5 Mindset tentang Kekayaan yang Sudah Tidak Relevan

Sudah saatnya kita mengubah cara pandang soal kekayaan

Maraknya hustle-culture dan tuntutan biaya hidup yang semakin tinggi membuat banyak kaum pekerja memasukkan "menjadi kaya" sebagai bagian dari cita-cita. Perkembangan teknologi juga turut membantu literasi keuangan seperti investasi dan deposito lebih mudah diakses oleh siapapun. 

Meski demikian, tak sedikit dari kita yang masih mengonsumsi pikiran-pikiran warisan jaman dulu seputar makna uang dan kekayaan. Kalau ingin memperoleh kekayaan adalah tujuan keuanganmu, sudah saatnya kamu berhenti mengamalkan lima mindset yang sudah tidak relevan ini.

1. Kaya adalah privilege dari orangtua

5 Mindset tentang Kekayaan yang Sudah Tidak Relevanilustrasi keluarga kaya (unsplash.com/Ann Danilina)

Pasti kamu pernah dengar istilah kaya turunan, kan? Tak bisa dimungkiri, memang banyak orang yang sudah memulai hidupnya sebagai orang kaya karena terlahir dari orangtua konglomerat. Tapi apakah untuk jadi kaya harus berawal dari kaya sejak lahir?

Kolonel Sanders, founder KFC, lahir dari orangtua pekerja dan melalui masa mudanya dengan bekerja serabutan. Dia baru menikmati hidup kaya di usia 60 tahun saat dimulainya era franchise KFC. Perjuangan Kolonel Sanders membuktikan bahwa kekayaan dapat diraih oleh siapapun, termasuk mereka yang berasal dari keluarga pra-sejahtera.

2. Orang kaya itu biasanya serakah

5 Mindset tentang Kekayaan yang Sudah Tidak Relevanilustrasi orang memegang uang (unsplash.com/Alexander Grey)

Kalau kamu sering melihat pelaku korupsi yang meraup kekayaan dari kepentingan orang banyak, tentu dengan mudahnya kamu akan menarik simpulan bahwa kekayaan dekat dengan sifat serakah. Akan tetapi, pernahkah kamu coba mengamati banyaknya filantropis yang juga berasal dari kaum konglomerat? 

Bill Gates, Warren Buffet, Oprah Winfrey, mereka semua dikenal dengan aktivitas charity-nya. Donasi milliaran dollar Amerika yang mereka berikan tentu saja bersumber dari kekayaannya.

Orang kaya cenderung berani mengambil risiko dan sekaligus tahu bagaimana cara mengukurnya. Sikap mengambil risiko ini yang kerap disalahpahami sebagai serakah. Sebagai orang yang ingin kaya, justru kita harus terus memperkaya skill dan terus terbuka membuka diri dengan berbagai peluang. 

Baca Juga: 3 Mindset yang Biasanya Bisa Bikin Kamu Minder dan Insecure

3. Jadi kaya itu susah

5 Mindset tentang Kekayaan yang Sudah Tidak Relevanilustrasi pasangan lansia (unsplash.com/Mark Timberlake)

Proses meraih kekayaan memang tidak mudah. Biar bagaimanapun tidak ada kekayaan yang diraih secara instan. Akan tetapi, melewati masa tua tanpa kecukupan finansial juga bukan hal yang mudah.

Kalau sekarang kamu masih bisa bekerja 8 jam dalam sehari sambil ngopi dan hangout, apakah saat hari tuamu masih sanggup bekerja dengan cara yang sama ketika masih muda? Jika kamu masih berpikiran bahwa menjadi kaya itu sulit, bayangkan betapa lebih sulitnya menjadi miskin di masa tua.

4. Uang tidak bisa membeli kebahagiaan

5 Mindset tentang Kekayaan yang Sudah Tidak Relevanilustrasi berbelanja (unsplash.com/Jacek Dylag)

Rasa bahagia memang tidak bisa disamakan dengan nominal uang. Akan tetapi, uang bisa membuat hidup terasa lebih bahagia.

Coba kita bayangkan dengan ilustrasi seperti ini. Ulang tahun pacarmu tinggal menghitung hari, tapi kamu belum punya cukup uang untuk membeli kado yang sangat ingin kamu berikan. Sedih dan kecewa sudah pasti karena tidak bisa memberikan kado sesuai harapanmu. Kamu pun mulai berangan andai saja punya cukup uang.

Uang memang tidak menjamin kebahagiaan. Akan tetapi, kalau kamu menggunakannya secara bijak, bukan tidak mungkin kamu bisa membuat bahagia dirimu dan juga orang-orang di sekitarmu.

5. Kekayaan membuat hati tidak tenang

5 Mindset tentang Kekayaan yang Sudah Tidak Relevanilustrasi orang bekerja dengan laptop (unsplash.com/Austin Distel)

Banyak orang beranggapan bahwa kita hanya perlu uang untuk sekedar cukup bertahan hidup. Hidup bergelimang harta hanya akan membuat hidup tidak tenang karena terus-menerus memikirkan uang. Terdengar familiar?

Cara setiap orang dalam memaknai uang memang berbeda-beda. Ada yang memandang uang sebagai cerminan status sosial, ada pula yang melihatnya tak lebih dari alat pembayaran. 

Terlepas dari cara pandangmu soal uang, pada intinya uang dan ketenangan hidup tidak perlu diadu. Apakah kalau kamu punya uang 5 Miliar lantas kamu tidak bisa berbagi dengan mereka yang membutuhkan? Justru ketika kita sudah berkecukupan, kita akan lebih tenang dalam menjalani hidup dan bisa memberi manfaat bagi sekitar. 

Sudah tidak relevan, menjadi kaya bukan berarti kita secara otomatis menganut gaya hidup arogan. Sebaliknya, menjadi kaya justru bisa berpeluang memberi kebermanfaatan bagi sesama. Jika mindset kekayaan dimaknai lebih dari sekedar memiliki rumah dan mobil mewah, kita akan terus termotivasi untuk mencapai tujuan finansial yang diidamkan.

Baca Juga: 4 Strategi Mengendalikan Mindset agar Tidak Mengarah Asumsi Negatif

Nisa Istiqomah Photo Verified Writer Nisa Istiqomah

menulis sebagian dari hobi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Hella Pristiwa

Berita Terkini Lainnya