4 Tips Memaafkan Kesalahan Orang Lain dari Rasa Kecewa yang Terjadi!

Memaafkan memang bukan perkara mudah

Memaafkan memang bukan perkara mudah. Apalagi luka yang diberikan terlalu dalam dan dilakukan oleh orang terdekat. Memaafkan dan melupakan luka yang pernah ada sering disalahartikan. Memaafkan belum tentu melupakan. Kita bisa saja memaafkan seseorang atas luka yang diberikan namun, luka itu tidak serta merta terlupakan.

Memaafkan adalah sebuah proses melepaskan amarah, dendam, dan rasa kecewa pada seseorang. Pada tahap pengampunan, kita secara sadar dan ikhlas memaafkan atas apa yang orang lain lakukan pada kita tanpa melihat apakah orang itu layak untuk dimaafkan atau tidak.

Memberikan maaf dan pengampunan sejatinya bisa membuat hati, pikiran, dan psikis lebih tenang dan damai. Namun, terkadang kita sulit menemukan bagaimana cara memaafkan. Berikut empat cara memaafkan seseorang dan segala rasa kecewa yang pernah terjadi dalam hidup. Simak!

Baca Juga: 7 Alasan Orang yang Berpikir Rasional Lebih Mudah Memaafkan Diri

1. Pahami amarah dengan menelusuri akarnya

4 Tips Memaafkan Kesalahan Orang Lain dari Rasa Kecewa yang Terjadi!ilustrasi journalling (pexels.com/Miriam Alonso)

Langkah ini bisa dilakukan dengan cara menulis surat kepada orang yang pernah berbuat salah pada kita. Menulis surat menjadi salah satu cara yang ampuh untuk memaafkan seseorang.

Tulisan itu bisa saja dikirimkan kepada orang yang kita maksud atau tidak sekali pun. Meski demikian, proses menulis ini mampu menjernihkan kembali pikiran kita.

2. Memaafkan adalah sebuah keputusan

4 Tips Memaafkan Kesalahan Orang Lain dari Rasa Kecewa yang Terjadi!Ilustrasi orang self-talk (pexels.com/Artem Podrez)

Ya, memaafkan adalah sebuah keputusan. Kita bisa memilih kapan saja kita ingin memaafkan. Namun, memendam amarah dan dendam bukanlah hal yang baik, bukan? Tidak membuat hati kita senang, tenang melainkan cemas. Memaafkan membuat kita maju dari trauma yang membelenggu otak dan diri kita.

Baca Juga: 7 Alasan Orang yang Berpikir Logis Lebih Mudah Memaafkan

3. Memakai sudut pandang welas asih

4 Tips Memaafkan Kesalahan Orang Lain dari Rasa Kecewa yang Terjadi!ilustrasi orang berbicara (pexels.com/MART PRODUCTION)

Cara ini memang tidak mudah, tapi perlu kita coba. Saat orang melukai kita, jangan terburu-buru menaruh dendam. Cobalah melihat orang yang pernah menyakiti kita dengan kacamata welas asih. Kenapa kita perlu melakukan ini? Cara ini kita bisa mencari tau akar dari perlakuan orang tersebut hingga berujung pada menyakiti perasaan orang lain. Apakah perlakuan itu karena niat jahat atau dorongan dari situasi atau luka dari masa lalu.

Misalkan saja kita memiliki sahabat yang emosional, suka main tangan, agresif, atau sejenisnya. Saat dia melukai kita dengan cara itu, sungguh menyakitkan bukan? Rasanya tidak mau bertemu lagi bahkan menaruh rasa benci. Sebelum itu, coba lihat masa kecilnya dulu.

Ternyata, dulu dia pernah di-bully oleh teman-temannya hingga dikucilkan. Pengalaman pahit itulah yang menumbuhkan luka pada dirinya hingga masa dewasa.

Jika luka itu terus diabaikan akan membuat dia yang menjadi korban bullying semakin sulit mengendalikan emosi. Sebab, saat di-bully dia hanya diam dan diam menekan amarah, emosi, dan rasa frustasinya. Namun, setelah itu semua meledak pada orang lain.

Saat mengetahui akar dari deritanya di masa lalu, kita akan lebih mengerti kondisi psikis dan batinnya, serta bisa mengampuninya demi menjalani hidup yang lebih tenang ke depannya.

4. Renungkan bagaimana kita telah tumbuh

4 Tips Memaafkan Kesalahan Orang Lain dari Rasa Kecewa yang Terjadi!Ilustrasi orang tersenyum (pexels.com/Polina Zimmerman)

Kita perlu melepaskan emosi yang mampu membahayakan kesehatan baik mental atau pun psikis. Caranya? Dengan merenungkan bagaimana kita telah tumbuh dari pengalaman yang menyakitkan dan pengampunan itu sendiri.

Pengampunan adalah sebuah proses. Kita memang tidak bisa memaafkan seseorang secara utuh. Namun, dengan memaafkan akan membuat kita jauh dari rasa cemas. Memberikan maaf dan pengampunan bukan berarti membenarkan apa yang dia perbuat melainkan mengajak luka batin untuk segera pulih.

Orang yang hidup dengan lebih tenang adalah orang yang tidak akan lupa dengan luka atau kesalahan namun tidak membiarkan dirinya terus menjadi korban akan pengalaman pahit atau trauma.

Baca Juga: 5 Cara Memaafkan Orang-Orang yang Melukai Hatimu Sepanjang Tahun Ini

Naufal Azwari Photo Verified Writer Naufal Azwari

Live it up!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya