6 Penyebab Malas Makan Ikan sampai Dewasa, Yuk Latihan biar Sehat!

Ikan merupakan bahan makanan yang kaya sekali dengan protein. Meski protein juga bisa diperoleh dari daging, telur, dan bahan makanan nabati; sayang sekali bila kamu gak pernah mau menyantap ikan.
Kalau kebutuhan proteinmu masih tercukupi dari bahan makanan yang lain, efeknya pada tubuh memang tak terasa. Namun, banyaknya jenis ikan yang ada di laut dan sungai terlalu sayang jika dilewatkan seumur hidupmu. Ikan juga dapat diolah dengan berbagai macam bumbu sehingga terasa lezat. Bila dirimu sudah mulai bosan dengan ayam dan daging merah, cobalah memvariasikan menu dengan olahan ikan.
Kamu yang belum terbiasa makan ikan memang tidak mudah untuk melakukannya. Bahkan melihatnya utuh-utuh dalam keadaan mentah maupun masak saja rasanya sudah bikin malas. Keenggananmu untuk mencicipinya biasanya disebabkan oleh hal-hal di bawah ini.
1. Sensitif dengan bau dan rasa amisnya

Sensitivitas setiap orang pada aroma amis memang berbeda-beda. Sebagai contoh, ada orang yang makan ikan dan telur mentah saja tidak masalah. Namun, kamu termasuk sangat gak tahan dengan bau dan rasa amis sehingga menghindari menu ikan.
Sebenarnya bau dan rasa amis ini masih dapat diakali dengan memilih jenis ikan yang tepat, memastikan ikannya segar dan bukan sudah lama disimpan, serta memperhatikan proses pembersihan dan pengolahannya. Kamu bisa bertanya pada pedagang ikan tentang jenis ikan yang paling tidak amis. Kemudian minta ikannya sekalian dibersihkan dari sisik dan seluruh isi perutnya. Kalau perlu potong kepalanya.
Nanti sebelum ikan dimasak dapat direndam dulu dengan perasan jeruk nipis, lemon, atau air asam jawa supaya amisnya hilang. Saat memasak, penambahan lebih banyak rempah membuat hasil jadinya lebih terasa berbumbu. Rasa amis ikan sudah tak ada lagi.
2. Sering alergi

Sebagian orang mempunyai riwayat alergi saat mengonsumsi ikan. Reaksi yang paling sering timbul biasanya rasa gatal serta panas di kulit. Walaupun reaksi alergi bisa diobati, rasanya yang tidak nyaman bikin kamu ogah kembali makan ikan. Padahal, mungkin tidak semua jenis ikan memicu alergimu kambuh.
Daripada sama sekali tak pernah menyantap ikan lagi, lebih baik dirimu hanya menghindari ikan yang dari pengalamanmu bikin alergi. Kalau kamu cuma alergi pada ikan laut, masih ada ikan air tawar sebagai pilihan. Bahkan, ikan laut pun cuma beberapa yang membuatmu alergi, seperti tongkol dan tenggiri.
Selain ikan-ikan tersebut, kamu masih dapat menikmatinya dengan aman. Dirimu dapat berkonsultasi dengan dokter mengenai jenis-jenis ikan yang jarang menimbulkan reaksi alergi. Rugi kalau hanya gara-gara alergi pada ikan tertentu, dirimu lantas menolak makan ikan sama sekali.
3. Gak tahu cara mengolahnya

Resep masakan berbahan ayam dan daging merah memang lebih banyak dibagikan. Keduanya tidak hanya menjadi menu utama, tapi juga dicampurkan ke dalam berbagai menu lain. Misalnya, ayam kecap sebagai pelengkap mi, roti isi daging, dan sebagainya. Sementara ikan sering kali hanya diolah dengan digoreng atau dibakar.
Sebenarnya ikan juga bisa dimasak menjadi beragam menu lezat. Ikan dapat dibuat gulai sama seperti daging sapi atau kambing. Ikan juga bisa dibikin sup seperti halnya ayam. Bumbunya sama, cuma bahan utamanya saja yang berbeda.
Gak usah bingung-bingung lagi jika kamu berhadapan dengan ikan. Kalau dirimu membeli ikan segar, minta penjualnya sekalian membersihkan dan memotong-motongnya. Sampai di rumah ikan tinggal dimasak. Bila dirasa ribet, beli saja menu jadi berbahan ikan. Gak bisa masak ikan bukan berarti kamu tidak dapat menyantapnya supaya tubuh lebih sehat.
4. Mengkhawatirkan cemaran di sungai dan laut

Rusaknya ekosistem laut dan sungai karena berbagai cemaran memang pantas membuatmu khawatir. Dirimu barangkali pernah membaca atau menonton berita tentang tumpahan minyak di laut yang membuat ikan-ikan mati atau banyaknya sampah yang terbawa ombak ke tepi pantai.
Bahkan, di sungai sekitar rumahmu, airnya sudah dangkal dan justru menjadi tempat pembuangan sampah. Malah ada limbah pabrik yang dialirkan ke sana. Saban kamu melewatinya, bau busuknya sudah tercium dari jauh. Warna airnya keruh bahkan kehitaman. Semua ini membuatmu takut menyantap ikan karena tempat hidupnya telah tercemar.
Kebersihan sungai dan laut memang harus menjadi perhatian bersama. Akan tetapi, dirimu tidak perlu sampai berpantang ikan. Jika ikan yang ditangkap langsung dari sungai dan laut ditakutkan sudah tercemar, kamu masih bisa memilih ikan yang dibudidayakan di kolam. Ikan air tawar di pasaran kebanyakan berasal dari kolam-kolam sehingga lebih aman.
5. Malas mencabut duri

Makan daging ayam maupun sapi dan kambing pun ada tulangnya. Namun ukuran tulangnya yang besar memudahkanmu dalam melepasnya dari daging. Sementara duri ikan kecil-kecil, banyak, tetapi tajam sekali kalau sampai tertelan dan menyangkut di kerongkongan.
Tak mau ribet mencabuti duri ikan atau risiko menelannya, kamu memilih selalu makan daging saja. Apalagi steak yang jelas sudah bersih dari tulang. Namun, ikan bisa dimasak dalam presto supaya durinya lunak dan dapat sekalian dimakan. Bisa juga kamu memilih ikan berduri besar seperti gurami sehingga mudah sekali memisahkannya dari daging.
Dapat pula kamu membeli ikan filet untuk diolah di rumah. Dirimu juga bisa membeli bandeng cabut duri agar durinya yang banyak dan ada di hampir semua bagian daging tak lagi menjadi masalah. Ada pula olahan berbahan ikan yang enak dan bersih dari duri seperti otak-otak dan pempek.
6. Tidak dibiasakan sejak kecil

Kebiasaan makanmu juga dipengaruhi oleh ajaran dalam keluarga. Kalau sejak kamu kecil tidak pernah disajikan ikan, sampai besar pun menjadi kurang tertarik. Bisa juga dirimu dan keluarga tinggal di pegunungan sehingga lebih mudah memperoleh daging daripada ikan.
Namun, mengingat tingginya kandungan gizi pada ikan, sebaiknya sekarang kamu mulai melatih diri untuk menggemarinya. Paling tidak ikan menjadi selingan antara telur, daging, tahu, dan tempe. Apalagi kini dirimu lebih mudah membeli ikan baik yang mentah maupun matang.
Coba dulu dan jangan langsung menolak. Bila dirimu doyan dan suka makan ikan, kelak kamu juga mudah melatih anakmu untuk menyantapnya. Cukup dirimu saja yang semasa kecil tak pernah menikmati aneka olahan ikan. Anakmu perlu mendapatkan gizi yang lebih lengkap dari berbagai sumber, termasuk ikan.
Selain kandungan gizinya yang baik untuk kesehatan, ikan juga bisa menjadi pilihan ketika harga daging melonjak. Harga ikan khususnya ikan air tawar lumayan terjangkau untuk konsumsi sehari-hari. Ikan bisa digoreng, dibakar, dipepes, atau dimasak dengan kuah bening maupun santan yang menggugah selera. Besok menu ikan bisa mulai dicoba biar kamu gak bosan.