5 Tanda Orang Perseptif Menurut Psikologi, Kelebihan atau Kekurangan?

Memiliki kemampuan perseptif bisa jadi nilai positif

Menurut Richard Branson, poin utama yang menjadikan seseorang sukses itu bukan berasal dari ambisi atau kecerdasan. Keterampilan yang membuat seseorang lebih menonjol dari orang lain ini adalah keterampilan mendengarkan yang merupakan bagian diri orang perseptif.

Bayangkan, ketika seseorang punya kemampuan responsif atau cepat tanggap memimpin sebuah tim. Maka, orang ini akan lebih peka dan mampu berempati terhadap apa yang sedang terjadi di timnya, kemudian segera mengambil tindakan yang paling tepat.

Amy Blaschka dari Forbes menyebut orang perseptif sebagai orang yang cenderung berwawasan luas dan mampu melihat apa yang orang lain tidak dapat lihat. Sementara menurut KBBI, perseptif diartikan sebagai kemampuan memiliki kesadaran yang sangat tajam.

Beberapa orang mungkin beruntung dianugerahi kemampuan ini dengan alami. Di sisi lain, memiliki kemampuan perseptif juga bisa jadi bumerang jika tak dikelola dengan baik. Untuk itu, yuk bahas lebih jauh mengenai ciri kepribadian perseptif dari sudut pandang psikologi, berikut ini!

1. Kamu memaknai hidup dari hal paling detail

5 Tanda Orang Perseptif Menurut Psikologi, Kelebihan atau Kekurangan?ilustrasi karyawan sedang berdiskusi (unsplash.com/Mimi Thian)

Seseorang dengan kemampuan perseptif, biasanya cenderung suka memerhatikan detail kecil di lingkungan sekitarnya. Contohnya, tanaman yang sudah mulai layu, warna sofa beludru di ruang televisi yang memudar, hingga terdapat helaian uban baru di rambut suami. Intinya, orang perseptif akan lebih peka baik terhadap bau, suara, cahaya, atau pun rasa. Kemampuan ini yang menjadikan kamu seseorang yang memiliki kewaspadaan tinggi serta cepat dalam berpikir.

Itulah mengapa orang perseptif bisa jadi mengetahui apa yang orang lain tidak tahu. Dengan begitu, orang perseptif jadi selalu bisa lebih dahulu melihat peluang daripada orang lain.

Orang perseptif juga bisa lebih cepat dalam mengambil keputusan, tidak bertele-tele, dan cenderung lebih tahu apa yang harus dilakukannya ke depannya. Untuk itu, akan sangat menguntungkan bukan memiliki kemampuan satu ini? Kamu bisa jadi seseorang yang selangkah lebih maju dibandingkan orang lain. 

2. Memiliki kemampuan sensorik yang sangat tajam

5 Tanda Orang Perseptif Menurut Psikologi, Kelebihan atau Kekurangan?ilustrasi karyawan sedang berdiskusi (unsplash.com/Austin Distel)

Di lain sisi, kemampuan perseptif yang dimiliki seseorang juga bisa jadi beban. Kamu bisa jadi terlalu sensitif, misalnya udara terasa terlalu pengap, restoran terlalu bau, ruang kelas yang terlalu berisik, dan sebagainya.

Faktanya, menjadi sangat tanggap menjadikanmu orang sangat sensitif juga. Orang yang sangat sensitif baik itu anak-anak atau orang dewasa biasanya akan memproses rangsangan sensorik secara lebih kuat dan mendalam dibandingkan kebanyakan orang umum lainnya.

Lebih lanjutnya, Bianca Acevedo, PhD. menjelaskan orang perseptif melakukan proses kognitif yang lebih dalam. Lebih banyak perhatian terhadap hal-hal halus, reaktivitas emosional yang sangat besar, serta tingkat kesadaran yang lebih tinggi terhadap rangsangan lingkungan dan sosial.

Menurutnya, orang perseptif punya kebiasaaan untuk berhenti sejenak saat akan mengambil sebuah tindakan. Ini karena mereka memerlukan waktu untuk memproses informasi yang dikomunikasikan oleh indera.

Baca Juga: 5 Sikap yang Bisa Membuat Kamu Dicap Gak Peka oleh Orang Lain

3. Kamu dapat melihat perubahan halus dalam diri seseorang

5 Tanda Orang Perseptif Menurut Psikologi, Kelebihan atau Kekurangan?ilustrasi karyawan sedang berdiskusi (unsplash.com/Christina @ wocintechchat.com)

Orang yang perseptif sangat pandai membaca ruangan dan membaca yang tersirat. Ketika seseorang dengan kemampuan perseptif bercakap-cakap, ia akan mampu menganalisa bentuk interaksi seperti apa saja yang terjadi di antara mereka. Itulah mengapa kemampuan perseptif akan sangat berguna bagi kamu yang berprofesi sebagai seorang jurnalis. Kamu akan menjadi lebih tanggap, ingin tahu, mudah beradaptasi, sekaligus menjadi pendengar yang baik.

Orang perseptif akan sangat memerhatikan perubahan kecil yang terjadi pada ekspresi orang lain. Ketika terlalu larut dalam perubahan emosi tersebut orang perseptif bisa menjadi terlalu overthinking ketika berusaha menafsirkan ini.

Di sisi lain, menjadi perseptif juga membuatnya lebih mampu berempati. Sehingga orang perseptif cenderung akan lebih paham apa yang lawan bicara ataupun orang lain suka dan tidak sukai.

4. Kamu memiliki rasa ingin tahu yang sulit terpuaskan

5 Tanda Orang Perseptif Menurut Psikologi, Kelebihan atau Kekurangan?ilustrasi karyawan sedang berdiskusi (unsplash.com/Christina @ wocintechchat.com)

Orang perseptif juga secara unik memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar. Bahkan, rasa haus akan keingintahuan itu bisa membuat orang ini tidak ragu berbicara atau menelpon orang yang tidak dikenal secara random.

Sekali lagi, tanda sikap perseptif ini membuktikan kemampuan ini akan sangat dibutuhkan seorang jurnalis. Di mana kemampuan untuk ingin terus bertanya, menggali pengetahuan, akan secara alami membuat seseorang menjadi jurnalis yang aktif dan mahir dalam menemukan informasi.

Memiliki rasa ingin tahu yang besar juga sering kali dikaitkan dengan kecerdasan seseorang. Orang yang cerdas dan berwawasan luas, salah satunya berasal dari kebiasaan untuk selalu berani bertanya. Perasaan orang perseptif seakan tidak akan tenang, jika rasa ingin tahu mereka ini tidak terpenuhi.

Tidak hanya bagi seorang jurnalis, karakter dalam diri orang perseptif ini akan sangat berguna bagi siapapun jika ingin menjadi orang yang lebih sukses di manapun ia berada.

5. Kamu memiliki tingkat perfeksionis yang sangat tinggi

5 Tanda Orang Perseptif Menurut Psikologi, Kelebihan atau Kekurangan?ilustrasi karyawan sedang brainstorming di depan papan tulis (unsplash.com/Ming Labs)

Memiliki kepekaan indera yang lebih tinggi daripada orang lain membuat orang perseptif otomatis menjadi sangat teliti. Terlepas dari kemampuan memerhatikan detail yang sangat baik, mereka juga memiliki sifat perfeksionisme yang sangat kental.

Sifat satu ini jika terlalu melekat pada diri seseorang sayangnya bisa serupa seperti penyakit. Padahal, jangankan manusia itu sendiri, selalu tidak ada ketidaksempurnaan dalam kesempurnaan. Memaksakan kesempurnaan justru bisa jadi sumber stres.

Untuk itu, ketelitian orang perseptif perlu dikelola secara hati-hati agar tidak berubah menjadi perfeksionisme. Apa yang harus diingat adalah selesai itu lebih baik daripada sempurna.

Memiliki kebiasaan perfeksionis itu bisa jadi sangat baik atau sangat buruk. Namun, pada dasarnya setiap hal harus sesuai dengan porsinya. Jadi, jika kebiasaan perfeksionisme ini terlalu berlebihan, bisa jadi jebakan bagi orang perseptif merasa tak kunjung selesai terhadap apapun yang sedang dikerjakannya.

Dengan memahami tanda-tanda orang perseptif di atas, kamu akan mengetahui bahwa meskipun kemampuan ini banyak memberi manfaat, tetapi harus tetap dikelola dengan baik. Kamu harus paham apa saja aspek positif dan aspek negatif dari memiliki kemampuan perseptif.

Jika sedang kewalahan dengan kemampuan ini, cara untuk sembuh adalah dengan mengistirahatkan panca indera, misalnya dengan bermeditasi. Jadi menurutmua apakah memiliki kemampuan perseptif itu sebuah anugerah?

Baca Juga: 5 Tanda Orang yang Punya Self-Awareness Rendah, Mudah Dilihat!

Nadhifa Salsabila Kurnia Photo Verified Writer Nadhifa Salsabila Kurnia

Menulis dimana saja dan kapan saja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Rohmatusyarifah

Berita Terkini Lainnya