Setelah publik ramai-ramai menghabiskan akhir pekan dengan bersepeda dan berlari, kini lapangan padel perlahan menjadi tempat nongkrong baru yang menggabungkan gaya hidup sehat dengan eksistensi sosial. Harga sewanya memang tidak main-main, belum lagi peralatan seperti raket, sepatu, dan perlengkapan penunjang lainnya yang bisa membuat dompet ikut berkeringat.
Namun, justru di situlah letak daya tarik padel sebab ia terkesan eksklusif, dinamis, dan tidak sembarang orang langsung tertarik mencoba. Olahraga ini seperti punya seleksi alamnya sendiri, hanya yang betul-betul niat yang bertahan, sisanya memilih jadi penonton. Berikut lima alasan mengapa padel memang bukan olahraga untuk kaum mendang-mending.