Jujutsu Kaisen 0 adalah sebuah film anime prekuel dari serial anime Jujutsu Kaisen. Kepopuleran serial adaptasi manga karya Gege Akutami ini membuat filmnya berhasil merajai puncak box office di Jepang dan jadi salah satu film Jepang terlaris.
Gak hanya menyajikan kisah menarik dengan laga animasi yang spektakuler, film anime ini juga menyelipkan beberapa pelajaran hidup yang patut kita resapi maknanya. Apa saja pelajaran penting tersebut? Berikut lima di antaranya, yuk, simak!
Dalam Jujutsu Kaisen, setiap kutukan memiliki tingkat kekuatan yang berbeda. Semakin lemah suatu kutukan, mereka semakin suka berkelompok. Hal itulah yang Maki Zenin katakan pada Yuta Okkotsu saat mereka hendak membasmi kutukan bersama.
Maki juga mengatakan bahwa hal tersebut juga berlaku bagi manusia. Semakin lemah seorang manusia, mereka akan semakin suka berkelompok. Bukan sesuatu yang buruk, justru itu adalah hal yang wajar terjadi pada manusia.
Seorang manusia yang menyadari kelemahannya pasti akan mencoba untuk meminta bantuan dari orang lain. Sebagai makhluk sosial, seorang manusia tidak perlu menanggung semua hal sendirian. Kita bisa saling berbagi dan menutupi kekurangan kita dengan saling membantu satu sama lain.
Pernah dengar sebuah pepatah yang mengatakan bahwa takdir ada di tangan Tuhan? Rupanya pepatah ini sangat berkaitan dengan kisah di dalam film Jujutsu Kaisen 0.
Yuta Okkotsu dan Rika Orimoto selaku karakter utama pernah membuat janji bersama untuk menikah kala mereka sudah dewasa. Namun, sebelum bisa mewujudkan mimpi mereka tersebut, Rika meninggal dunia karena karena sebuah kecelakaan.
Dari kisah cinta Yuta dan Rika, kita belajar bahwa selaku manusia kita hanya bisa berencana. Soal hasil? Tentu saja tuhan yang menentukan semuanya. Namun begitu, sebagai manusia, kita tetap harus mengusahakan yang terbaik sambil terus berdoa pada Tuhan, ya.
Kabar duka selalu jadi satu hal yang menyakitkan, apalagi jika orang yang meninggal dunia tersebut adalah orang yang sangat berarti bagi kita. Hal tersebut dialami oleh Yuta saat ia masih duduk di bangku SD.
Saat kematian Rika sang kekasih, Yuta merasa sangat terpukul hingga ia sulit mengikhlaskan. Dalam hatinya, Yuta bersikeras untuk menolak kematian Rika.
Secara tak sadar, pemikiran Yuta itu membuat arwah Rika tak bisa berpulang dengan tenang. Rika justru berubah menjadi sosok kutukan yang begitu mengerikan.
Kisah Yuta tersebut sangat relatable dengan kehidupan nyata. Di luar sana, ada cukup banyak orang yang belum bisa mengikhlaskan kepulangan orang terdekat bagi mereka.
Padahal, meski pada awalnya berat, sebagai orang yang ditinggalkan, manusia harus tetap berusaha untuk tabah. Percaya atau tidak, merelakan dan mengikhlaskan kepergian mereka adalah salah satu hal yang dapat membantu mereka untuk berpulang dengan tenang.
Toge Inumaki adalah salah satu murid di SMA Jujutsu yang menggunakan teknik speech cursed. Ia dapat membuat setiap kata yang ia ucapkan sebagai sebuah senjata. Olah karena itu, Toge memilih tak banyak bicara dan mengganti setiap percakapan dengan nama-nama bahan makanan.
Saat pertama bertemu dengan Toge, Yuta merasa bahwa Toge adalah orang yang cuek dan susah ia dekati. Kesan tersebut semakin bertumbuh mengingat ia tak memiliki banyak teman, bahkan ia kerap dirundung selama kehidupan sekolahnya.
Namun, setelah menghabiskan waktu cukup lama bersama Toge c.s., Yuta menyadari bahwa ia salah tentang teman sekelasnya tersebut. Toge sangat peduli pada dirinya. Bahkan, Toge juga mengkhawatirkan Yuta yang belum terbiasa di SMA Jujutsu.
Kisah tersebut layak jadi renungan bagi kita untuk tidak tergesa-gesa dalam menilai orang lain. Kita tidak bisa menilai orang lain hanya sekilas saja. Untuk mengetahui jati diri seseorang yang sebenarnya, kita perlu lebih mengenal orang tersebut.
Rasa cinta Rika yang begitu besar terhadap Yuta membuatnya menjadi kutukan yang sangat kuat. Jika hilang kendali, Rika mungkin saja dapat menghacurkan sebuah kota dan seisinya hanya seorang diri.
Gojo mengatakan bahwa cinta adalah sebuah kutukan yang paling berbahaya. Jika keberadaan Rika hadir untuk orang yang salah, mungkin saja orang tersebut akan menggunakan Rika untuk hal yang tidak baik.
Mencintai seseorang dengan amat besar bukanlah hal yang salah selama kita sebagai manusia mampu mengelola rasa cinta tersebut dengan baik. Namun, tak sedikit kejadian buruk yang disebabkan oleh cinta yang berlebihan.
Alih-alih indah, di dunia nyata, cinta juga dapat berubah menjadi sebuah hal yang menakutkan. Seperti yang kita ketahui, sudah banyak sekali kejahatan yang dilakukan oleh manusia hanya karena cinta. Olah karena itu, sudah sepatutnya kita untuk mengelola dan memahami rasa cinta dengan baik.
Walau punya durasi yang cukup sebentar untuk sebuah film layar lebar, Jujutsu Kaisen 0 tetap menyisipkan sejumlah pelajaran berharga bagi para penontonnya. Bagaimana pendapatmu tentang film karya MAPPA satu ini? Tulis di kolom komentar, ya!