7 Tips Membangun Rasa Percaya Diri walau Kamu Minoritas
ilustrasi sosok percaya diri (pexels.com/Kampus Production)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika mengamati lingkungan sekitar, gak bisa dimungkiri mayoritas selalu mengambil kendali. Mereka memiliki peran utama dalam menentukan kebijakan sekaligus mengawai pelaksanaannya. Golongan mayoritas juga kerap didahulukan dalam hal pengembangan diri. Mereka diberi kesempatan terlebih dahulu daripada yang lain.
Hal ini bisa menimbulkan kesenjagan sosial. Mereka yang merasa menjadi bagian dari minoritas jadi tidak percaya diri. Padahal setiap individu memiliki hak dan kesempatan yang sama, tidak ada perbedaan satu sama lain. Lantas, apa yang harus dilakukan? Terapkan tujuh tips membangun rasa percaya diri berikut ini walaupun kamu menjadi bagian minoritas.
1. Mengenali dan mengembangkan potensi diri
ilustrasi mengetik (pexels.com/Fauxels)Minoritas identik dengan ketidak adilan. Kita harus menerima sebagai golongan yang tersisih dan selalu dinomor duakan. Padahal golongan minoritas juga berhak menunjukkan eksistensinya di lingkungan sekitar. Karena setiap individu memiliki hak dan kewajiban yang sama.
Dalam rangka membangun rasa percaya diri sebagai golongan minoritas, kenali potensi diri. Tingkatkan kemampuan dan keterampilan yang bisa memperkuat sisi keunggulanmu. Potensi diri yang terasah dengan baik membuat kamu lebih siap menghadapi tantangan secara mandiri.
2. Menjaga relasi sosial dengan masyarakat sekitar agar tetap harmonis
ilustrasi relasi sosial (pexels.com/ELEVATE)Banyak tantangan yang harus siap dihadapi golongan minoritas. Terkadang mereka harus mengorbankan nilai dan prinsip yang sudah lama dianut karena adanya perbedaan. Lambat laun bisa menurunkan rasa percaya diri karena keberadaannya tidak dijadikan prioritas. Kamu bisa menghindari perasaan seperti ini.
Di antaranya menjaga relasi sosial dengan masyarakat sekitar agar tetap harmonis. Keberadaan kelompokmu memang bukan pemegang kendali utama. Tetapi relasi sosial yang harmonis membuat keberadaanmu dihargai. Kamu merasa percaya diri karena diterima lingkungan sosial secara terbuka.
3. Fokus pada prestasi juga kontribusi
ilustrasi memegang tropi (pexels.com/RDNE Stock Project)Keraguan muncul saat kita menjadi bagian dari minoritas. Takut jika pada akhirnya tidak bisa diterima lingkungan sekitar. Juga ketakutan jika harus berkonflik dengan mereka yang menduduki posisi sebagai golongan mayoritas. Namun rasa percaya diri tetap harus dibangun.
Cobalah untuk fokus pada prestasi dan kontribusi. Setiap orang pasti memiliki sisi kreativitas yang bisa bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Saat kamu berhasil menghasilkan suatu karya yang bermanfaat, timbul perasaan puas. Terdapat kesadaran jika minoritas juga punya peran berarti bagi lingkungan sekitar.
4. Memberanikan diri untuk mengemukakan pemikiran
ilustrasi mengemukakan pendapat (pexels.com/Kindel Media)Editor’s picks
Golongan mayoritas selalu memiliki peran menonjol di lingkungan sekitar. Mereka bertindak sebagai penentu kebijakan, sekaligus pengawasnya. Orang-orang sekitar diharuskan tunduk dengan keputusan yang ditentukan golongan mayoritas. Tetapi sebagai minoritas, apakah peran kita terbatas?
Tentu saja tidak. Karena setiap individu memiliki hak dan kedudukan yang sama. Untuk membangun rasa percaya diri sebagai golongan mayoritas, beranikan diri mengemukakan pemikiran. Asalkan tidak bertentangan dengan aturan, golongan mayoritas pasti mau mendengarkan.
5. Melawan prasangka negatif atas lingkungan sosial
ilustrasi sosok percaya diri (pexels.com/Moose Photos)Prasangka negatif kerap muncul dan mendominasi pikiran. Sebagai golongan minoritas kamu menghadapi banyak kecemasan. Takut jika kehadiran diri menganggu mereka yang memegang kendali utama. Juga takut jika pada akhirnya diperlakukan tidak layak, kemudian terusir dari lingkungan sosial.
Jika ingin lebih percaya diri, prasangka negatif itu harus lekas dihilangkan. Rangkaian ketakutan sebagai minoritas belum tentu terbukti. Lingkungan sosial tidak seburuk yang dipikirkan. Asalkan bisa menghargai antar sesama, pasti keberadaanmu tidak dipermasalahkan oleh mereka.
6. Tidak terpaku pada stereotip negatif
ilustrasi sosok percaya diri (pexels.com/Moose Photos)Menjadi bagian dari minoritas memang tidak mudah. Salah satunya harus berdampingan dengan stereotip negatif. Masyarakat memiliki pandangan kurang bersahabat dengan kelompok tempatmu berasal. Tetapi kamu harus bisa mengatasi stereotip kurang menyenangkan tersebut.
Supaya lebih percaya diri, jangan terpaku pada stereotip negatif. Contohnya saat masyarakat memiliki pandangan jika kamu egois, maka tunjukkan sikap yang fleksibel. Dengan adanya pembuktian melalui sikap, kamu bisa memperbaiki pandangan yang melekat dalam diri.
7. Melibatkan diri dalam kegiatan sosial
ilustrasi bakti sosial (pexels.com/RDNE Stock Project)Apa kamu pernah merasakan menjadi bagian dari minoritas? Pastinya tidak mudah. Karena menjadi minoritas harus siap dengan ketidaknyamanan. Tapi bukan berarti tidak bisa membangun rasa percaya diri. Mulai sekarang, terapkan tips di bawah ini agar kamu tidak minder.
Jangan sungkan melibatkan diri dalam kegiatan sosial. Baik dalam skala kecil maupun besar. Dengan cara ini, kamu bisa lebih mengenal lingkungan sekitar dan menyesuaikan diri. Kamu juga akan menemukan seseorang dengan pola pikir serupa sehingga memperkuat rasa percaya diri.
Tips membangun rasa percaya diri ketika menjadi minoritas memang terdengar sepele. Namun setidaknya tips di atas bisa mengatasi keraguan dan prasangka negatif. Perlahan, kamu bisa menyesuaikan diri dan menunjukkan karakter positif di lingkungan sosial.
Baca Juga: 5 Sebab Mengapa Kamu Sering Menipu Diri Sendiri, Tidak Percaya Diri?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
