Niat Salat Tarawih 20 Rakaat beserta Tata Cara dan Dalilnya!

- Salat tarawih 20 rakaat adalah ibadah sunah selama Ramadan setelah salat Isya
- Niat salat tarawih berbeda untuk pelaksanaan sendiri, berjamaah, dan sebagai imam
- Mayoritas ulama dari berbagai mazhab menyetujui pelaksanaan salat tarawih sebanyak 20 rakaat
Salat tarawih merupakan salah satu ibadah sunah yang dikerjakan selama bulan Ramadan setelah salat Isya. Mayoritas ulama berpendapat bahwa salat tarawih dilakukan sebanyak 20 rakaat, yang dibagi menjadi 10 kali salam dengan 5 kali tarwihah (jeda istirahat).
Agar lebih khusyuk dalam menjalankannya, penting untuk mengetahui niat salat tarawih 20 rakaat beserta tata caranya. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di sini!
1. Bacaan niat salat tarawih 20 rakaat

Salat tarawih 20 rakaat merupakan jumlah rakaat yang paling umum diamalkan oleh umat Muslim, khususnya di Indonesia. Jika ditambah dengan salat Witir 3 rakaat, maka jumlah keseluruhannya menjadi 23 rakaat.
Dalam pelaksanaannya, niat salat tarawih tetap sama karena dibaca setiap akan memulai dua rakaat salat Tarawih. Berikut adalah bacaan niatnya berdasarkan kondisi pelaksanaan, baik secara sendiri, berjamaah, maupun sebagai imam.
- Niat salat Tarawih 20 rakaat sendiri
Bagi yang melaksanakan salat tarawih sendiri, berikut bacaan niatnya:
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Usholli sunnatat tarawihi rok'ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya niat salat tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Swt."
Bacaan ini diulang setiap dua rakaat, hingga mencapai total 20 rakaat.
- Niat salat tarawih 20 rakaat berjamaah (sebagai makmum)
Jika melaksanakan salat tarawih secara berjamaah sebagai makmum, maka niatnya sedikit berbeda dengan tambahan kata ma'mûman yang berarti "menjadi makmum".
أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatat tarâwîhi rak'ataini mustaqbilal qiblati ma'mûman lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat salat tarawih dua rakaat menghadap kiblat, menjadi makmum karena Allah ta'âlâ."
Bacaan niat ini juga dibaca setiap dua rakaat hingga selesai 20 rakaat.
- Niat salat tarawih 20 rakaat sebagai imam
Jika menjadi imam dalam salat tarawih, maka niatnya menggunakan kata imâman yang berarti "menjadi imam".
أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatat tarâwîhi rak'ataini mustaqbilal qiblati imâman lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat salat tarawih dua rakaat menghadap kiblat, menjadi imam karena Allah ta'âlâ."
Sebagai imam, bacaan niat ini juga diulang setiap dua rakaat hingga mencapai 20 rakaat.
2. Dalil tentang salat tarawih 20 rakaat

Salat tarawih 20 rakaat merupakan jumlah yang dianut oleh mayoritas ulama dari berbagai mazhab, termasuk Imam Malik bin Anas, Imam Abu Hanifah, Imam Asy-Syafi’i, Imam Ahmad bin Hanbal, dan Dawud Azh-Zhahiri. Pendapat ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW melaksanakan salat tarawih sebanyak 20 rakaat dan ditutup dengan salat Witir.
Salah satu hadis yang menjadi dasar salat tarawih 20 rakaat adalah:
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بن جَعْفَرٍ الرَّازِيُّ، حَدَّثَنَا عَلِيُّ بن الْجَعْدِ، حَدَّثَنَا أَبُو شَيْبَةَ إِبْرَاهِيمُ بن عُثْمَانَ، عَنِ الْحَكَمِ، عَنْ مِقْسَمٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي فِي رَمَضَانَ عِشْرِينَ رَكْعَةً وَالْوِتْرَ
Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far ar-Razi, Ali bin al-Ja’di, Abu Syaibah bin Utsman dari al-Hakam dari Miqsam dari Ibnu Abbas, beliau berkata: ‘Dahulu Nabi SAW melaksanakan salat (Tarawih) di bulan Ramadan 20 rakaat dan salat Witir.” (HR. Ath-Thabarani).
Selain itu, dalam riwayat lain disebutkan bahwa Rasulullah melakukan salat tarawih sebanyak 20 rakaat tanpa berjamaah, sebagaimana hadis berikut:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي فِي شَهْرِ رَمَضَانَ فِي غَيْرِ جَمَاعَةٍ عِشْرِينَ رَكْعَةً وَالْوِتْرَ
Artinya: "Sungguh Nabi Muhammad saw. melakukan shalat di bulan Ramadan tanpa berjamaah sebanyak dua puluh rakaat dan (ditambah) salat Witir." (H.R. Al-Baihaqi dari Ibnu Abbas).
Mazhab Syafi'i juga berpegang pada pendapat bahwa salat tarawih dilakukan sebanyak 20 rakaat dengan sepuluh kali salam. Jumlah ini kemudian menjadi praktik yang umum di banyak negara Muslim, termasuk di Indonesia.
3. Tata cara salat tarawih 20 rakaat

Berikut adalah tata cara melaksanakan salat Tarawih sebanyak 20 rakaat tanpa dilanjutkan dengan salat Witir:
- Membaca niat salat Tarawih
- Takbiratul ihram
- Membaca ta'awudz dan Surat Al-Fatihah
- Membaca salah satu surat pendek Al-Qur'an
- Rukuk
- Iktidal
- Sujud pertama
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Duduk istirahat sebelum bangkit ke rakaat berikutnya
- Bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama
- Salam pada rakaat kedua
- Istighfar dan membaca doa kamilin setelah selesai Tarawih
- Mengulangi langkah ini hingga 20 rakaat selesai
Salat tarawih 20 rakaat dapat dilakukan dengan dua rakaat satu salam atau empat rakaat satu salam, sesuai kebiasaan yang dijalankan di masing-masing daerah.
Itulah bacaan niat salat tarawih 20 rakaat yang bisa diamalkan, baik saat salat sendiri maupun berjamaah. Yuk, dihafalkan biar ibadah kamu semakin khusyuk!