6 Tips Anti Boros saat Belanja Bahan Makanan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernah gak kamu masuk ke minimarket niatnya buat beli mie instan aja, eh ternyata pas pulang ada susu, yoghurt, roti, dan coklat di kantong belanjamu? Pasti pernah. Memang belanja bahan makanan adalah pengeluaran terbesar, karena makanan adalah salah satu kebutuhan primer. Meskipun begitu, bukan berarti kita harus boros dalam belanja makanan.
Kalau kita hemat saat belanja bahan makanan, setidaknya ada uang yang bisa kita sisihkan untuk menabung. Selain itu, juga bisa meminimalisasi buang-buang makanan. Jadi, kita akan berusaha untuk membeli dan makan hanya yang benar-benar kita butuhkan. Simak tips-tips di bawah ini supaya lebih hemat, ya.
1. Membayar dengan uang cash
Setiap kali mau belanja, usahakan kamu punya uang cash sejumlah uang yang kira-kira akan kamu belanjakan. Cara ini sangat efektif kalau kamu selama ini termasuk orang yang mudah lapar mata. Dengan membayar pakai uang cash, ini akan membuat batasan saat kamu berbelanja.
2. Hindari belanja saat lapar
Perut lapar membuat rencana menjadi buyar. Kalau kamu belanja bahan makanan saat lapar, akan lebih besar kemungkinan untukmu membeli lebih banyak makanan daripada yang kamu rencanakan. Karena lapar, jadi semua makanan terlihat enak dan ingin kamu bawa pulang. Lebih baik kamu makan dulu sebelum belanja, ya.
Baca Juga: Tips Belanja Makeup dan Skincare Online, Cek Review dari Expert!
3. Coba lihat-lihat produk yang ada di rak bawah
Salah satu strategi yang dipakai supermarket atau minimarket untuk meningkatkan penjualan adalah dengan cara menaruh produk-produk yang lebih mahal di bagian yang langsung terlihat oleh mata. Kalau kamu mau lebih hemat, coba cek produk-produk yang berada di rak-rak bawah. Di situlah kamu akan menemukan produk yang lebih murah.
Editor’s picks
4. Memeriksa tanggal kedaluwarsa
Pastikan kamu selalu cek tanggal kedaluwarsa sebelum kamu memasukkan ke keranjang belanja. Jangan sampai karena kamu nggak nge-cek kapan kedaluwarsa-nya, kamu jadi buang-buang makanan karena produknya udah keburu kedaluwarsa. Kalau kamu membeli produk yang masa kedaluwarsanya masih cukup lama, kamu juga jadi gak perlu bolak-balik belanja.
5. Berbelanja dengan keranjang, bukan troli
Kalau kamu belanja di supermarket, mungkin kamu akan tergoda untuk mengambil troli daripada keranjang. Troli memang sangat membantu kalau kamu akan berbelanja barang yang banyak dan berpotensi berat. Akan tetapi, di sisi lain, kalau kamu berencana membeli barang yang hanya beberapa item, tentu aneh rasanya kalau pakai troli. Alhasil, kamu malah jadi berusaha untuk memasukkan lebih banyak barang lagi ke troli-mu. Jadi, kembali lagi ke rencana belanjamu, kira-kira barang-barang yang mau kamu beli, apakah hanya muat di troli atau pake keranjang saja cukup?
6. Menyimpan bahan makanan dengan benar
Setiap bahan makanan memiliki cara penyimpanan yang benar. Kalau kamu belanja sayuran dan buah-buahan, pastikan kamu tidak langsung menaruhnya begitu saja di dalam kulkas. Bungkus dulu sayuran dan buah-buahan dengan kertas, lalu masukkan ke dalam plastik. Sayuran dan buah-buahan bisa bertahan setidaknya satu minggu jika disimpan dengan benar.
Kalau kamu belanja produk daging-dagingan dan tidak akan mengolahnya dalam waktu dekat, pastikan kamu membaginya sesuai porsi masakan. Ini dilakukan untuk mengurangi risiko membekukan ulang daging. Menurut US Department of Agriculture, membekukan ulang daging tidak bisa dilakukan jika daging sudah berada di suhu ruang lebih dari 2 jam. Karena dalam rentang waktu tersebut, sangat memungkinkan terjadi penambahan kontaminasi bakteri dan jamur.
Hemat belanja bahan makanan bukan berarti kamu tidak bisa makan makanan enak dan sehat. Sisi positifnya, malah bisa membuatmu punya lebih banyak uang untuk disimpan dan sekaligus mengurangi sampah makanan. Ingat-ingat tips ini kalau kamu mau belanja, ys.
Baca Juga: 7 Tips Belanja Murah tapi Gak Murahan, Jangan Fokus di Merek
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.