Poin ini akan dijelaskan dengan kisah hidup Camus sendiri. Pada 4 Januari 1960, saat ia berusia 46 tahun, Camus meninggal dalam kecelakaan mobil di Villeblevin, Prancis. Meski kecelakaan itu adalah sebuah tragedi, ada hikmah yang bisa kita ambil darinya.
Di hari itu, Camus dan temannya, Michel Gallimard, berniat untuk kembali ke Paris. Gallimard, yang meninggal lima hari setelah kecelakaan tersebut, awalnya menyarankan Camus untuk naik kereta dengan istrinya, Francine, dan kedua putrinya.
Namun, Camus menolak dan lebih memilih untuk naik mobil bersama Gallimard. Pada saat kematiannya, polisi menemukan satu karcis kereta api di dalam sakunya, yang ia batalkan beberapa menit sebelum kereta itu berangkat.
Lewat tindakannya, Camus memberi tahu kita kalau manusia bebas untuk memilih jalannya sendiri. Bagi Camus, kita semua memiliki kendali untuk membuat pilihan kita sendiri. Selama masih hidup, kita memiliki kesempatan untuk terus menikmati kehidupan ini dengan cara kita sendiri.
Camus mengajarkan kita kalau hidup itu layak untuk dijalani dan diterima apa adanya. Meskipun sulit, kita harus merangkul keabsurdan duniawi dan menciptakan kebahagiaan kita sendiri. Lewat pemikirannya, Camus juga mendorong kita untuk tampil berani dalam menghadapi dunia ini.