ilustrasi berzikir (pexels.com/RODNAE Productions)
Dilansir laman resmi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, selain berkurban, umat muslim juga disunahkan untuk berzikir. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an yang berbunyi,
Liyasy-hadụ manāfi'a lahum wa yażkurusmallāhi fī ayyāmim ma'lụmātin 'alā mā razaqahum mim bahīmatil-an'ām, fa kulụ min-hā wa aṭ'imul-bā`isal-faqīr
Artinya: "Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir," (QS. Al-Hajj: 28).
Penyuluh agama Islam kecamatan Bojong Genteng, Yudi Yansyah juga menjelaskan dalam laman tersebut, bahwa dalam buku Lathoif Al Ma'arif karya Ibnu Rajab, potongan ayat Al-Hajj, "ayyam malumaat", yang memiliki arti "hari yang telah ditentukan" merujuk pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.
Oleh karena itu, banyak ulama yang menyarankan untuk mendekatkan diri pada Allah SWT dengan lebih banyak berzikir.
Demikian pelajaran Hari Raya Idul Adha yang sarat dengan makna, bukan sekadar momentum memotong hewan kurban saja. Sederet inspirasi serta pemaknaan hidup tersebut bisa kita raih ketika mampu memaknai Hari Raya Idul Adha lebih dalam.
Semoga kita semua bisa menjadi umat yang lihai mengambil manfaat dari segala peristiwa dan momentum kehidupan. Selamat merayakan Hari Raya Idul Adha!