Najwa Shihab, Perempuan Hebat Bak Kartini di Tengah Pandemik

Najwa Shihab merupakan putri kedua dari tokoh agama terkemuka sekaligus cendekiawan muslim Indonesia, Prof. Dr. Quraish Shihab. Quraish pernah menjabat sebagai Menteri Agama pada era Kabinet Pembangunan VII.

Ibunya bernama Fatmawati Assegaf. Dalam keluarganya, Najwa memiliki empat orang saudara yaitu Najelaa Shihab, Nasywa Shihab, Ahmad Reza Abidin Shihab, dan Nahla Shihab.

Lahir di keluarga yang sangat religius, jelas memengaruhi background pendidikan Najwa. Ini terlihat dari masa pendidikan yang ia jalani di TK Al-Quran Makassar dan Sekolah Dasar di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah.

Tidak hanya sampai situ saja, ketika duduk di bangku SMP, ia menuntut ilmu di SMP Islam bernama SMP Al-Ikhlas, Jakarta Selatan. Namun berbeda dengan sebelumnya, masa SMA Najwa dihabiskan di SMA Negeri 6 Jakarta.

Ia pun melanjutkan studi perguruan tinggi di Universitas Indonesia, pada jurusan Ilmu Hukum. Namun, perlu diketahui bahwa pada masa SMA, ia terpilih mengikuti program American Field Service (AFS) selama setahun di Amerika Serikat.

Setelah lulus perguruan tinggi pada tahun 2000 dengan gelar Sarjana Hukum, Nana lebih memilih untuk melanjutkan kariernya dengan terjun di dunia jurnalistik dibandingkan menjadi seorang pengacara.

Lulusan Hukum yang merintis karier sebagai jurnalis tidaklah mudah. Awalnya, Najwa bergabung dengan RCTI dan pindah ke Metro TV. Dengan kemampuan yang dimiliki, ia mendapat predikat Jurnalis Terbaik Metro TV dan masuk nominasi Pembaca Berita Terbaik Panasonic Awards. 

Tak hanya itu, penghargaan lain sukses ia raih. Ketika Tsunami Aceh 2004 silam. Najwa Shihab memberitakan secara emosional betapa dahsyatnya Tsunami Aceh dan menyebut bahwa pemerintah kurang siap dalam menghadapi bencana tersebut.

Dalam hal ini, bahkan ia sempat berseteru dengan pamannya sendiri, Alwi Shihab, sebagai Menko Kesra sekaligus orang yang paling bertanggung jawab atas penanganan pasca-bencana kala itu. Fenomena ini pun sempat dikenal sebagai Shihab vs Shihab.

Namun, dengan sikap kritisnya itu, ia dianugerahi penghargaan dari PWI Pusat dan PWI Jaya atas laporan-laporannya mengenai bencana tsunami yang melanda kawasan Aceh tersebut.

Hingga kini, dirinya sudah mendapatkan segudang prestasi, mulai dari Duta Baca Indonesia, Presenter Talkshow Current Affairs & News by Panasonic Globel Awards 2017, The Influential Woman of The Year dari Elle Magazine (2015), dan masih banyak lagi.

Masuknya virus Corona ke Indonesia, sontak membuat berbagai kalangan masyarakat khawatir. Itu pun berlaku bagi Najwa Shihab yang memiliki empati besar terhadap bangsa Indonesia.

Ibu dari Izzat Assegaf ini, membuat sebuah konser musik sebagai bentuk penggalangan dana untuk membantu pencegahan COVID-19 di Indonesia.

Konser musik bertema #dirumahaja itu, menghadirkan penampilan dari beberapa artis tanah air secara live di platform YouTube milik Narasi TV. Hingga kini, donasi yang sudah terkumpul dari acara penggalangan dana tersebut berjumlah Rp13 miliar lebih.

Berkat empati dan daya kritis Najwa yang tinggi, dirinya patut disebut sebagai Kartini modern pada era ini. Sebab, dia merupakan sosok perempuan hebat yang memiliki keinginan besar untuk membuat Indonesia menjadi negara yang lebih baik lagi.

Langkahnya yang berani dalam mengkritik pemerintah dan mendorong anak muda untuk sukses, mirip dengan perjuangan Kartini dalam menyetarakan hak perempuan di Indonesia. Najwa Shihab patut disebut sebagai Kartini di tengah pandemik.

Sikap dan sifat Najwa Shihab menjadi inspirasi bagi banyak orang. Bak Kartini di era modern, dirinya menjadi cerminan yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak muda di era millennials saat ini.