5 Salah Asuh yang Memicu Gagap pada Anak, Jangan Diabaikan!

Mulai sekarang, sering-sering ngobrol dengan si kecil

Kemampuan berbahasa termasuk salah satu hal yang tak boleh luput dari perhatian orangtua selama periode tumbuh kembang anak. Ini bisa dilatih dengan memberi berbagai stimulasi atau rangsangan pada si kecil agar bagian otak yang bertanggung jawab terhadap bahasa bisa berkembang optimal.

Sayangnya, tanpa disadari terdapat beberapa kesalahan dalam mengasuh yang dilakukan orangtua yang ternyata bisa mengganggu perkembangan bahasa anak dan memicu gagap atau stuttering. Untuk mengurangi risiko gagap, pastikan orangtua tidak melakukan kesalahan berikut ini.

Baca Juga: 7 Latihan untuk Mengurangi Gagap, Bisa Dilakukan di Rumah

1. Jarang berinteraksi dan berkomunikasi dengan anak

5 Salah Asuh yang Memicu Gagap pada Anak, Jangan Diabaikan!ilustrasi orangtua sibuk bekerja (pexels.com/Yan Krukau)

Kurangnya interaksi dan komunikasi antara orangtua dan anak dapat meningkatkan risiko gagap pada anak, seperti dijelaskan Action for Children. Orangtua yang sibuk dengan pekerjaan atau gadget cenderung kurang memberikan perhatian cukup pada anak. Ini bisa menghambat perkembangan kemampuan berbicara anak.

Pasalnya, anak membutuhkan banyak dorongan dan rangsangan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa dan bicaranya. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memberikan waktu dan perhatian yang cukup dengan mengajaknya berbicara dan berinteraksi secara aktif meski belum bisa merespons.

2. Anak terlalu banyak menghabiskan waktu untuk screen time

5 Salah Asuh yang Memicu Gagap pada Anak, Jangan Diabaikan!ilustrasi anak bermain HP (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Screen time berlebihan juga bisa menjadi faktor risiko gagap seperti dipaparkan studi terbaru dalam jurnal JAMA Pediatrics pada bulan Agustus lalu. Pasalnya, terlalu banyak menghabiskan waktu dengan menatap layar gadget atau televisi dapat mengurangi kesempatan anak untuk berbicara dan berinteraksi dengan orang lain. 

“Layar HP atau TV dapat mengganggu atau menggantikan interaksi dengan pengasuh dan membatasi peluang peningkatan pembendaharaan kata, yang dapat mengganggu keterampilan komunikasi dan sosial anak,” ujar Dr. Jason Nagata, profesor pediatri di University of California, San Francisco, kepada MedPage Today.

Karena itu, orangtua perlu membatasi penggunaan perangkat elektronik dan mendorong mereka untuk bermain dan berbicara dengan teman sebaya atau anggota keluarga. Dengan cara ini, anak akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk berbicara dan mengembangkan kemampuan berbahasanya.

3. Sering memotong pembicaraan anak

5 Salah Asuh yang Memicu Gagap pada Anak, Jangan Diabaikan!ilustrasi ayah dan anak (pexels.com/Pavel Danilyuk)
dm-player

Orangtua juga sering kali terburu-buru memberikan jawaban atau solusi tanpa memberikan kesempatan kepada anak untuk menyelesaikan kalimatnya. Ini dapat membuat anak merasa kurang dihargai dan menghambat perkembangan kemampuan berbicaranya.

Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mendengarkan dengan sabar saat anak berbicara, memberikan perhatian penuh, dan mengajukan pertanyaan untuk merangsang pemikiran anak. Jadi, jangan buru-buru potong pembicaraan anak, ya!

Baca Juga: 5 Alasan Bermain di Luar Ruangan Penting untuk Pertumbuhan Anak

4. Orangtua berbicara terlalu cepat

5 Salah Asuh yang Memicu Gagap pada Anak, Jangan Diabaikan!ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Terkadang, orangtua juga berbicara terlalu cepat atau terlalu banyak. Hal ini membuat anak merasa kewalahan. Karena kemampuan bicara dan bahasanya belum berkembang sempurna, anak memerlukan waktu untuk memproses informasi dan merespons apa yang dikatakan orangtua.

Jika orangtua terus memberikan instruksi atau informasi dalam tempo yang cepat, anak mungkin kesulitan mengikuti dan merespons dengan benar. Karena itu, cobalah untuk berbicara dengan tenang, memberikan anak waktu untuk berbicara balik, dan jangan terlalu banyak memberikan informasi sekaligus.

5. Terlalu menuntut dan mengkritik anak

5 Salah Asuh yang Memicu Gagap pada Anak, Jangan Diabaikan!ilustrasi ayah dan anak berbincang (pexels.com/August de Richeliu)

Bagaimanapun, anak masih belajar mencoba banyak hal. Wajar jika mereka belum bisa melakukannya dengan sempurna. Justru, terlalu banyak mengkritik dan memarahi anak karena tak kunjung bisa berbicara dengan lancar dapat merusak percaya diri mereka dan membuat mereka takut berbicara.

Sebagai orangtua, sudah sepatutnya memberikan dukungan penuh dan dorongan positif kepada anak. Cobalah memberikan pujian kepada anak saat mereka berbicara, bahkan jika masih ada kesalahan dalam pengucapannya.

Selain kesalahan di atas, gagap pada anak juga bisa disebabkan oleh hal lainnya. Dilansir Raising Children, penyebabnya bisa meliputi gangguan genetik dan gangguan koordinasi antara mulut dengan otak yang dialami anak. 

Direkomendasikan University of Rochester Medical Center, jika anak mengalami gagap selama lebih dari 6 bulan, takut berbicara, atau bahkan tidak berbicara sama sekali, segera konsultasikan dengan tenaga professional, seperti dokter anak, agar mendapat penanganan yang tepat. Ingatlah bahwa setiap anak memiliki keunikan masing-masing, jadi perhatikan dan penuhi kebutuhannya supaya perkembangan anak berjalan optimal.

Baca Juga: 5 Penyebab Anak Berbicara Gagap, Segera Cari Tahu Alasannya!

Nadhifa Aulia Arnesya Photo Verified Writer Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya