5 Strategi Hadapi Kritik dengan Positif, Bukan Manipulatif

Berbicara dengan tenang adalah kuncinya

Dalam bersosialisasi atau berhubungan dengan masyarakat tentu kita saling berinteraksi. Dalam berinteraksi dan komunikasi dengan sesama, pasti akan ada kesalahpahaman yang dapat menimbulkan konflik. Salah satu dari konflik yang terjadi adalah kritik. Mendapatkan kritik dari orang lain terkadang membuat kita menjadi marah atau malah rendah diri.

Kritik menjadi hal yang tidak mengenakkan bagi kita. Untuk dapat menerima kritik, kita harus bisa bersikap tenang. Pikirkan respon apa yang harus dihadapi untuk bisa mengetahui maksud dibalik kritik yang ditujukan terhadap kita. Berikut adalah lima strategi yang bisa jadi membantu dalam menghadapi kritik.

Baca Juga: 6 Cara Ampuh Menghadapi Kritik Pedas dengan Kebijaksanaan

1. Strategi reflektif

5 Strategi Hadapi Kritik dengan Positif, Bukan Manipulatifilustrasi berbicara (pexels.com/Karolina Grabowska)

Strategi ini berarti kita mampu menanggapi kritik orang lain dan menunjukkan bahwa kita tahu perasaan dan alasan-alasannya. Kita menyampaikan pesan bahwa kita serius dengan kritik tersebut sehingga mendapat respons yang serius juga dari orang yang mengkritik. Dengan begitu, mereka lebih mudah membicarakan masalah dengan tenang dan baik-baik.

2. Strategi deflektif

5 Strategi Hadapi Kritik dengan Positif, Bukan Manipulatifpexels.com/Monstera

Strategi ini digunakan untuk meredam kritik agresif dengan menyetujui sebagian kritik yang ditujukan terhadap kita. Contohnya “Benar, saya memang kehilangan kesabaran.” Kata-kata seperti itu membuat orang yang mengkritik mendapatkan pembenaran. Ketika merasa dibenarkan, dari situ mereka akan lebih siap untuk diajak bicara tentang hal-hal yang ia kritik terhadap kita. 

3. Strategi pertanyaan

dm-player
5 Strategi Hadapi Kritik dengan Positif, Bukan Manipulatifilustrasi berbicara (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kita bisa mengajukan pertanyaan kepada pengkritik seperti “Apa kamu bisa sebutkan secara khusus sikap saya yang tidak mengenakkan hati kamu?”. Pertanyaan ini dapat meredam agresivitas orang yang mengkritik kita, dan kita bisa memperoleh informasi yang dapat digunakan untuk bisa meluruskan kesalahpahaman.

Baca Juga: 6 Kiat Mengubah Kritik Jadi Pembelajaran, Supaya Lebih Bijaksana!

4. Strategi umpan balik

5 Strategi Hadapi Kritik dengan Positif, Bukan Manipulatifilustrasi berbincang (pexels.com/Christina Morillo)

Setelah bersedia mendengarkan kritik, kita dapat menanggapinya dengan memberikan feedback atau umpan balik. Misal dengan mengucapkan “Saya tidak merasa enak dengan kritikanmu yang tajam. Saya sudah akan menyelesaikannya tapi laptopnya tiba-tiba bermasalah.” Jika setelah mendengar jawaban kita tetapi tetap mau menyalahkan kita, maka kita harus tetap berpegang pada kebenaran sambil berusaha memahami perasaannya.

5. Strategi menunda

5 Strategi Hadapi Kritik dengan Positif, Bukan Manipulatifilustrasi mendengarkan (pexels.com/fauxels)

Saat orang lain mengkritik kita. Kita dapat memberikan dua tindakan, yaitu dengan menanggapi secara langsung atau menunda tanggapan. Misalnya dengan mengucapkan “Saya mendengarkan apa yang kamu katakan. Saya akan memikirkan kata-katamu itu.” strategi ini tidak dimaksudkan untuk menghindari pembicaraan tentang masalah. Akan tetapi, dengan menciptakan ruang waktu, kita mendapatkan ketenangan kembali sehingga dapat membicarakan masalah dengan dingin.

Kita seharusnya bisa menyikapi kritik dengan baik, lima strategi menghadapi kritik di atas dapat mengubah kritik menjadi sesuatu yang positif bagi diri kita. Kritik sebenarnya bermafaat, karena kita bisa tahu kesalahan yang diperbuat dan menjadikan diri kita lebih berkembang. Kita harus melihat sesuatu dari pandangan yang positif, termasuk mereka yang memberikan kritik terhadap kita. Kritik akan selalu ada ketika kita menjalin hubungan dengan orang lain. Akan selalu ada orang yang mengkritik, karena kita tidak dapat membuat semua orang lain senang.

Baca Juga: 5 Cara Hadapi Kritik Atasan, Dengarkan lalu Tunjukkan Progres Kerjamu!

Nadiyah Ulfa Photo Writer Nadiyah Ulfa

This is me

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya