Ilustrasi penipu berusaha memainkan emosi (unsplash.com/SCARECROW artworks)
Rasa takut yang berujung pada panik dan serakah adalah dua contoh emosi yang bisa dengan mudah dimainkan oleh sindikat penipuan online.
Kelompok penipu itu sudah seperti sutradara sinetron, mereka punya skenario yang siap menggiring kita untuk ikut pada alur cerita yang mereka buat. Mulai dari jebakan rayuan dari lawan jenis yang ada di aplikasi kencan, sampai modus investasi yang sedang tren seperti crypto dan trading yang bisa menjebak anak-anak muda yang ingin cepat kaya tanpa perlu bekerja.
Jika ada tanda-tanda seperti penawaran investasi yang lagi hype atau informasi akun bank kamu sedang di-hack, jangan buru-buru percaya dan panik. Tenangkan diri dan cek ulang semua kebenarannya. Jangan sampai kamu hanyut dan terjebak ke dalam alur cerita permainan mereka!
Jadi, di tengah dunia digital yang makin liar ini, waspada adalah kunci utama. Kita tak bisa lagi cuma mengandalkan feeling atau penampilan luar akun media sosial untuk menilai sesuatu itu asli atau palsu. Penipu sekarang bukan hanya jago teknologi, tapi juga paham betul cara bermain di kepala kita.
Maka dari itu, jangan gampang percaya, jangan buru-buru klik, dan jangan malas buat riset. Luangkan waktu sejenak untuk berpikir dua kali sebelum bertindak. Karena di dunia maya, satu klik ceroboh bisa jadi pintu masuk bencana.
Yuk, jadi netizen yang lebih cerdas dan saling mengingatkan. Dunia digital memang penuh peluang, tapi juga penuh jebakan. Kita harus siap menavigasinya dengan bijak.