52 Quotes dari Joko Pinurbo, Indah dan Menyayat Hati!

Tentang cinta hingga kehidupan

Kabar duka datang dari penyair Joko Pinurbo, ia meninggal di usia 61 tahun pada Sabtu (27/4/2024) di Yogyakarta. Joko merupakan salah satu penyair yang telah menghasilkan banyak karya, mulai dari Celana, Perjamuan Khong Guan, Selamat Menunaikan Ibadah Puisihingga Buku Latihan Tidur. 

Karya-karyanya pun banyak yang menggabungkan unsur humor dan ironi. Ini dia kumpulan kata-kata atau quotes dari Joko Pinurbo (Jokpin) yang berasal dari kumpulan karya-karyanya.

1. Quotes tentang cinta

52 Quotes dari Joko Pinurbo, Indah dan Menyayat Hati!Potret Joko Pinurbo (instagram.com/joko_pinurbo)

"Jarak itu sebenarnya tak pernah ada. Pertemuan dan perpisahan dilahirkan oleh perasaan."

"Cinta seperti penyair berdarah dingin
Yang pandai menorehkan luka.
Rindu seperti sajak sederhana yang tak ada matinya."
"Aku ingin duduk membaca buku di atas kursi yang sandarannya dadamu dan kakinya kakimu."
"Bila rindu meluap dan aku banjir, jari-jari tanganku mengucurkan air."
"Kita adalah cinta yang berjihad melawan trauma."
"Ketika aku tiba di ambang pelukmu, kudengar kumandang rindu dan pekik petasan dalam kaleng Khong Guan."

2. Quotes yang bernuansa romantis dan menyentuh hati

52 Quotes dari Joko Pinurbo, Indah dan Menyayat Hati!Potret Joko Pinurbo (instagram.com/joko_pinurbo)

"Kau mata, aku airmatamu..."

"Di bawah alismu hujan berteduh.
Di merah matamu senja berlabuh."
"Kupetik pipinya yang ranum,
kuminum dukanya yang belum: Kekasihku,
senja dan sendu telah diawetkan dalam kristal matamu."
"Maaf, aku tidak bisa kasih hadiah apa-apa selain sejumlah ralat dan catatan kaki yang aku tak tahu akan kutaruh atau kusisipkan di mana. Sebab kau sudah pintar membaca dan meralat dirimu sendiri."
"Kaulah matahari malam yang betah berjaga menemani saya, menemani kata, sehingga saya dan kata tetap bisa menyala di remang redup cahaya."
"Punggung ibu sangat liat dan elastis, menanggung beban yang seharusnya ditanggung negara."
"Di balik hijabnya yang anggun, kecantikan sedang bergulat melawan kehidupan."
"Di atas meja kecil ini masih tercium harum darahmu di halaman-halaman buku."
"Sabda sudah menjadi saya. Saya akan dipecah-pecah menjadi ribuan kata dan suara."
"Tubuhmu yang cantik, Mei
telah kaupersembahkan kepada api.
Kau pamit mandi sore itu. Kau mandi api."

3. Quotes Jokpin tentang kehidupan

52 Quotes dari Joko Pinurbo, Indah dan Menyayat Hati!ilustrasi buku yang terbuka (freepik.com/wirestock)

"Setelah punya rumah, apa cita-citamu? Kecil saja: Ingin sampai rumah saat senja, supaya saya dan senja sempat minum teh bersama di depan jendela."

"Uang, berilah aku rumah yang murah saja,
yang cukup nyaman buat berteduh senja-senjaku,
yang jendelanya hijau menganga seperti jendela mataku."
"Engkau tidak takut sekian lama tinggal sendirian? Engkau tidak pernah kesepian?
Oh, tidak. Mungkin malah sepi yang takut dengan kesendirianku."
"Tubuhku kenangan yang sedang menyembuhkan lukanya sendiri."
"Bukankah wajah kita pun cuma topeng yang tak pernah sempurna mengungkapkan kehendak penciptanya?"
"Hidup adalah pustaka cinta yang tak akan habis dibaca."
"Malam sudah lunglai, pagi sebentar lagi sampai, tapi kau tahan menyanyi dan bergoyang terus di celah-celah sajakmu."
"Kurang atau lebih, setiap rezeki perlu dirayakan dengan secangkir kopi."
"Sebab kata-kata sudah besar, sudah selesai studi, dan mereka harus pergi cari kerja sendiri."
"Tuhan, ponsel saya
rusak dibanting gempa.
Nomor kontak saya hilang semua.
Satu-satunya yang tersisa
ialah nomorMu.
Tuhan berkata:
Dan itulah satu-satunya nomornya
yang tak pernah kausapa."
"Sesungguhnya aku ini seorang penganggur.
Aku lebih banyak bingung dan menyibukkan diri dengan perkara-perkara remeh
hanya untuk menjaga penampilanku di hadapanMu."
"Tuhan yang merdu, terimalah kicau burung dalam kepalaku."
"Kebahagiaan saya terbuat dari kesedihan yang sudah merdeka."
"Menunggu itu sakit. Sakit itu mahal dan rumit."
"Berilah kami oksigen pada hari ini dan ampunilah nyiur kami yang melambai-lambai di pantai."

Baca Juga: 5 Kata-kata yang Memotivasi untuk Melakukan Segala Hal dengan Kreatif

4. Quotes yang mengandung humor atau ironi

52 Quotes dari Joko Pinurbo, Indah dan Menyayat Hati!ilustrasi buku (pexels.com/Pixabay)

"Musuh utama lupa ialah kapan. Teman terbaik lupa
ialah kapan-kapan. Kapan dan kapan-kapan ternyata
sering kompak juga."

"Segalanya menjadi mudah
dengan mudah-mudahan."
"Hidup ini memang asu, anakku.
Kau harus sekeras dan sedingin batu."
"Kau penyair ya? Kutahu itu dari kepalamu yang botak dan licin seperti semangka."
"Sesungguhnya kita ini penggemar dangdut. Kita suka menggoyang-goyang memabuk-mabukkan kata memburu dang dang dang dan ah susah benar mencapai dut."
"Ah revolusi. Revolusi telah kulipat dan kuselipkan ke dalam beha."
"Yang berduka dalam tralala akan bersuka dalam trilili."
"Kaleng Khong Guan terbang membawa hatiku yang bimbang menuju kampung halaman yang tak punya lagi halaman."
"Hari-hariku terbuat dari innalillahi."
"Hai, teman-teman terkasih, selamat pagi. Baru mau sedih, sudah harus bahagia lagi."
"Malam minggu, malam para jomblo, malam para penunggu."
"Kalian tidak tahu ya, aku sedang mencari celana yang paling pas dan pantas buat nampang di kuburan?"
"Obat tidur mengucapkan selamat tidur kepada pasien yang masih berdoa."
"KTP mengucapkan selamat tidur kepada calon jenazah yang masih memikirkan besok akan dikuburkan di mana."

5. Kata-kata dari Joko Pinurbo tentang puisi, buku, dan penyair

52 Quotes dari Joko Pinurbo, Indah dan Menyayat Hati!Ilustrasi buku. (pexels.com/@uriel-mont)

"Selamat ulang tahun, buku. Anggap saja aku kekasih atau pacar naasmu. Panjang umur, cetak-ulang selalu!"

"Selamat ulang tahun, buku. Makin lama kau makin keren saja. Tambah cerdas pula. Aku saja yang tambah payah dan sekarang mulai pelupa."
"Dengan atau tanpa celana, saya akan tetap menulis puisi."
"Anda boleh menulis puisi untuk atau kepada siapa saja asal jangan sampai lupa menulis untuk atau kepada saya. Siapakan saya? Saya adalah Kata."
"Para pejoget dangdut sudah tumbang dan terkulai satu demi satu kemudian tertidur di baris-baris sajakmu."
"Harap tenang. Negara sedang khusyuk membaca buku bajakan."
"Dulu saya belajar menulis di bawah lampu teplok. Lampu teplok itu sampai sekarang masih menyala di mata saya."

Itu dia beberapa quotes atau kata-kata dari Joko Pinurbo. Selamat jalan, Joko! Karya-karyamu akan selalu terpatri di hati masyarakat.

Baca Juga: 25 Kata-kata untuk Anak Perempuan Pertama, Tangguh!

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya