5 Tanda Kamu Seorang Victim Complex, Tahu Cara Mengatasinya?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gagal dalam sebuah hubungan asmara adalah hal yang normal. Sebab, hubungan asmara itu memang sangat sulit menemukan kata pasti. Namun, tidak jarang gagalnya berbagai hubungan asmara bisa memberikanmu predikat sebagai seorang victim complex.
Dikutip mindbodygreen, Elizabeth Mateer, LMHCA, seorang konselor kesehatan mental berlisensi mendefinisikan victim complex sebagai perasaan bahwa seseorang menjadi korban yang terus-menerus dalam hubungan dan pengalaman hidup.
"Jika kamu memiliki victim complex, kamu akan merasakan kurangnya kendali dalam hidup, mungkin menyalahkan orang lain ketika ada yang salah dan secara keseluruhan cenderung merasa hal-hal terjadi 'pada' kamu," jelasnya.
Lantas, bagaimana sih cara mengetahui seseorang sebagai victim complex? Yuk, simak tandanya di bawah ini dan cara mengatasinya!
1. Larut dalam merenungkan hal buruk
Semua orang tentu saja pernah mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan dalam hidupnya. Namun, bukan berarti hal tersebut harus menjadi penghambatmu dalam menjalankan aktivitas lainnya.
Jika kamu seorang victim complex, kamu akan senantiasa terjerumus dalam pikiran yang selalu buruk. Bahkan, pikiranmu secara tidak sadar akan terus diisi dengan hal yang menyakitkan hati.
Hingga akhirnya, orang dengan victim complex menjadi lebih tertekan dan selalu tersakiti. Untuk mengatasinya, beranilah keluar dari pikiran buruk terus. Tanamkan prinsip bahwa bagaimanapun, kamu belum terlambat untuk memperbaiki kesalahan yang dulu.
2. Selalu menyalahkan orang lain
Tanda selanjutnya yang menunjukkan orang bersifat victim complex adalah selalu menyalahkan orang lain. Alih-alih mereka mencoba mencari solusi lain, orang yang bersifat victim complex justru hanya akan menyalahkan orang lain.
"Sangat sulit bagi seseorang dengan kondisi victim complex untuk mengambil kepemilikan atas hidup mereka sendiri, yang membuat mereka terjebak dalam siklus menjadi korban. Sesuatu selalu salah bagi mereka dan itu hampir selalu jadi kesalahan orang lain," kata Elizabeth Mateer, dikutip mindbodygreen.
Hal tersebut jelas sekali berhubungan dengan pengalaman yang mereka alami. Apalagi, dulu mereka senantiasa menjadi korban atas sebuah kesalahan. Hal ini juga akan mereka lakukan ketika mendapati orang lain berbuat kesalahan.
Kamu pun bisa mengatasi sifat ini dengan merasa bahwa tidak ada kesempurnaan dalam hidup. Jadi, bersifat santai lah dan tumbuhkan terus rasa ingin belajar dari suatu kesalahan.
3. Tidak bertanggung jawab
Editor’s picks
Sesuai dengan namanya, orang yang memiliki sifat victim complex akan sulit menunjukkan rasa tanggung jawab. Hal tersebut disebabkan karena mereka menganggap dirinya sebagai sosok yang tidak berdaya.
Akibatnya, apa pun yang dilakukan tidak pernah sungguh-sungguh dan maksimal. Bahkan, ketika masalah tersebut muncul, yang ada mereka juga malah menyalahkan orang lain atas dampak yang timbul. Oleh karena itu, mengantisipasi sifat ini bisa dilakukan dengan meyakinkan diri bahwa kamu juga menjadi orang berharga yang patut diberikan kepercayaan dalam menjalani sebuah hubungan.
"Teman atau pasangan kamu dengan victim complex tidak akan bertanggung jawab atas bagian mereka ketika terjadi kesalahan. Mereka biasanya akan menyalahkan orang lain atau membuat alasan mengapa mereka tidak bertanggung jawab atas apa yang terjadi," kata Mateer.
Baca Juga: 7 Tanda Kamu Sedang Mengalami Victim Mentality, Merasa Menjadi Korban
4. Selalu ingin menjadi benar
Menjadi korban yang paling tersakiti memang memberikan dampak yang luar biasa. Jika kamu pernah gagal beberapa kali dalam hubungan dan kamu sering menjadi korban yang tersakiti, maka kemungkinan besar kamu juga bisa masuk sebagai orang victim complex.
Itu karena tanda selanjutnya adalah orang dengan victim complex selalu ingin menjadi benar. Hal tersebut disebabkan sejak dulu mereka selalu disalahkan. Oleh karenanya, mereka pun akan selalu berusaha untuk membuktikan bahwa dirinya juga bisa benar, tidak seperti cap yang telah melekat kepada dirinya selama ini.
5. Selalu curiga dan memiliki trust issues
Orang dengan victim complex paham dirinya tidak berdaya karena selalu menjadi korban. Untuk itu, mereka pun akan selalu menyuarakan ketidakadilan yang dirasakannya. Selain dengan mencoba merasa benar, orang dengan victim complex juga menjadi orang yang curigaan dan memiliki trust issues.
Victim complex hanya akan menjerumuskan ketidakpercayaan, egoisme, dan kecurigaan dalam dinamika sosial, khususnya di sebuah hubungan. Jadi, gak heran kalau ada orang yang sulit percaya dengan suatu hal.
Bisa saja, mereka adalah victim complex karena pengalamannya dulu yang selalu jadi korban tersakiti dan sebagainya. Oleh karena itu, antisipasi trust issues dan rasa curiga bisa dilakukan dengan mengambil waktu sebentar, lalu membangun kembali kepercayaan secara perlahan.
Orang yang memiliki victim complex memiliki lima tanda di atas. Untuk itu, jika pasangan ataupun kerabatmu memiliki tanda di atas, sebaiknya coba pahami lagi kondisinya, ya.
Baca Juga: 5 Ciri-ciri Victim Mentality, Sangat Berbahaya
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.