Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pria sedang berpikir (pexels.com/michaelburrows)

Seseorang yang bersikap individualis menandakan mereka terlalu menekankan nilai-nilai otonomi, kebebasan, dan hak-hak pribadi dalam kehidupannya. Mereka cenderung memprioritaskan kepentingan pribadi, pengambilan keputusan mandiri, dan ekspresi diri yang unik.

Seseorang bisa bersikap individualis karena berbagai alasan yang mungkin berasal dari pengalaman pribadi atau faktor-faktor lingkungan. Apakah kamu salah satu yang menganut pandangan hidup sebagai individualis?

Sebenarnya apa saja sih faktor penyebab seseorang menjadi individualis? Yuk, langsung cari tahu jawabannya lewat ulasan di bawah ini!

1. Pengaruh budaya dan lingkungan

ilustrasi sekelompok orang (pexels.com/yankrukov)

Banyak faktor yang memengaruhi sikap atau pribadi seseorang, termasuk genetika dan lingkungan, bagaimana seseorang dibesarkan, dan variabel sosial. Dilansir Verywell Mind, Ludovica Colella, seorang terapis CBT dan penulis, mencatat, bahwa kepribadian tidak sepenuhnya bersifat tetap dan pribadi seseorang dapat berubah.

"Setiap orang dapat mengalami perubahan dalam sikap, perilaku, dan pola pikir mereka sebagai respons terhadap pengalaman yang dialami atau pertumbuhan pribadi," jelas Colella.

Ini berarti lingkungan sosial dan budaya tempat seseorang dibesarkan dapat memainkan peran penting dalam pembentukan sikap individualis. Misalnya, budaya yang lebih mementingkan nilai-nilai kolektivisme (pengorbanan diri, dapat diandalkan, murah hati, dan membantu orang lain), menghasilkan individu yang kurang individualis atau bisa jadi sebaliknya.

2. Pengalaman pribadi

Editorial Team

Tonton lebih seru di