7 Tanda Terikat Emosional secara Berlebih dengan Masa Lalu

Kehidupan yang sekarang tidak pernah puas

Seluruh kejadian hari kemarin atau masa lalu memang mustahil untuk dilupakan. Apalagi menyangkut kenangan pahit dan menyakitkan. Seluruh memori itu masih terekam kuat di ingatan. Seolah rangkaian kejadian baru saja berlangsung hari kemarin.

Akibatnya, kamu terikat emosional secara berlebihan dengan hari-hari yang sudah dijalani. Sampai-sampai mengganggu fokus dan konsentrasi dalam menjalani kehidupan di waktu sekarang. Penting untuk mengenali tanda kamu terikat emosional secara berlebihan dengan hari kemarin atau masa lalu. Setelahnya, bisa cepat mencari solusi, ya.

1. Kurangnya kepuasan yang menjalani kehidupan di masa sekarang

7 Tanda Terikat Emosional secara Berlebih dengan Masa Laluilustrasi tidak bahagia (pexels.com/Alena Darmel)

Kepuasan merupakan salah satu faktor penentu kebahagiaan. Saat kamu tidak mendapatkannya, kehidupan terasa hambar. Gejolak emosi negatif melingkupi diri sehingga kamu tidak bisa fokus terhadap keberuntungan yang sudah dirasakan.

Untuk kamu yang kurang puas menjalani kehidupan sekarang, pastinya menjadi sebuah pertanda. Hal ini menunjukkan dirimu memiliki keterikatan emosional secara berlebihan terhadap hari kemarin. Kamu menjadikan kehidupan waktu lampau sebagai tolak ukur satu-satunya.

2. Menjadikan kegagalan sebagai alasan penghambat langkah

7 Tanda Terikat Emosional secara Berlebih dengan Masa Laluilustrasi tidak bahagia (pexels.com/Muhamad Lutfi)

Meraih keberhasilan tidak bisa dilalui hanya dalam satu proses. Terkadang kamu harus menghadapi kegagalan dari waktu ke waktu. Namun, berawal dari kegagalan dipastikan mampu menyusun strategi perbaikan yang tepat sasaran.

Tapi lain jadinya saat menjadikan kegagalan sebagai penghambat langkah. Hal ini menandakan kamu memiliki keterikatan emosional secara berlebihan dengan hari kemarin. Kamu menganggap kegagalan kemarin sebagai langkah terakhir. Termasuk membiarkan kondisi semakin terpuruk setelahnya.

3. Kesulitan membuka diri terhadap perkembangan

7 Tanda Terikat Emosional secara Berlebih dengan Masa Laluilustrasi tidak bahagia (pexels.com/100 Files)

Kita tidak bisa berhenti hanya di satu fase. Karena banyak tren dan fenomena terbaru yang mempengaruhi perkembangan. Agar tetap bisa menyesuaikan diri, harus memiliki sikap terbuka terhadap perkembangan tersebut.

Akan berbeda jadinya saat kamu memiliki keterikatan emosional secara berlebihan terhadap hari kemarin. Salah satu tandanya susah membuka diri terhadap perkembangan. Kamu lebih memilih mempertahankan pola pikir kolot. Dalam menyikapi perubahan zaman hanya memandang dari sisi negatif saja.

4. Cenderung takut saat ingin menjajal peluang

7 Tanda Terikat Emosional secara Berlebih dengan Masa Laluilustrasi tidak bahagia (pexels.com/Liza Summer)
dm-player

Peluang harus dimanfaatkan dengan baik agar selangkah lebih dekat dengan kesuksesan. Kamu mampu memanfaatkan celah dan kesempatan untuk menciptakan prestasi. Meskipun begitu, beberapa orang justru takut saat ingin menjajal peluang. Mereka lebih memilih mundur sejak awal.

Tentunya menjadi pengingat bagi kamu yang masih memiliki sikap tersebut. Inilah tanda masih memiliki keterikatan emosional secara berlebihan dengan hari kemarin. Rasa takut saat menjajal peluang membuat kamu tertinggal. Bahkan diliputi penyesalan mendalam setelahnya.

Baca Juga: 5 Cara Kritis Sembuhkan Trauma Emosional, Jangan Menghindar!

5. Kebiasaan membandingkan kondisi terkini dan masa lalu

7 Tanda Terikat Emosional secara Berlebih dengan Masa Laluilustrasi tidak bahagia (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Membandingkan kondisi masa lalu dan sekarang tidak pernah ada habisnya. Karena setiap zaman memiliki karakteristik masing-masing. Sikap membandingkan hanya membuang waktu dan energi sehingga tidak fokus dengan kehidupan sekarang.

Tapi lebih mengherankan lagi, ada saja manusia yang membandingkan kondisi tersebut. Padahal menjadi tanda masih memiliki keterikatan emosional secara berlebihan dengan waktu lampau. Kehidupan yang kamu jalani tidak relevan dengan kondisi sekarang.

6. Membanggakan prestasi hari kemarin secara berlebihan

7 Tanda Terikat Emosional secara Berlebih dengan Masa Laluilustrasi memegang trophy (pexels.com/RDNE Stock Project)

Catatan prestasi hari kemarin tentunya menjadi kebanggaan tersendiri. Karena tidak mudah untuk menciptakan keberhasilan sedemikian rupa. Tapi sebelumnya, kamu harus mengontrol rasa bangga agar tidak mendominasi diri.

Jangan sampai menjadi manusia yang membanggakan prestasi hari kemarin secara berlebihan. Tindakan konyol ini mencerminkan kamu masih terikat dengan masa lampau secara berlebihan. Cukup jadikan keberhasilan hari kemarin sebagai motivasi. Bukan sebagai ajang menyombongkan diri.

7. Menjadikan kenangan buruk sebagai sumber sikap tidak percaya diri

7 Tanda Terikat Emosional secara Berlebih dengan Masa Laluilustrasi merasa tertekan (pexels.com/MART PRODUCTION)

Kita memang tidak bisa menghindarkan diri dari kenangan buruk. Apalagi melupakannya hanya dalam satu waktu. Karena manusia diciptakan memiliki kemampuan mengingat dalam jangka panjang. Seluruh kenangan kurang menyenangkan tetap terekam di pikiran.

Alih-alih menjadikannya sebagai pelajaran, kamu justru menjadi manusia tidak percaya diri. Inilah cara mengelola masa lalu yang kurang bijaksana. Kamu sudah memiliki keterikatan emosional secara berlebihan terhadap hari kemarin. Padahal, kenangan buruk bisa dijadikan ajang untuk memperbaiki diri.

Beberapa sikap menunjukkan kamu masih terikat emosional secara berlebihan terhadap masa lalu atau hari kemarin. Akibatnya, tidak mampu fokus menjalani kehidupan yang sekarang. Buat kamu yang masih dikelilingi tujuh tanda tersebut, kapan mau mengubah mindset? Hari kemarin bukan soal penyesalan dan keterpurukan, atau rasa bangga berlebihan. Kamu harus berkembang selangkah lebih maju.

Baca Juga: 6 Tips Melepaskan Diri dari Ketergantungan Berlebih kepada Orang Lain

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya