5 Tips Meredam Amarah, Biar Gak Nyesel di Kemudian Hari

Bermanfaat untuk kesejahteraan hidup, patut dicoba!

Emosi marah yang dirasakan sering kali mendorong kita untuk mengeluarkan kata-kata maupun tindakan negatif sebagai ekspresi dari emosi tersebut. Kita baru merasa puas atau lebih baik setelah membalas segala hal yang membuat kita marah, bahkan jika harus menyakiti orang lain sekalipun.

Lalu, setelah marah kita baru menyadari dan merasa bersalah atas perilaku yang telah dikeluarkan. Kita baru menyesal dan merasa buruk setelah memaki-maki orang lain. Nah, biar kamu ga kayak gini terus, ada lima tips yang bisa kamu lakukan jika amarahmu sudah mendominasi diri. Yuk, dibaca!

1. Tetap diam dan jangan banyak bicara

5 Tips Meredam Amarah, Biar Gak Nyesel di Kemudian Hariilustrasi wanita menahan amarah (pexels.com/Alex Green)

Sering kali, kita terdorong untuk mengeluarkan kata-kata negatif sebagai bentuk ekspresi dari emosi marah. Tanpa disadari, hal tersebut menjadi sumber utama orang lain merasa sakit hati dan kecewa. Hal tersebut juga menjadi sumber utama kita menyesal dan merasa bersalah setelah amarah dalam diri mereda. 

Nah untuk itu, ketika amarah sudah berada di ujung tanduk, cobalah untuk tetap diam dan meredam segala hal yang membuat kita marah. Latih diri agar amarah tersebut tidak meledak-ledak dan menyakiti orang-orang sekitar. Meski awalnya memang tidak mudah, namun jika terus dilatih, hal ini akan menjadi kebiasaan dan kemungkinan untuk menyakiti orang lain melalui perkataan dapat diminimalkan. 

Setelah amarahmu mereda, barulah kamu boleh mengeluarkan segala hal yang ingin kamu katakan kepada orang yang membuatmu marah. Membicarakan hal yang membuatmu marah dalam kondisi yang lebih stabil akan jauh lebih baik dibanding ketika kamu masih didominasi oleh emosi negatif tersebut. Jadi, kalau lagi marah, kunci mulutmu dulu ya!

2. Tarik napas dalam-dalam

5 Tips Meredam Amarah, Biar Gak Nyesel di Kemudian Hariilustrasi wanita berelaksasi (pexels.com/Oleksandr Pidvalnyi)

Tarik napas secara perlahan juga dapat membuatmu menjadi lebih rileks dan lebih tenang. Gunakan sekitar 5-10 menit untuk melakukan hal ini sebelum kamu mengeluarkan ekspresi marahmu. Biasanya, setelah beberapa menit terlewati, emosi marah tersebut dapat menurun dan mereda dibanding sebelumnya. 

Nah, dengan demikian kamu bisa berpikir lebih jernih dan lebih rasional dibanding sebelumnya ketika dirimu dikuasai oleh amarah tersebut. Sehingga, kemungkinan untuk melakukan hal secara impulsif dapat diminimalkan. 

Baca Juga: 5 Tips Meredam Amarah, Buat Kamu yang Emosian!

dm-player

3. Olahraga di luar rumah

5 Tips Meredam Amarah, Biar Gak Nyesel di Kemudian Hariilustrasi wanita berolahraga (pexels.com/Tirachard Kumtanom)

Tips berikut ini mengajak kamu untuk menjauh dari sumber amarahmu terlebih dahulu. Salah satu caranya adalah dengan berolahraga di luar rumah agar pikiranmu tidak stuck pada satu momen saja. Dengan berolahraga, tubuhmu akan menjadi lelah sehingga pikiranmu tidak lagi sibuk memikirkan hal yang membuatmu marah sebelumnya. 

4. Ngobrol dengan teman

5 Tips Meredam Amarah, Biar Gak Nyesel di Kemudian Hariilustrasi ngobrol bersama teman (pexels.com/Alexander Suhorucov)

Cara lainnya yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengobrol bersama teman terdekatmu terkait hal yang menyulut emosimu itu. Kamu bisa mengeluarkan segala unek-unekmu yang dirasa mengganggu kepada kerabat terdekat agar menjadi lebih plong dan lega. Bagi beberapa orang, bercerita kepada teman terdekat adalah hal yang tepat agar amarah dalam diri tidak meledak dan menyakiti orang-orang sekitar. 

Selain itu, dengan bercerita kepada teman, kamu juga bisa memperoleh pendapat atau perspektif dari pihak lain yang lebih objektif. Hal tersebut dapat membantu kamu berpikir dan bertindak dengan lebih rasional. Jadi, kalau lagi ada apa-apa, bercerita ke temanmu ga ada salahnya. Tapi, jangan lupa untuk melakukan hal yang sama jika temanmu butuh bantuan, ya!

5. Menulis di jurnal

5 Tips Meredam Amarah, Biar Gak Nyesel di Kemudian Hariilustrasi wanita melakukan journaling (pexels.com/Arina Krasnikova)

Nah, hal yang satu ini berlaku bagi mereka yang lebih senang menulis dibanding bercerita. Agar emosi marahmu tidak terpendam dalam diri, kamu bisa mengekspresikannya dalam bentuk tulisan. Keluarkan segala bentuk amarahmu menjadi tulisan yang nantinya bisa kamu baca kembali dan jadikan sebagai pembelajaran.

Mengekspresikan amarah dalam bentuk tulisan dapat menjadi cara yang tepat agar tidak menekan kondisi psikologismu. Hal ini juga bisa dilakukan untuk meminimalkan terjadinya hal-hal yang menyakiti orang lain secara tak sengaja akibat kondisi emosi tersebut.

Biar kamu gak jadi orang yang impulsif dan berujung pada penyesalan, maka lima langkah di atas wajib kamu coba ketika ada hal yang menyulut emosimu. Sadarilah bahwa melakukan suatu tindakan di saat kondisi sedang tidak stabil, sering kali berbuah tidak baik ataupun tidak benar. Selamat mencoba!

Baca Juga: 5 Cara Tepat dan Bijak Meredam Emosi saat Berkonflik dengan Pasangan

Nur Tazkiyah Sejati Photo Verified Writer Nur Tazkiyah Sejati

rarely found someone who wants to listen carefully, so i write to release what is inside my mind

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya