5 Novel dengan Pesan Moral dari Lebah, Unik Juga!

Grey Bees ditulis penulis legendaris kontemporer Ukraina, Andrey Kurkov pada 2018. Sesuai judulnya, ada banyak analogi soal lebah yang dilontarkan sang sastrawan. Semuanya ia ungkap lewat perspektif Sergeyich, seorang pria paruh baya yang bekerja sebagai peternak lebah dan tinggal di zona abu-abu antara tentara pemberontak dengan pemerintah Ukraina. 

Bersama sahabatnya, Pasha, Sergeyich jadi dua penduduk tersisa di wilayah yang sudah tak layak huni itu. Sergeyich awalnya enggan pergi karena lebah-lebahnya. Namun, ketika konflik memanas dan mengancam sarang lebahnya, Sergeyich terpaksa pergi sejenak dari desa itu dan berkelana keluar zona abu-abu. Pada momen itu, pencerahan demi pencerahan pun ia temukan, mulai dari polarisasi yang mencabik negaranya, propaganda yang berbahaya, dan lain sebagainya. 

The Ardent Swarm akan membawamu berkelana ke Tunisia bersama Sidi. Ia diceritakan sebagai pria yang hidup sebatang kara sebagai peternak lebah. Satu hari, ia menemukan lebahnya dibantai lebah pembunuh yang entah dari mana datangnya. 

Tak terima, ia berusaha mencari dalang dari tragedi ini. Namun, ini memaksanya meninggalkan gubuk sederhananya dan berpetualang di tempat-tempat yang tak pernah ia bayangkan. Sama dengan Grey Bees, lebah lagi-lagi jadi alasan utama protagonis utama dalam buku ini untuk pergi dan menemukan sisi lain negaranya. 

The Beekeeper of Aleppo kurang lebih menceritakan perihal yang sama, yakni seorang peternak lebah yang harus meninggalkan rumah dan pekerjaan yang dicintainya karena perang berkepanjangan di Suriah. Sama dengan Sergeyich dalam Grey Bees, Nuri awalnya enggan meninggalkan lebah-lebah yang sudah menghidupinya selama bertahun-tahun.

Namun, insiden memilukan terjadi dan ia tak punya pilihan lain selain hengkang dan menyelamatkan keluarganya. Perjalanannya mencapai wilayah yang damai pun dimulai bersama sang istri. Tak mudah, penuh liku dan tragedi, tetapi berakhir dengan resolusi yang memuaskan pembaca.

Novel klasik karya Sue Monk Kidd ini mengisahkan seorang bocah kulit putih bernama Lily yang memasuki dunia lebah lewat tiga perempuan kulit hitam. Berlatar Amerika Serikat tahun 1960-an, relasi mereka dianggap sebagai sesuatu yang tak biasa, bahkan bisa saja membawa petaka.

Namun, dengan kemasan yang heartwarming, novel legendaris Kidd ini siap membawamu mencerna dan belajar banyak dari kehidupan lebah dan para peternaknya. Buku ini sudah difilmkan pada 2008 lalu, dibintangi Dakota Fanning, Alicia Keys, Queen Latifah, dan Jennifer Hudson. 

The Last Beekeeper karya Julie Carrick Dalton membahas lebah dengan pendekatan ekologis. Berlatar masa depan kala lebah sudah punah dari bumi, Sasha, sang lakon melakukan perjalanan untuk mencari keberadaan ayahnya yang merupakan peternak lebah terakhir di dunia. 

Buku ini mencoba membayangkan bumi tanpa lebah, si polinator utama yang membantu banyak tanaman berkembang biak. Tanpanya bumi hampir pasti tak lagi layak huni. Dalton mencoba memberikan peringatan awal untuk manusia agar tak meremehkan spesies kunci satu itu. Buat yang ingin memetik pesan moral dari lebah lewat novel distopia, buku ini bisa jadi opsi ideal. 

Selain dari genre, kamu bisa melakukan kurasi buku bacaan lewat topik bahkan kata kunci spesifik. Salah satunya dengan menjadikan hewan seperti lebah sebagai kata kuncinya. Selamat menyelami dunia lebah lewat lima novel di atas, ya!