Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kamar kos (pexels.com/Vlada Karpovich)
ilustrasi kamar kos (pexels.com/Vlada Karpovich)

Intinya sih...

  • Lokasi kos harus mempertimbangkan akses transportasi, lingkungan sekitar, fasilitas umum, dan kebiasaan orang di sekitar.

  • Biaya hidup tidak hanya uang sewa, tetapi juga listrik, air, kebersihan, dan kebutuhan sehari-hari lainnya.

  • Gaya hidup harus disesuaikan dengan tempat tinggal kos, termasuk menjaga kebersihan dan kesehatan diri serta mematuhi aturan yang berlaku.

Tinggal jauh dari rumah memang terdengar menyenangkan. Kamu bisa miliki ruang untuk lebih bebas mengeksplorasi hal baru dan belajar hidup mandiri. Tidak heran, sekarang ini banyak orang memilih untuk merantau dan ngekos di luar kota. Namun, di balik itu semua, ada berbagai tantangan yang tidak bisa diabaikan begitu saja.

Sayangnya, tidak semua orang siap saat hendak memulai hidup sebagai anak kos. Banyak yang terlalu fokus pada kebebasan tanpa mempertimbangkan kebutuhan dasar, kondisi sekitar, atau kemampuan beradaptasi. Padahal, jika dipersiapkan dengan baik, pengalaman ngekos bisa menjadi momen berharga, terkhusus dalam proses pendewasaan diri. Karena itu, memahami beberapa hal berikut ini sebelum benar-benar pindah adalah langkah yang bijak.

1. Lokasi bukan sekadar soal jarak ke kampus atau kantor

ilustrasi transportasi umum (pexels.com/Elena Saharova)

Banyak orang memilih tempat kos hanya berdasarkan seberapa dekat lokasinya dari kampus atau kantor. Padahal, ada faktor lain yang tak kalah penting, seperti akses transportasi umum, lingkungan sekitar, hingga fasilitas umum yang tersedia. Jika tempat tinggal berada di daerah yang rawan atau terlalu sepi, kenyamanan pun bisa terganggu. Selain itu, suasana sekitar yang terlalu ramai juga bisa membuatmu sulit fokus dan beristirahat.

Perhatikan pula kebiasaan orang-orang di lingkungan tersebut. Apakah banyak kegiatan malam hari? Apakah aksesnya mudah jika kamu pulang larut? Jangan hanya terpaku pada peta atau review. Coba datangi langsung lokasinya, rasakan suasananya, dan pertimbangkan apakah tempat itu sesuai dengan kebutuhan serta preferensimu.

2. Biaya hidup lebih dari sekadar uang sewa

ilustrasi menghitung uang (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Uang sewa memang menjadi poin utama dari pengeluaran bulanan, tapi bukan satu-satunya. Ada biaya tambahan lain seperti listrik, air, kebersihan, hingga kebutuhan sehari-hari yang sering kali tidak diperhitungkan sejak awal. Jika kamu tidak memiliki perencanaan keuangan yang baik, bisa saja keuanganmu cepat menipis sebelum akhir bulan. Ini yang kemudian menimbulkan stres dan rasa tidak nyaman saat tinggal di kos.

Selain itu, ada biaya tak terduga yang mungkin muncul sewaktu-waktu, misalnya peralatan rusak atau kebutuhan mendadak lainnya. Membuat anggaran bulanan dan menyisihkan dana darurat adalah langkah yang bijak. Dengan begitu, kamu bisa lebih tenang menjalani hari-hari di tempat baru tanpa terlalu khawatir soal keuangan.

3. Gaya hidup harus menyesuaikan kondisi tempat tinggal

ilustrasi bekal makan siang (pexels.com/cottonbro studio)

Ketika tinggal di rumah sendiri, mungkin kamu terbiasa mendapatkan banyak kemudahan. Namun, saat ngekos, semua hal harus kamu urus sendiri, mulai dari mencuci baju, membersihkan kamar, hingga mengatur jadwal makan. Ini menuntut kamu untuk bisa menyesuaikan gaya hidup agar tetap produktif dan sehat. Jangan sampai terlalu nyaman sampai lupa menjaga kebersihan dan kesehatan diri.

Lingkungan kos juga memiliki batasan yang perlu dihormati, seperti aturan jam malam. Maka dari itu, penting untuk memahami aturan yang berlaku dan menyesuaikan rutinitas sehari-hari. Dengan memahami dan menjalankan penyesuaian ini, kamu bisa tetap hidup nyaman tanpa mengganggu orang lain.

4. Keamanan dan privasi bukan hal sepele

ilustrasi mengunci rumah (pexels.com/Jsme MILA)

Keamanan adalah faktor utama yang tidak boleh dikompromikan. Pastikan tempat kos memiliki sistem keamanan yang baik, seperti gerbang terkunci, CCTV, atau penjaga malam. Jangan ragu untuk bertanya kepada pemilik kos mengenai hal-hal ini sebelum kamu memutuskan untuk tinggal di sana. Privasi juga perlu menjadi pertimbangan, terutama jika kamu tipe orang yang butuh ruang untuk sendiri.

Beberapa tempat kos mungkin terlalu padat atau memiliki sekat yang tipis antar kamar. Hal ini bisa mengganggu kenyamanan, terutama jika kamu butuh ketenangan untuk belajar atau bekerja. Pilih tempat yang bisa memberikan keseimbangan antara interaksi sosial dan ruang pribadi. Ingat, rasa aman dan tenang sangat berpengaruh terhadap kualitas hidupmu di perantauan.

5. Adaptasi sosial jadi kunci kenyamanan

ilustrasi anak kost (pexels.com/cottonbro studio)

Tinggal di kos berarti kamu akan hidup berdampingan dengan orang-orang dari berbagai latar belakang. Tidak semua orang akan cocok denganmu, dan itu hal yang wajar. Tapi kemampuan untuk menjalin komunikasi yang baik dan menghargai perbedaan akan sangat membantumu beradaptasi. Jangan menutup diri, tapi juga tidak perlu memaksakan diri untuk selalu ikut dalam setiap kegiatan bersama.

Bangun hubungan yang sehat dengan penghuni lain agar suasana kos terasa lebih hangat. Namun, tetap jaga batasan dan hormati privasi masing-masing. Adaptasi sosial bukan soal menjadi yang paling disukai, tetapi bagaimana kamu bisa hidup berdampingan dengan nyaman dan saling menghargai.

Ngekos memang menjadi langkah besar yang membuka banyak peluang untuk belajar dan berkembang. Tapi jangan asal pindah tanpa mempertimbangkan berbagai aspek pentingnya. Dengan persiapan yang matang, kamu bisa menjalani kehidupan kos yang lebih nyaman, aman, dan penuh makna.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team