ilustrasi membaca Al-Qur'an (pexels.com/thirdman)
Perbedaan Masyaallah dan Subhanallah terletak pada makna dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Kedua kalimat ini termasuk kalimat thayyibah yang mendatangkan pahala dari Allah SWT. "Masyaallah" berarti sesuatu yang terjadi karena kehendak Allah SWT dan diucapkan ketika melihat sesuatu yang menakjubkan.
Sebaliknya, "Subhanallah" berarti maha suci Allah dan diucapkan ketika melihat sesuatu yang buruk. Selain itu, kalimat "Subhanallah" juga bisa diucapkan saat melihat sesuatu yang mengherankan atau menimbulkan kesalahpahaman.
Seperti dalam riwayat Imam Bukhari dan Muslim yang dikutip dari kitab Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi, lafal tasbih "subhanallah" sendiri pernah dipilih Rasulullah SAW ketika menyaksikan perilaku yang "tidak semestinya". Berikut bunyinya:
“Sebuah hadis diriwayatkan kepada kami di dalam Shahih Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA bahwa suatu hari Nabi Muhammad SAW berpapasan dengannya saat masih junub di sebuah jalan di Madinah. Abu Hurairah lalu pergi diam-diam meninggalkan Rasulullah kemudian mandi bersuci. Rasulullah SAW sendiri mencari ke mana sahabatnya menghilang. ‘Kamu tadi ke mana Abu Hurairah?’ tanya Rasulullah SAW setelah Abu Hurairah datang. ‘Saat tadi kita bertemu, aku masih kondisi junub ya Rasul. Aku enggan duduk bersamamu sebelum aku mandi,’ jawab Abu Hurairah. ‘Subhanallah, orang beriman itu tidak najis,’ sambut Rasulullah SAW.” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar Al-Muntakhabah min Kalami Sayyidil Abrar Shallallahu Alaihi wa Sallama, Darul Hadits, Kairo, tahun 1424 H/2003 M, halaman 308)
"MasyaAllah" diucapkan untuk mengakui kekaguman dan keindahan yang terjadi atas kehendak Allah. Sedangkan, "SubhanAllah" digunakan untuk menyucikan Allah dari segala kekurangan dan hal-hal yang tidak layak bagi-Nya, termasuk ketika melihat sesuatu yang tidak semestinya. Memahami perbedaan MasyaAllah dan SubhanAllah penting untuk mengamalkan zikir dengan tepat sesuai dengan situasi yang dihadapi.