Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pelajaran Hidup The White Lotus 3, Sadari Mental Health dan Wellness

Lisa BLACKPINK dalam The White Lotus 3 (instagram.com/thewhitelotus)
Intinya sih...
  • The White Lotus 3 tayang perdana di platform Max pada Senin (17/2/2025), membahas kisah menarik antara tamu dan karyawan Hotel White Lotus di Thailand.
  • Serial ini mengantarkan kita pada keluarga Ratliff, menyoroti pentingnya quality time dalam hubungan dan dampak tidak adanya wifi terhadap kehidupan.
  • Kisah menarik dari para pemeran dimulai setelah tidak adanya wifi, menjelaskan tentang friendship breakup, dan memberikan pelajaran hidup yang relevan dalam kehidupan sehari-hari.

Pada Senin (17/2/2025), series The White Lotus 3 tayang secara perdana lewat platform Max. Seperti dua musim sebelumnya, series ini akan membahas kisah-kisah menarik antara tamu dan karyawan Hotel White Lotus.

Kini, The White Lotus 3 mengambil latar franchise hotel tersebut di Thailand. Selain bertabur artis Hollywood, muncul pula pemeran lokal seperti Lek Patravadi, Dom Hetrakul, dan Tayme Thapthimthong. Bahkan, ada debut akting Lisa BLACKPINK yang dinanti-nantikan penggemarnya.

Jumat (14/2/2025) lalu, tim IDN Times berkesempatan menyaksikan premier episode pertamanya di Icon Siam, Bangkok, Thailand. Acaranya digelar setelah Green Carpet di tempat yang sama.

Meski baru menonton episode pertama, banyak pelajaran hidup yang bisa dipetik. IDN Times merangkum lima di antaranya berikut ini.

1. Quality time adalah salah satu love language yang masih relevan hingga saat ini

Ratliff bersaudara dalam The White Lotus 3 (instagram.com/thewhitelotus)

Sedari musim pertama hingga kedua, para tamu White Lotus memiliki tujuan menginapnya masing-masing. Ada yang rehat sejenak dari rutinitas, bulan madu, pemulihan diri dari rasa duka, melakukan tugas, hingga melakukan networking. Begitu pula dengan musim ketiganya.

The White Lotus 3 mengantarkan kita pada keluarga Ratliff yang berkumpul secara lengkap, trio sahabat Kate (Leslie Bibb), Laurie (Carrie Coon), dan Jaclyn (Michelle Monaghan) yang reunian, hingga pasangan Rick (Walton Goggins)-Chelsea (Aimee Lou Wood) yang jarak usianya jauh. Meski berbeda latar belakang, persamaan dari mereka adalah melakukan quality time secara bersama-sama.

Hal ini berkaitan dengan teori Love Language yang diperkenalkan pada tahun 1992 oleh penulis Amerika, Gary Chapman. Singkatnya, love language adalah cara yang bisa dilakukan supaya kita merasa dicintai oleh orang lain dan bagaimana cara kita mengungkapkan rasa cinta pada orang lain.

Quality time atau waktu bersama adalah salah satu love language. Berlibur adalah satu dari sekian perwujudannya. Saat berlibur, seseorang akan jauh dari rutinitas dan fokusnya tertuju pada orang yang bersamanya. Pada momen dan lingkungan liburan yang asing, mereka akan saling memperhatikan dan bekerja sama.

Pada akhirnya, mereka akan lebih mengenal dan dekat satu sama lain. Bahkan, bahasa cinta lainnya juga mungkin muncul pada masa itu. Jadi, quality time dengan cara berlibur bersama, bisa dikatakan masih relevan hingga saat ini dalam membangun hubungan.

2. Seiring dengan kompleksnya dunia, bertahan hidup bukan hanya soal kekayaan atau harta, melainkan diimbangi dengan wellness

Timothy dan Victoria Ratliff (instagram.com/thewhitelotus)

"What's the Wi-Fi?" (Lochlan Ratliff)

"We don't actually have Wi-Fi in the villas." (Pam, staf hotel)

Keluarga Ratliff terdiri dari ayah Timothy (Jason Isaacs); ibu Victoria (Parker Posey); anak pertama, Saxon (Patrick Schwarzenegger); anak kedua, Piper (Sarah Catherine Hook); dan anak terakhir, Lochlan (Sam Nivola). Mereka datang dari keluarga kaya, di mana sang ayah adalah pengusaha kelas kakap dan anak pertamanya bekerja untuk perusahaan ayahnya.

Beberapa orang di antara keluarga tersebut bisa dikatakan terjebak dalam kebosanan lantaran hotel tidak menyediakan wifi. Pada dasarnya, penginapan itu memang menawarkan program wellness untuk kesehatan fisik, emosional, dan mental. Wajar jika sejumlah kecanggihan teknologi dilarang digunakan sekalipun tamunya adalah orang berada.

Dari sini, kita bisa memahami bahwa hidup bukan hanya soal kekayaan atau harta. Tanpa kesehatan mental, kekayaan tidak berarti karena kita tidak punya tubuh dan emosi yang saling melengkapi. Terlebih, dunia kini kian kompleks dan menantang, bahkan kekayaan bisa jadi sekadar ambisi, namun tidak dinikmati dengan sadar serta arif.

3. Liburan adalah momen pemulihan dengan suasana dan pertemuan baru. Namun, tetap berhati-hatilah dengan orang yang baru dikenal!

Piper dan Saxon Ratliff (instagram.com/thewhitelotus)

Berangkat dari tidak adanya wifi tadi, kisah-kisah menarik dari para pemeran dimulai. Mereka dipaksa menikmati suasana yang berbeda dan berkenalan dengan orang yang baru pula.

Dalam masyarakat umum, kedua hal tersebut adalah keniscayaan selama proses liburan. Jiwa dan raga bisa "pulih" dari tekanan hidup sehari-hari setelah melihat pemandangan, punya pengalaman baru, dan berbincang dengan pribadi-pribadi yang ditemui. Bahkan, dari situ ada yang menemukan kesempatan, sekadar teman, hingga support system baru.

Namun, tetaplah berhati-hati dan waspada pada siapa pun yang baru saja kamu temui. Ada yang humble dan suka memuji, namun pikirannya mesum seperti Saxon. Ada yang terlihat punya banyak kesamaan, tapi kita tidak tahu sejahat apa orang yang sedang bersamanya seperti Chloe (Charlotte Le Bon).

Masih banyak lagi kasus lainnya yang biasa kita temui dalam masyarakat. Selain pada kisah The White Lotus 3, semua itu mungkin saja terjadi pada kita.

4. Friendship breakup itu tidak apa-apa

Laurie dan Kate dalam The White Lotus 3 (instagram.com/thewhitelotus)

"You're always fake, and you're vain and selfish." (Laurie)

Pernah punya sahabat yang sekian tahun tidak bertemu? Merasa rindu tapi malas bertemu karena situasinya sudah berbeda? Tidak apa-apa, itu wajar. Friendship breakup itu gak selamanya buruk, kok!

Friendship breakup atau putusnya hubungan persahabatan kerap terjadi di lingkungan sekitar kita. Penyebabnya bisa jadi karena terpisah jarak, sudah tidak lagi dalam lingkungan yang sama, adanya perbedaan value dalam memandang suatu hal, hingga kesenjangan kehidupan seperti pengalaman Laurie.

Perbedaan dan kesenjangan tadi bisa jadi secara langsung maupun tidak langsung menusuk hatimu. Bahkan, hal itu bisa berujung pula pada situasi yang toxic. Jadi, daripada bersikap people pleaser dan merusak kondisi mental sendiri, lebih baik tentukan batasanmu. Kamu pun berhak menolak permintaan mereka dalam bentuk yang halus.

5. Rahasia hidup adalah tahu kapan waktunya untuk berhenti

Rick dan Chelsea dalam The White Lotus 3 (instagram.com/thewhitelotus)

"Someone once said, the secret of life is knowing when to stop."

Bagian ini menjadi salah satu quote dalam The White Lotus 3. Terasa singkat kalimatnya, namun maknanya cukup dalam dan relevan dalam setiap bagian kehidupan.

Ketika ambisimu besar dan meledak-ledak, ketahui di titik apa kamu akan merugikan orang lain. Ketika cintamu luar biasa pada pasangan, pahami di fase apa perasaanmu tidak dihargai.

Ketika kawanmu diam-diam bersikap palsu, yakini poin-poin di mana mereka red flag dan kamu harus menjauhinya. Ketika kamu lelah dengan rutinitas pekerjaan, berhentilah saat mencapai limit dan berliburlah.

Demikianlah lima pelajaran hidup dari series The White Lotus 3. Penasaran bagaimana kisahnya? Jangan lupa saksikan di platform Max, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
Febriyanti Revitasari
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us