5 Teguran untukmu yang Mengutamakan Kemewahan Selama Lebaran

Lebaran bukan cuma soal penampilan glamour 

Bulan Ramadan sudah hampir berlalu. Semarak menyambut hari raya Idul Fitri semakin terlihat. Contohnya saja pusat perbelanjaan penuh dengan orang-orang ingin membeli baju. Bahkan ini menjadi tradisi setiap tahun.

Kadang timbul keinginan terlihat mewah selama lebaran. Apalagi sampai menjadi pusat perhatian, seolah menjadi kebanggaan tersendiri. Padahal kemewahan bukan segalanya. Lima teguran ini semoga menyadarkanmu yang menggebu-gebu terlihat mewah selama lebaran.

1. Inti dari lebaran bukan untuk adu outfit 

5 Teguran untukmu yang Mengutamakan Kemewahan Selama Lebaranilustrasi menyambut lebaran (pexels.com/The Lazy Artist Gallery)

Lebaran identik dengan bermacam tren fashion. Contohnya seperti baju baru, tas baru, atau sandal baru. Pokoknya gak boleh ketinggalan tren lebaran tahun ini. Kalau bisa tampil semewah mungkin.

Teguran ini semoga menyadarkan kamu. Sejatinya inti dari lebaran bukan untuk adu outfit. Tapi tentang ketulusan dan kelapangan hati. Percuma saja tampil glamour. Tapi tidak memiliki kemauan memaafkan.

2. Kemewahan tidak menjamin solidaritas 

5 Teguran untukmu yang Mengutamakan Kemewahan Selama Lebaranilustrasi menyambut lebaran (pexels.com/Jorge Fakhouri Filho)

Apa yang menarik dari hari raya Idul Fitri? Apakah terkait penampilan mewah, baju dan tas branded, atau jadi pusat perhatian? Percayalah, semua itu tidak menjadikan suasana lebaran berkesan.

Kemewahan bukan jaminan solidaritas. Bisa jadi menimbulkan perasaan iri dengki. Antar orang saling melirik sinis karena merasa penampilannya tersaingi. Apakah lebaran seperti itu yang kamu inginkan?

Baca Juga: 10 Rekomendasi Gamis untuk Lebaran, Tampil Kece di Hari Kemenangan!

3. Dari kemewahan bisa menimbulkan jurang pemisah 

dm-player
5 Teguran untukmu yang Mengutamakan Kemewahan Selama Lebaranilustrasi menyambut lebaran (pexels.com/RODNAE Productions)

Merayakan hari raya Idul Fitri pasti menjadi kebahagiaan tersendiri. Tapi banyak dari kita kurang bijak memaknai hari raya Idul Fitri yang sesungguhnya. Termasuk menganggap lebaran adalah adu kemewahan.

Padahal kemewahan bukan jaminan lebaran itu berkesan. Justru sebaliknya, berpotensi jadi jurang pemisah. Mereka yang tidak mampu berpenampilan mewah akan terpinggirkan.

4. Inti dari lebaran saling memaafkan 

5 Teguran untukmu yang Mengutamakan Kemewahan Selama Lebaranilustrasi menyambut lebaran (pexels.com/RODNAE Productions)

Lebaran identik dengan baju dan bermacam item fashion terbaru. Bahkan ada yang merasa kurang ketika tidak memilikinya. Tapi tanyakan pada hati kecilmu. Apakah lebaran itu sekadar unjuk kemewahan?

Inti dari lebaran yang sesungguhnya adalah saling memaafkan. Lepaskan dendam dan kebencian. Mari kita bangun kembali hubungan sosial yang harmonis. Bukan cuma unjuk kemewahan.

5. Percuma saja tampil mewah tapi tidak bisa menghargai orang lain 

5 Teguran untukmu yang Mengutamakan Kemewahan Selama Lebaranilustrasi menyambut lebaran (pexels.com/RODNAE Productions)

Di momentum lebaran, kemewahan seolah mengambil kendali. Terkadang timbul Sikap mengucilkan mereka yang tidak mampu berpenampilan mewah. Tentu saja perilaku seperti ini tidak bijaksana.

Teguran ini bisa jadi pengingat. Percuma saja tampil mewah tapi tidak bisa menghargai orang lain. Inti dari lebaran adalah memperbaiki hubungan sosial. Bukan karena unjuk penampilan.

Menyambut hari raya Idul Fitri bukan tentang baju baru atau item fashion yang mengikuti tren. Namun hari raya Idul Fitri tentang ketulusan dan kelapangan hati. Jangan sampai kesucian hari raya terkotori oleh perilaku bermewah-mewahan dan saling bersaing.

Baca Juga: Begini Makna Lebaran dan Baju Baru Menurut Millennial

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya