Memahami Emotional Blackmail, 6 Hal yang Harus Kamu Tahu!

Jangan mau dikontrol orang lain, lindungi diri sendiri

Pernahkah kamu mendengar istilah emotional blackmail? Secara harfiah, istilah ini merujuk pada pengertian pemerasan emosional. Biasanya, seseorang yang terjebak dalam situasi ini akan merasa telah diperas secara emosional. Misalnya, dalam sebuah hubungan orang itu mendapati pasangannya sering kali memutarbalikkan emosi dan sifat baik yang ada pada dirimu. Hingga membuat kamu terjebak dalam situasi berulang yang secara tak sadar terus melibatkanmu.

Emotional blackmail merupakan salah satu jenis sikap toxic yang akan sangat mengganggu dalam sebuah hubungan apa pun jenisnya. Selain itu, membuat kesehatan mentalmu pun tidak baik. Untuk itu, kamu perlu melindungi diri dari menjadi korban emotional blackmail dalam hubungan. Caranya dengan memahami lebih jauh mengenai emotional blackmail dan apa saja bentuknya. Artikel di bawah ini akan mencoba membahasnya dengan tuntas!

1. Tidak pernah ada pembenaran untuk emotional blackmail dalam hubungan

Memahami Emotional Blackmail, 6 Hal yang Harus Kamu Tahu!potret pasangan sedang berbincang (pexels.com/Edmond Dantès)

Pemahaman pertama yang harus ditekankan mengenai emotional blackmail ini adalah jangan pernah dibenarkan. Kamu harus sadar jika penggunaan emotional blackmail dalam hubungan ini adalah senjata bagi manipulator emosional. Ada kalanya membuat kamu merasa harus percaya bahwa hubungan itu harus didorong dan ditekan misalnya. Padahal, kenyataannya itu hanyalah taktik licik yang dilakukan seorang pelaku emotional blackmail.

Pelaku emotional blackmail akan mengatakan bahwa kamulah yang bertanggung jawab atas perasaannya, terutama jika kamu tidak melakukan apa yang mereka minta. Mereka bis jadi sering kali mengatakan bahwa kamu adalah orang yang tidak masuk akal hingga di luar kendali. Namun, perlu diingat perkataan ini pada faktanya belum tentu benar, karena itu juga bagian dari cara mereka menekanmu dan mengendalikan hidupmu.

2. Melakukan gaslighting dengan terang-terangan tanpa malu

Memahami Emotional Blackmail, 6 Hal yang Harus Kamu Tahu!potret pasangan sedang berbincang (pexels.com/Melike Benli)

Poin satu ini sebenarnya adalah kelanjutan pemahaman dari poin di atas. Seorang pelaku emotional blackmail, biasanya akan membuatmu berpikir bahwa kamu memang belum cukup baik buat dia. Dia melakukan gaslighting yang membuatmu percaya bahwa apa yang terjadi hanya ada dalam imajinasi dia atau disebabkan oleh dia.

Tanpa ragu, ketika ia akan melakukan gaslighting yang membuat kamu terus merasa bersalah. Menyalahkan semua keadaan padamu, padahal kenyataannya hanya dia yang membuatnya terlihat begitu. Menjadikan bukti bahwa tingkat emotional blackmail-nya padamu benar-benar hanya membuat kamu semakin tidak nyaman berada dalam hubungan itu. Untuk itu, sebelum hal seperti ini terjadi pastikan kamu sudah mundur selangkah dan melindungi dirimu lebih dahulu.

3. Terkadang digunakan oleh orang yang tidak terduga

Memahami Emotional Blackmail, 6 Hal yang Harus Kamu Tahu!potret para wanita sedang berbincang (pexels.com/RDNE Stock project)

Pada dasarnya terjebak dengan seseorang yang melakukan emotional blackmail ini bisa terjadi dimana saja. Pasangan yang marah akan suatu hubungan hingga rekan kerja yang cemburu di tempat kerja. Namun, dalam posisi di hubungan seperti ini kamu mungkin sudah bisa menduganya, sehingga lebih siap bereaksi. Tetapi ada kalanya, pelaku emotional blackmail  datang dari orang yang paling tidak kita duga.

Menariknya, emotional blackmail ini bisa dilakukan oleh penjual terhadap pembeli, dimana penjual tersebut menceritakan masalah keluarganya misalnya dengan sengaja untuk membuat kamu merasa kasihan dan membeli barangnya. Penyalahgunaan emotional blackmail ini juga bisa dilakukan oleh murid yang mengatakan ia kelelahan setelah berpergian dengan orang tua di akhir pekan meskipun tidak, hanya agar dapat pengertianmu ia tidak bisa mengerjakan PRnya. Jadi, pengertian dan perlakuan emotional blackmail ini bisa sangat luas.

dm-player

Baca Juga: 7 Dampak Buruk Emotional Burnout untuk Hidupmu, Sering Merasa Kesepian

4. Menggunakan kelemahan kamu sebagai cara untuk menyerangmu

Memahami Emotional Blackmail, 6 Hal yang Harus Kamu Tahu!potret dua orang wanita sedang berbincang (pexels.com/Anna Shvets)

Hal lain yang harus kamu tahu dari emotional blackmail ini adalah bagaimana cara pelakunya memanfaatkan kerentanan atau kelemahanmu. Contoh, seorang tetangga meminjam uang padamu untuk biaya tertentu. Namun, kamu ragu untuk memberikan uang pinjaman tersebut ketika di hadapannya. Hingga pada akhirnya ia mulai beraksi dengan mengatakan kamu mungkin memang tak bisa meminjamkan uang padanya, karena sebelumnya teman kamu yang lain, telah menipumu.

Dalam posisi inilah ia sedang mempermainkan kelemahan kamu yang diketahuinya, untuk menjadikan kamu mengiyakan apa yang ia mau. Setelah kamu memahami poin ini ke depannya kamu bisa lebih berhati-hati dalam menanggapi seseorang yang seperti ini. Emotional blackmail ternyata bisa terasa begitu halus, hingga terkadang tak disadari.

5. Menuntut kamu membuktikan peduli, mencintai seseorang atau tidak

Memahami Emotional Blackmail, 6 Hal yang Harus Kamu Tahu!potret pasangan menghabiskan waktu bersama (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Bagian penting dari pemahaman emotional blackmail ini ada pada tuntutan agar kamu melakukan cinta atau komitmen kamu terhadap orang terkait di hubungan tersebut. Baik itu teman, pasangan, atau rekan bisnis, kata-kata mereka untuk menuntut komitmen ini bisa sama. Di antaranya seperti "Lakukan ini, katakan ini, jadilah ini, rasakan ini, atau kamu tidak terlalu peduli padaku, cintai aku, hormati aku, percayalah padaku." dan seterusnya.

Tindakan ini seperti pemerasan terhadap emosional kamu, untuk terus membuktikan seberapa patuh kamu terhadap kesetiaan dalam hubungan itu. Dinilai sangat licik, sikap ini sering kali berhasil menyasar orang yang sangat baik hati. Meski pada kenyataannya mereka sudah lebih dari cukup baiknya, namun orang ini merasa menjadi sama sekali belum baik. Jadi, jangan biarkan dirimu diperas secara emosional.

6. Tujuan akhir pelaku adalah memanipulasi atau mengendalikan kamu

Memahami Emotional Blackmail, 6 Hal yang Harus Kamu Tahu!potret pasangan kurang harmonis (pexels.com/Diva Plavalaguna)

Intinya, pemahaman paling mendasar dari emotional blackmail ini adalah bahwa ini semua tentang kendali. Artinya, emotional blackmail ini berusaha menyasar, memanfaatkan emosi yang kamu rasakan, untuk meraih apa yang pelakunya inginkan. Orang yang melakukan ini bisa siapa saja, mulai dari teman atau kerabat dekat, orang asing, bahkan keluarga kamu sendiri.

Di sisi lain dalam hal ini mungkin ada yang tujuannya pelaku pikir demi kebaikan kamu. Namun, jika ia benar-benar bermaksud mengontrol kamu, artinya sebenarnya itu hanya demi kepentingan dirinya sendiri. Untuk menghindari jadi korban emotional blackmail, tanamkan pada diri kamu bahwa kamu tidak harus selalu patuh terhadap orang lain, terutama apabila itu tujuannya hanya untuk menyenangkan orang lain.

Kunci dalam menghadapi seseorang yang melakukan emotional blackmail adalah tidak mudah patuh terhadap permintaan orang yang menunjukkan ciri sikap ini. Ketika kamu sudah mengiyakan sekali saja, itu disebutkan akan membuatmu terus terjebak secara berulang hingga lebih sulit lepas. Ingat, kamu berhak untuk mengutamakan dirimu dalam menjaga kesehatan mentalmu. 

Baca Juga: 5 Cara Hadapi Emotional Blackmail dari Pasangan, Hentikan Ancamannya!

Nadhifa Salsabila Kurnia Photo Verified Writer Nadhifa Salsabila Kurnia

Pencinta literasi penyuka fiksi, menulis kapan dan dimana saja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya