5 Tanda Overthinking Bikin Kehidupanmu Sulit, Gak Pernah Merasa Puas!

Ada banyak sekali rupa dari kebahagiaan jika kamu benar-benar menyadarinya. Sesederhana aroma kopi favoritmu di pagi hari, bercengkerama dengan teman dekatmu, mendengar kicauan burung dan sebagainya. Namun sayangnya, hal ini gak bisa kamu rasakan lagi karena pikiranmu terlalu overthinking.

Padahal itu semua adalah kebahagiaan yang ditawarkan kehidupan secara cuma-cuma. Namun, hal itu sering kali luput dari perhatian, sebab kamu terlalu berharap kesempurnaan. Setiap kesenangan sederhana adalah pengingat kecil bahwa kesempurnaan bukanlah prasyarat kebahagiaan.

Pernahkah kamu menghabiskan waktu berjam-jam membuat dan membuat ulang email sederhana? Bisa jadi itu adalah tanda bahwa pengambilan keputusan adalah tugas yang berat untukmu. Kamu terlalu banyak berpikir dan perfeksionis.

Permasalahannya di sini adalah ketika kamu terlalu menganalisis setiap kemungkinan secara berlebihan, ini menjadikanmu lumpuh. Sehingga kamu akan sulit untuk bergerak maju dengan cara yang mudah. Keragu-raguan ini dapat menyebabkan hilangnya peluang dan potensi, karena kamu terlalu sibuk dengan ‘bagaimana jika’ untuk mengambil sebuah tindakan.

Terkadang kamu terlalu terpacu pada hal-hal yang bisa kamu lakukan lebih baik. Atau menghasilkan sesuatu yang lebih baik dari yang terjadi saat ini. Alih-alih menikmati apa yang telah kamu capai, kamu tak pernah puas dan selalu ingin sesuatu yang lebih.

Meskipun itu terdengar wajar, tetapi ketidakmampuan untuk menikmati kemenangan dapat membuatmu tidak pernah puas dan lelah. Terlebih lagi, pola pikir ini dapat menghalangimu untuk menghadapi tantangan baru. Daripada memusatkan perhatian pada apa yang mungkin terjadi, coba balikkan skenarionya. Saat kamu telah mencapai sesuatu, biasakan untuk mencatat apa yang berhasil dan apa yang patut kamu banggakan.

Mengambil risiko akan terasa seperti melangkah keluar dari tebing menuju hal yang tidak diketahui. Ini adalah perasaan yang akan muncul karena kamu terlalu overthinking. Memang risiko patut untuk diperhitungkan, tapi bukan berarti harus selalu dihindari. Menghindari risiko berarti juga menghindari peluang untuk berkembang.

Saat kamu menghindari segala sesuatu yang terasa tidak pasti, itu bisa menciptakan perasaan aman. Namun kamu juga akan terkurung di dalam dindingnya. Mulailah mengambil risiko kecil dengan konsekuensi minimal tapi dapat memberikan pertumbuhan pribadi. Seiring waktu, kamu akan merasa lebih nyaman dengan rasa tidak nyaman itu.

Jika pikiran terus menerus ingin mencapai kesempurnaan, ini bisa memicu rasa stres. Stres yang terus-menerus ini tidak hanya mengurangi suasana hati,  juga dapat mempengaruhi kesehatan dan kualitas hidup. Ini adalah tanda kalau overthinking sudah sangat menyulitkan hidupmu.

Pernahkah kamu mencoba berhenti sejenak di hari yang sibuk untuk menarik napas dalam-dalam? Kedengarannya sepele tapi percayalah, sistem sarafmu akan berterima kasih karenanya. Dengan momen-momen relaksasi kecil, kamu telah menghilangkan tumpukan stres tersebut.

Overthinking dalam kehidupan sehari-hari dapat mengaburkan perspektif terhadap situasi yang sebenarnya terjadi. Itu juga dapat mempersulit pengambilan keputusan yang seharusnya sederhana. Jika kamu merasa overthinking telah menyulitkanmu, teruslah berusaha bikin solusi yang bisa mengubah caramu dalam bersikap.