5 Sikap Ini akan Membuatmu Menjadi Pendengar yang Baik!

Sikap paling dasar yang menunjukkan bahwa kamu adalah pendengar yang baik adalah dengan memberikan kesempatan pada lawan bicara untuk menyampaikan pesannya. Hal ini penting karena akan membuat lawan bicara merasa diterima.

Walaupun tampaknya mudah, namun hal ini bisa dikatakan cukup menantang mengingat betapa seringnya kita tergoda untuk memotong pesannya dengan pertanyaan-pertanyaan yang kita lontarkan. Interupsi berupa pertanyaan tersebut memang bisa jadi disebabkan oleh tingginya rasa keingintahuan kita.

Meski demikian, usahakanlah untuk melihat kondisi lawan bicara. Jika ia sedang menggebu-gebu, ada baiknya kamu menunda untuk bertanya. Namun, jika tempo bicaranya sudah mulai melambat, kamu bisa memancingnya dengan pertanyaanmu.

Sikap lain yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pendengar yang baik adalah fokus dalam menyimak pesan yang disampaikan oleh lawan bicara. Hal ini dapat menjadi tantangan tersendiri mengingat betapa seringnya kita tergoda untuk mendengarkan lawan bicara sambil memainkan smartphone. 

Ya, berbagai aplikasi yang tersedia di smartphone, khususnya aplikasi-aplikasi media sosial seringkali menyuguhkan hiburan menarik yang mengundang rasa penasaran kita. Meski begitu, jangan biarkan hal ini mendistraksimu ya. 

Kamu mungkin menyangkal dengan mengatakan bahwa kamu memiliki kemampuan multitasking yang baik. Padahal, hal ini jelas-jelas menyita perhatianmu pada pesan yang sedang disampaikan, sehingga wajar saja jika kamu tak menangkap pesan sedalam yang disampaikan lawan bicara.

Selain itu, kontak mata yang terjadi antara kamu dan lawan bicara akan sangat kurang. Akibatnya, lawan bicara merasa tak dihargai.

Salah satu godaan terbesar untuk menjadi pendengar yang baik adalah keinginan untuk mengubah topik pembicaraan. Sering kali hal ini terjadi secara tiba-tiba dan tak disadari. Akibatnya, lawan bicara menjadi bingung dan kita tak menerima pesan dari lawan bicara secara utuh.

Tak hanya membuat lawan bicara merasa tak nyaman, hal ini juga berpotensi menimbulkan miskomunikasi. Oleh karena itu, jika kamu masih suka mengubah tema percakapan secara mendadak, yuk mulai sadari dan minimalkan sikap tersebut!

Terdapat kesalahan anggapan umum bahwa untuk menjadi pendengar yang baik, kita perlu diam dan mengiyakan pesan yang disampaikan oleh lawan bicara. Padahal, sikap pasif ini bukanlah sikap pendengar yang diharapkan oleh lawan bicara.

Sebaliknya, lawan bicara menginginkan sikap aktif dari pendengar. Sikap aktif tersebut tampak dari pertanyaan yang diajukan pendengar terhadap lawan bicara terkait topik percakapan.

Jika lawan bicara menyampaikan instruksi, maka kamu dapat mengulang kembali instruksi yang telah kamu terima. Namun, apabila yang disampaikan lawan bicara adalah pendapat ataupun pengalamannya, maka kamu bisa menanyakan hal-hal terkait yang disampaikannya tersebut.

Sikap ini akan membuat lawan bicara merasa bahwa kamu tertarik dengan apa yang disampaikannya, sehingga ia merasa nyaman berbincang denganmu.

Perbedaan pendapat merupakan hal yang sangat umum terjadi dalam sebuah percakapan. Meski begitu, terkadang kita merasa kesal dibuatnya. Untuk mengatasinya, kamu bisa mencoba untuk melihat dari sudut pandangnya. Hal ini akan membantumu untuk bersikap lebih terbuka dengan pendapatnya.

Selain itu, alangkah baiknya jika kamu tak memperdebatkan perbedaan pendapat yang ada mengingat beberapa opini bersifat personal karena didasari oleh keyakinan lawan bicara dalam dirinya.

Jadi, selama perbedaan pendapat tersebut tidak menyangkut hal-hal yang dapat mencederai nilai kemanusiaan dan menodai ilmu pengetahuan, sebaiknya kamu respon dengan sikap terbuka.

Itulah lima sikap yang dimiliki oleh pendengar yang baik. Jika masih terdapat sikap yang belum kamu penuhi, semoga hal ini bisa membantumu untuk memperbaiki sikap dalam mendengarkan ya. Namun, jika kamu sudah memenuhi sikap-sikap di atas, selamat mempertahankan sikap-sikap tersebut.