Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kartu kredit
ilustrasi kartu kredit (pexels.com/mikhailnilov)

Intinya sih...

  • Riwayat kredit buruk dapat menurunkan nilai kredit dan membuat bank ragu memberikan kartu kredit.

  • Penghasilan di bawah standar atau tidak stabil juga menjadi alasan penolakan pengajuan kartu kredit.

  • Terlalu banyak pengajuan kartu kredit dalam waktu singkat membuat bank meragukan stabilitas keuangan pemohon.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernahkah kamu melakukan pengajuan kartu kredit kemudian mendapatkan penolakan dari pihak perbankan? Dan kamu bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Ada beberapa alasan di balik keputusan ini, mulai dari masalah riwayat keuangan hingga kesalahan kecil dalam proses pengajuan. Memahami penyebab penolakan dapat membantu memperbaiki peluang agar pengajuan berikutnya berhasil.

Kartu kredit bukan hanya sekadar alat pembayaran, tetapi juga bentuk kepercayaan dari pihak bank terhadap kemampuan seseorang dalam mengelola utang. Maka dari itu, pihak penerbit akan menilai berbagai faktor sebelum memberikan persetujuan. Biar kamu gak penasaran, simak lima alasan berikut mengapa pengajuan kartu kreditmu selalu berakhir dengan penolakan yang dilansir dari citi.com:

1. Riwayat kredit yang buruk

ilustrasi kartu kredit (freepik.com/jcomp

Riwayat kredit adalah faktor paling penting dalam menentukan apakah seseorang layak mendapatkan kartu kredit. Jika pernah menunggak cicilan, gagal membayar pinjaman tepat waktu, atau sering mengalami keterlambatan pembayaran, hal itu akan tercatat di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK. Catatan tersebut menjadi pertimbangan utama bagi bank dalam menilai risiko calon pemegang kartu.

Bank menghindari memberikan kartu kredit kepada individu yang dianggap berisiko tinggi dalam hal pengelolaan keuangan. Meskipun jumlah tunggakan kecil, catatan buruk tetap dapat menurunkan nilai kredit (credit score). Sebaiknya melunasi semua kewajiban dan menjaga reputasi keuangan sebelum mengajukan kembali.

2. Penghasilanmu tidak memenuhi syarat mininum pengajuan

ilustrasi kartu kredit (freepik.com/jcomp

Setiap bank memiliki batas minimum penghasilan bulanan untuk calon pemegang kartu kredit. Biasanya, penghasilan ini digunakan untuk memastikan kemampuan seseorang dalam membayar tagihan setiap bulan. Jika penghasilan berada di bawah standar, pengajuan otomatis akan ditolak, bahkan sebelum proses penilaian lebih lanjut dilakukan.

Selain jumlah penghasilan, sumber pendapatan juga berpengaruh. Pihak bank akan lebih percaya pada penghasilan tetap dari pekerjaan formal dibandingkan penghasilan tidak menentu. Bagi pekerja lepas atau wirausaha, penting menyiapkan dokumen pendukung seperti rekening koran atau laporan keuangan untuk membuktikan kestabilan pendapatan.

3. Kamu terlalu banyak mengajukan kartu kredit dalam waktu singkat

ilustrasi kartu kredit (freepik.com/jcomp

Banyak orang berpikir mengajukan kartu kredit ke beberapa bank sekaligus akan memperbesar peluang diterima. Padahal, strategi ini bisa berdampak sebaliknya. Setiap pengajuan kartu kredit tercatat di sistem keuangan nasional, dan terlalu banyak pengajuan dalam waktu singkat membuat bank menilai seseorang sedang "terdesak" secara finansial.

Bank cenderung menolak pengajuan dari orang yang terlihat terlalu agresif dalam mencari pinjaman. Sebaiknya menunggu beberapa bulan sebelum mengajukan kembali setelah ditolak. Dengan memberi jarak antar pengajuan, pihak bank akan melihat bahwa calon pemegang kartu lebih stabil dan tidak sedang mengalami tekanan finansial.

4. Dokumen tidak lengkap atau tidak valid

ilustrasi identitas diri (freepik.com/freepik

Kesalahan kecil seperti nama yang berbeda antara KTP dan slip gaji bisa menjadi alasan penolakan. Bank sangat ketat dalam memverifikasi keaslian dan kesesuaian data yang diberikan. Dokumen yang tidak lengkap atau tidak valid membuat proses pengajuan langsung dibatalkan tanpa pertimbangan lebih lanjut.

Pastikan semua dokumen, seperti KTP, NPWP, slip gaji, dan bukti tempat tinggal, dalam kondisi lengkap serta sesuai dengan data yang diminta. Ketelitian menjadi kunci dalam tahap ini. Banyak kasus di mana pengajuan ditolak hanya karena kelalaian kecil seperti tanda tangan tidak sesuai atau alamat berbeda dengan dokumen pendukung.

5. Rekam jejak finansial yang kurang kuat

ilustrasi kartu kredit (freepik.com/jcomp

Sebagian orang justru mengalami penolakan karena belum pernah memiliki riwayat kredit sama sekali. Kondisi ini disebut “credit invisible” — yaitu ketika seseorang belum pernah meminjam atau menggunakan fasilitas kredit apa pun sebelumnya. Bagi bank, hal ini membuat mereka sulit menilai tingkat risiko calon peminjam.

Untuk membangun rekam jejak kredit yang baik, seseorang bisa memulai dari hal kecil seperti menggunakan layanan kredit mikro, cicilan gadget, atau pinjaman online resmi dengan bunga rendah. Setelah beberapa kali transaksi sukses tanpa keterlambatan pembayaran, skor kredit akan terbentuk secara bertahap dan memudahkan proses persetujuan di masa depan.

Penolakan kartu kredit bukanlah akhir dari segalanya. Justru hal itu bisa menjadi kesempatan untuk memperbaiki kebiasaan keuangan dan memperkuat reputasi finansial. Dengan memahami faktor-faktor penyebab penolakan, seseorang dapat menyiapkan diri dengan lebih matang sebelum mencoba kembali.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian