwaspadai. Mereka ini bukan tipe orang yang layak dijadikan panutan. Jika ambisi sudah tidak terkontrol, orang-orang seperti mereka tidak segan melanggar norma dan etika.

3. Gemar menjatuhkan orang lain

6 Tanda Seseorang Belum Pantas Menjadi Panutan, Gemar Menjatuhkan!  ilustrasi perempuan di antara orang berdebat (pexels.com/Karolina Grabowska)

Menjatuhkan orang lain. Mungkin kamu sudah tidak asing dengan sikap dan perbuatan satu ini. Mereka beranggapan dengan menjatuhkan orang akan membuat dirinya terlihat unggul. Perilaku buruk ini bahkan sudah melebur menjadi satu dengan kebiasaan.

Ternyata orang-orang yang gemar menjatuhkan orang lain menjadi tanda ia belum pantas menjadi panutan. Bagaimanapun juga, sesama manusia harus memiliki empati dan sikap saling menghormati. Tidak layak bagi kita mengorbankan sesama demi ego pribadi.

Baca Juga: 5 Makna Peristiwa Isra Miraj Dalam Kehidupan

4. Menonjolkan diri secara berlebihan

6 Tanda Seseorang Belum Pantas Menjadi Panutan, Gemar Menjatuhkan!  ilustrasi berdebat (pexels.com/Yan Krukau)

Menjadi panutan masyarakat, otomatis akan dikenal banyak orang. Selain itu, juga memiliki sejumlah privilege yang tidak dimiliki oleh orang lain. Tidak heran jika banyak orang berlomba-lomba menjadi panutan dengan sifat dan etikanya yang minim.

Tentu menjadi catatan saat kamu berhadapan dengan tipe orang yang gemar menonjolkan diri secara berlebihan. Sosok seperti mereka ternyata tidak layak dijadikan panutan. Tanpa menonjolkan diri di depan umum, jika memang memiliki sikap yang baik, orang akan menghormati dengan sendirinya.

5. Menuntut diistimewakan dan diprioritaskan

6 Tanda Seseorang Belum Pantas Menjadi Panutan, Gemar Menjatuhkan!  ilustrasi orang bersedekap (pexels.com/Arina Krasnikova)

Menjadi seorang panutan memang terdengar menggiurkan. Seseorang berada di posisi terdepan dan pusat perhatian. Namun sebelum itu, tentu ada beberapa hal yang harus dicermati. Apalagi sadar masih memiliki sejumlah sikap dan kebiasaan kurang baik.

Ternyata ada tanda bahwa seseorang masih belum pantas dijadikan panutan. Alih-alih rendah hati dan menyadari kekurangan, mereka justru menuntut diistimewakan. Dengan kemampuannya yang masih minim, sosok sepeti mereka menuntut tampil terdepan dan menjadi prioritas.

6. Masih memiliki pola pikir tertutup

6 Tanda Seseorang Belum Pantas Menjadi Panutan, Gemar Menjatuhkan!  ilustrasi merasa lelah (pexels.com/Cottonbro studio

Menjadi panutan di lingkungan sosial bukan tentang tampil menjadi sosok terdepan. Tapi turut dipengaruhi oleh pola pikir. Saat seseorang memiliki pola pikir bijaksana, sikap dan tindak-tanduknya cenderung tertata. Ia mampu menempatkan diri dengan baik di lingkungan masyarakat.

Lain halnya saat seseorang memiliki pola pikir tertutup. Ia kurang luwes dan fleksibel menempatkan diri di tengah keberagaman. Alih-alih menghargai dan menerima perbedaan, justru merasa paling unggul dan mengedepankan penilaian subjektif.

Menjadi seorang panutan bukan tentang pujian tiada henti. Juga bukan tentang menuntut diistimewakan dan diprioritaskan.Tapi menyangkut sikap dan tutur kata yang mencerminkan keteladanan. Enam hal di atas sudah cukup menjadi bukti bahwa seseorang belum pantas dijadikan panutan.

Baca Juga: 9 Kebiasaan Freelancer Sukses yang Patut Kamu Tiru, Panutan!

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Be grateful for everything

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya