Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menikmati hidup (unsplash.com/Sean Kong)

Kamu pasti pernah kaget atau bahkan heran dengan teman atau orang di sekitarmu sambil bertanya-tanya "kok bisa mereka seberuntung itu? Aku kok gak?". 

Perlu kamu ketahui bahwa pertanyaan yang timbul dibenakmu ini adalah hal normal. Bayangkan saja, karena penasaran akan fenomena ini, bahkan buku yang membahas fenomena ini sudah ada. Misalnya dalam buku Secrets of Lucky People: A Study of the Laws of Good Luck karya Steve Gillman ataupun The Luck Factor karya Richard Wiseman. 

Maka untuk itu, ternyata ada beberapa hal yang orang beruntung ini lakukan yang mungkin tidak kamu lakukan dalam hidup kamu. Penasaran?

1. Orang yang beruntung adalah magnet bagi orang lain

ilustrasi dua orang sedang belajar (pexels.com/YanKrukov)

Semakin banyak orang yang kamu kenal, semakin banyak peluang bagi seorang untuk mendapatkan keberuntungan.

Seperti yang lansir dari Health.com, mereka yang beruntung berbicara dengan banyak orang, menarik orang-orang ke dalam lingkaran hidupnya lewat pesona sosial yang diberikan. Nah, kebiasaan-kebiasaan ini menghasilkan 'jaringan keberuntungan', menciptakan potensi koneksi yang baik.

2. Percaya dengan insting

ilustrasi memikirkan sesuatu (Pexels.com/LosMuertosCrew)

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Psychological Science menemukan bahwa insting kita seringkali dapat dipercaya dan berasal dari reaksi fisik nyata dalam tubuh kita, seperti peningkatan detak jantung dan keringat.

Hal ini diungkapkan lewat peserta dalam penelitian ini diminta untuk mencoba memenangkan permainan kartu yang belum pernah mereka mainkan sebelumnya. Permainan ini dirancang untuk tidak memiliki strategi yang jelas, melainkan untuk mendorong pemain untuk mengikuti firasat mereka.

Saat bermain, setiap peserta mengenakan monitor detak jantung. Perubahan detak jantung pemain memengaruhi seberapa cepat mereka belajar membuat pilihan terbaik selama pertandingan, yang memberi isyarat kepada peneliti bahwa apa yang terjadi di tubuh kita memandu pilihan kita.

3. Mereka melihat perspektif baru atas sebuah kejadian

ilustrasi seseorang yang berusaha menyusun rencana (Pexels.com/ChristinaMorillo)

Perbedaan lain yang ditemukan studi dari Richard Wiseman yang dituliskan di bukunya The Luck Factor, bahwa perbedaan orang-orang yang beruntung dan tidak beruntung adalah cara mereka dalam menghadapi musibah.

Dalam membuktikan ini, Richard Wiseman meminta partisipan yang beruntung dan tidak beruntung untuk membayangkan situasi mereka yang berada di bank dimana seorang perampok bersenjata masuk dan melepaskan tembakan yang mengenai lengan mereka.

Orang-orang yang tidak beruntung cenderung mengatakan bahwa kejadian yang dialami adalah tragedi yang sangat tidak menguntungkan. Anehnya, orang-orang beruntung mencatat bahwa itu bisa saja lebih buruk. Mereka bisa saja ditembak di kepala.

Jika dilirik dari sudut psikologis, kondisi seperti pemikiran di atas adalah kontra-faktual. Ini merupakan kemampuan untuk membayangkan apa yang mungkin terjadi.

Studinya menegaskan bahwa orang yang beruntung menggunakan cara berpikir ini untuk meringankan dampak kemalangan.

4. Mencoba hal baru dan terbuka akan hal yang tak terduga

ilustrasi seseorang tengah menunjukkan sinyal penolakan (Pexels.com/Monstera)

Orang-orang yang beruntung cenderung punya karakter tidak takut akan mencoba. Ibaratnya ungkapan we never know, until we never try. 

Prinsip seperti ini pun diimplementasikan dengan kegiatan seperti membaca buku, mendengarkan podcast dalam perjalanan ke tempat kerja, atau mencoba hobi baru atau apa pun yang akan membuka matanya terhadap pemikiran baru dan orang baru.

5. Memberi tahu apa yang dia inginkan

ilustrasi seseorang tengah menyiapkan hadiah (Pexels.com/AndresAyrton)

Tidak akan ada yang akan tahu jika kamu tidak memberi tahu orang-orang sebenarnya kamu ingin apa. Makanya, sangatlah umum bagi orang-orang yang beruntung memberikan informasi terkait hal-hal yang mereka inginkan dalam hidupnya.

Namun di sini kuncinya adalah memastikan orang lain tahu mengapa keinginan kamu ini layak untuk sihatagi. Jadi, orang beruntung tahu memasstikan bahwa orang tidak hanya memahami apa yang dia inginkan tetapi juga tahu bahwa dia pantas mendapatkannya.

Nah, menarik kan pembahasannya. Namun satu hal yang pasti memang kerja keras tidak menutupi keberuntungan. Namun ketahuilah juga bahwa kerja keras dan cerdas semakin mendekatkan pada keberuntungan.

Terakhir nih, apakah orang dengan visualisasi juga mempengaruhi tingkat keberuntungan seseorang?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team