Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi hidup pelit, frugal dan sederhana
ilustrasi hidup pelit, frugal dan sederhana (freepik.com/freepik)

Intinya sih...

  • Pelit adalah hemat yang tidak sehat, sering mengorbankan kenyamanan diri sendiri atau orang lain demi tidak mengeluarkan biaya.

  • Frugal adalah gaya hidup hemat dengan perhitungan yang rasional dan tetap memperhatikan kualitas.

  • Sederhana bukan hanya soal uang, tapi soal cara hidup yang tidak berlebihan dalam segala hal, fokus utamanya adalah kenyamanan, kesederhanaan, dan mencukupi kebutuhan secukupnya.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar istilah pelit, frugal, dan sederhana. Ketiganya sama-sama berkaitan dengan cara seseorang mengelola uang dan gaya hidup yang tidak berlebihan. Namun meski tampak mirip, ketiganya punya makna dan dampak sosial yang berbeda. Salah mengartikannya pun bisa bikin seseorang dicap negatif, padahal niatnya hanya ingin hidup bijak.

Fenomena ini juga makin sering dibahas di media sosial, terutama ketika banyak orang mulai sadar pentingnya mengatur keuangan. Tapi di sisi lain, gaya hidup hemat bisa disalahpahami sebagai pelit atau malah dianggap terlalu sederhana. Jadi, apa sebenarnya perbedaan dari tiga istilah ini dan kenapa hasil akhirnya bisa sangat berbeda? Yuk, kita bahas satu per satu!

1. Pelit adalah hemat yang tidak sehat

ilustrasi frugal living berbeda dengan pelit (freepik.com/jcomp)

Pelit adalah sifat ketika seseorang berusaha mengeluarkan uang seminimal mungkin, bahkan untuk kebutuhan penting sekalipun. Mereka sering mengorbankan kenyamanan diri sendiri atau orang lain demi tidak mengeluarkan biaya. Akibatnya, sifat pelit sering dianggap negatif karena tidak mempertimbangkan empati dan kenyamanan sosial.

"Intinya pelit itu bukan soal hemat, tapi gak mau keluar uang meski mampu banget-banget," dikutip dari Prita Hapsari Ghozie, Certified Financial Planner.

Contoh yang bisa diambil yaitu menolak patungan makan padahal mampu atau menggunakan fasilitas umum secara berlebihan demi menghemat uang pribadi. Pelit bukan tentang mengatur keuangan, tapi lebih ke ketakutan berlebihan untuk mengeluarkan uang.

2. Frugal: Bijak mengatur keuangan

ilustrasi hidup pelit, frugal dan sederhana (freepik.com/freepik)

Berbeda dari pelit, frugal adalah gaya hidup hemat dengan perhitungan yang rasional dan tetap memperhatikan kualitas. Orang yang frugal akan memilih mengeluarkan uang untuk hal-hal yang penting atau membawa manfaat jangka panjang. Mereka bukan tidak mau mengeluarkan uang, tapi tahu kapan dan untuk apa uang sebaiknya digunakan.

Frugal living atau qanaah bukan berarti pelit, melainkan sikap hidup sederhana tanpa mengorbankan kebutuhan utama. Batas antara hemat dan pelit memang tipis,” diungkapkan oleh Dr Laily Dwi Arsyianti dari IPB University.

Hidup frugal misalnya membeli barang berkualitas yang lebih awet daripada barang murah tapi cepat rusak, atau memilih makan di rumah daripada jajan terus demi mengalokasikan uang ke investasi. Frugal dianggap sebagai versi “hemat cerdas”.

3. Sederhana: Gaya hidup tanpa berlebihan

ilustrasi hidup pelit, frugal dan sederhana (freepik.com/jcomp)

Sederhana bukan hanya soal uang, tapi soal cara hidup yang tidak berlebihan dalam segala hal. Orang yang hidup sederhana tidak merasa perlu memamerkan kekayaan atau mengikuti tren mahal agar diakui. Fokus utamanya adalah kenyamanan, kesederhanaan, dan mencukupi kebutuhan secukupnya.

Sebagai contoh, yaitu tidak membeli barang branded hanya demi gengsi atau tinggal di rumah biasa meskipun mampu membeli yang lebih mewah. Hidup sederhana sering dikaitkan dengan kesadaran diri dan rasa cukup.

Walau sama-sama terlihat “hemat”, pelit, frugal, dan sederhana punya batas dan tujuan yang berbeda. Pelit cenderung egois dan merugikan orang lain, frugal adalah hemat yang cerdas dan terencana, sedangkan sederhana lebih ke gaya hidup yang tenang dan tidak berlebihan. Jadi sebelum melabeli diri atau orang lain, penting untuk memahami konteksnya. Nah, kamu termasuk yang mana?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team