5 Tipe Anak yang Sering Jadi Korban Bully

Biasanya pelaku mengincar anak yang unik dan berbeda

Setiap anak punya peluang untuk di-bully dan diintimidasi oleh teman-temannya. Namun, beberapa tipe menjadi lebih rentan dibandingkan anak lainnya.

Biasanya anak yang di-bully dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti perbedaan kepribadian hingga berada di tempat dan waktu yang salah. Siapa pun bisa jadi korban, bahkan untuk anak yang kuat, cerdas, atau populer sekalipun. 

Dengan memahami alasan yang membuat anak menjadi korban bullying, kamu akan paham dan bisa mempersiapkan cara penanganannya. Misal, dengan mengajari anak cara membela diri, menanamkan harga diri yang kuat, dan tahu cara bersikap asertif, sehingga memungkinkan dia bisa mencegah perilaku intimidasi dari temannya.

Lantas, tipe anak seperti apa saja yang rentan atau sering jadi korban bullyYuk, simak informasinya di bawah!

1. Punya tampilan fisik yang khas

5 Tipe Anak yang Sering Jadi Korban Bullyilustrasi anak dengan tampilan fisik khas (pexels.com/RDNE Stock project)

Gak bisa dipungkiri bahwa penampilan fisik sering menjadi sesuatu yang menarik perhatian para pelaku bullying. Umumnya, anak dengan tampilan fisik yang unik kerap jadi sasaran empuk bagi mereka.

Misalnya, memiliki tubuh yang pendek, tinggi, kurus, gemuk, berjerawat, berhidung besar, berkacamata, dan sebagainya. Dikutip Verywell Family, Sherri Gordon, professional life coach, menyebut bila kebanyakan pengganggu yang menargetkan anak-anak ini mendapatkan kesenangan dari mengolok-olok orang lain.

Di sisi lain, mereka juga sering mengajak orang lain untuk ikut menertawakan korban. Sehingga, cara terbaik untuk melawannya yaitu dengan "mengambil" orang-orang yang dia ajak untuk menertawakan korban. 

2. Memiliki keyakinan dan budaya yang beda

5 Tipe Anak yang Sering Jadi Korban Bullyilustrasi anak ketakutan (pexels.com/RDNE Stock project)

Selain masalah fisik, gak jarang juga perbedaan keyakinan dan budaya menjadikan seorang anak sebagai korban bully oleh temannya. Korban biasanya akan diejek karena kepercayaan dan praktik ibadah mereka yang berbeda dengan teman lain yang mayoritas. Lena Suarez Angelino, pekerja sosial klinis, dilansir Verywell Family, menjelaskan, salah satu alasan paling umum anak-anak diintimidasi adalah karena sesuatu tentang mereka membuatnya berbeda dengan mayoritas.

Gordon menambahkan, "Bullying berdasarkan keyakinan agama yang berbeda biasanya berakar dari kurangnya pemahaman serta kurangnya toleransi untuk mempercayai sesuatu yang berbeda".

Melihat fenomena tersebut, maka sudah seharusnya anak dikenalkan dengan perbedaan sedini mungkin. Selain itu, memberikan pengertian tentang indahnya toleransi dengan menghormati keyakinan setiap orang juga penting ditanamkan pada anak.

3. Anak yang kurang percaya diri atau menderita kesehatan mental

5 Tipe Anak yang Sering Jadi Korban Bullyilustrasi anak di sekolah (pexels.com/ cottonbro studio)

Gordon mengemukakan, terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa anak-anak yang menderita depresi atau kondisi terkait stres juga mungkin diintimidasi dan sering kali makin memperburuk kondisinya. Para perundung cenderung memilih lawan yang dianggap lemah dan gak bisa melawan untuk dijadikan sasarannya mengintimidasi.

Selain itu, anak dengan tingkat kepercayaan diri yang rendah juga gak luput dari sasaran mereka. Misalnya, anak yang introver, penakut, dan penurut. Para pelaku bullying seolah ingin menunjukkan bahwa dirinya kuat, jadi memilih lawan yang dianggap lebih lemah atau rentan darinya.

Baca Juga: 5 Ciri-Ciri Anak Tukang Bully, Jangan Sampai Abai!

4. Penyendiri

5 Tipe Anak yang Sering Jadi Korban Bullyilustrasi anak penyendiri (pexels.com/RDNE Stock project)

Banyak dari anak yang menjadi korban bully cenderung memiliki teman lebih sedikit dibandingkan yang lain. Mereka mungkin ditolak oleh teman sebayanya, dikucilkan secara sosial, bahkan menghabiskan waktu istirahat sendirian. 

"Penelitian menunjukkan, jika seorang anak memiliki setidaknya satu teman, peluang mereka untuk diintimidasi berkurang drastis. Tanpa teman untuk mendukung mereka, anak-anak ini lebih cenderung menjadi sasaran pengganggu karena mereka gak perlu khawatir ada orang yang membantu korban," ucap Gordon.

Untuk menanggapi permasalahan tersebut, baik orangtua maupun guru harus membantu korban untuk bisa membangun persahabatan. Misalnya, orangtua bisa mengajak anaknya untuk ikut tergabung dalam sebuah klub yang digemari anak atau mengikuti kelompok belajar.

5. Tingkat intelektual dan kemampuan yang berbeda dengan teman sebaya

5 Tipe Anak yang Sering Jadi Korban Bullyilustrasi anak cerdas (pexels.com/Max Fischer)

Gak cuman tampilan fisik atau keyakinan yang berbeda, tingkat intelektual juga bisa jadi salah satu penyebab anak jadi korban bully. Biasanya, anak yang memiliki intelektual dan kemampuan yang jauh lebih tinggi atau lebih rendah dari teman sebayanya dijadikan sebagai sasaran mereka.

Angelino mengungkapkan, anak-anak yang dilihat oleh teman sebayanya berbeda dalam beberapa hal mungkin jadi korban perundungan. Hal ini terutama berlaku untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus dan ketidakmampuan belajar. 

"Ini bisa menjadi sesuatu tentang penampilan mereka seperti warna kulit, rambut, atau gaya pakaian mereka. Tingkat keterampilan mereka seperti kemampuan fisik, tingkat intelektual untuk membaca, atau matematika, juga keterampilan sosial mereka seperti kemampuan untuk mempertahankan dan melakukan percakapan," tambahnya.

Dengan mengetahui berbagai tipe anak yang sering dijadikan korban bullyingkamu jadi tahu hal apa yang sekiranya dicari oleh mereka. Dengan begitu, kamu bisa melakukan persiapan untuk meresposnya secara sehat, seperti bekerjasama dan mengajarkan anak tentang membangun keterampilan agar bisa bersikap tegas.

Baca Juga: 5 Tips Ampuh Menghadapi Bully dengan Rasa Percaya Diri

Nurkorida Aeni Photo Verified Writer Nurkorida Aeni

Hai

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya