Dalam dunia yang penuh krisis, harapan sering terdengar seperti ilusi manis yang ditawarkan untuk menenangkan batin. Kita hidup di era yang, secara materi, jauh lebih nyaman dari masa lalu, tapi justru dipenuhi kecemasan, kebingungan, dan kehilangan arah. Di tengah segala kesusahan ini, penulis Mark Manson hadir lewat bukunya Everything Is Fcked: A Book About Hope* (2019), menawarkan pandangan yang berani, kadang sinis, namun menyentuh inti persoalan manusia modern: soal makna, harapan, dan keterpurukan yang dibalut kenyamanan.
Manson tidak menawarkan solusi cepat atau motivasi klise. Ia justru mengajak kita menyadari bahwa sebagian besar kesusahan batin kita bukan datang dari penderitaan nyata, melainkan dari ketidakmampuan menerima kenyataan hidup. Harapan, bagi Manson, bukan sekadar optimisme kosong, tapi keberanian untuk tetap bergerak meski tahu bahwa hidup tidak akan pernah sempurna. Artikel ini akan membahas lima gagasan utama dari Manson dalam menggali harapan di tengah kekacauan hidup.