Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Perilaku di Media Sosial yang Bikin Orang Langsung Ilfeel, Hindari!

Ilustrasi media sosial (Pexels.com/Nothing Ahead)

Media sosial memang udah jadi bagian dari hidup kita sehari-hari. Dari bangun tidur sampai mau tidur lagi, pasti sempat scroll TikTok, Instagram, atau Twitter, kan? Tapi sadar gak sih, cara kita bersikap di medsos bisa banget bikin orang seneng atau justru sebal sendiri. Apalagi sekarang, banyak orang menilai karakter seseorang dari apa yang mereka bagikan secara online.

Masalahnya, gak semua orang sadar kalau kebiasaannya di media sosial bisa mengganggu. Ada yang terlalu sering curhat, ada yang doyan pamer, bahkan ada juga yang hobi komentar sinis di postingan orang. Padahal, sikap-sikap kayak gini bisa bikin citramu rusak, lho! Nah, biar gak jadi sumber ilfeel orang lain, yuk kenali empat perilaku di media sosial yang sebaiknya kamu hindari.

1. Pamer berlebihan, apalagi yang dibungkus dengan "syukur"

Ilustrasi selfie (Pexels.com/Gustavo Fring)

Gak ada yang salah dengan berbagi pencapaian atau hal-hal menyenangkan dalam hidup. Tapi kalau setiap postingan isinya pamer barang branded, liburan mewah, atau saldo tabungan, lama-lama bikin enek juga. Apalagi kalau ditambah caption “alhamdulillah” atau “gak nyangka bisa sampai di titik ini” tapi sebenarnya vibes-nya tetap nunjukin: nih, liat dong gue lebih hebat dari lo. 

Kalau kamu terlalu sering melakukan ini, jangan heran kalau orang-orang mulai menghindari timeline-mu. Soalnya, alih-alih termotivasi, mereka malah merasa dibanding-bandingkan. Media sosial itu tempat buat berbagi, bukan ajang kompetisi gak sehat. Sesekali boleh lah posting pencapaian, tapi tetap jaga rasa dan konteks ya.

2. Terlalu sering curhat dan drama di story

Ilustrasi scrolling media sosial (Pexels.com/Andrea Liacquadio)

Banyak yang bilang, “media sosial aku, suka-suka aku dong!” Iya sih, tapi jangan lupa, media sosial juga ruang publik. Kalau kamu terlalu sering update soal masalah pribadi, dari galau soal pasangan, konflik sama teman, sampai kode-kode gak jelas, orang bisa jadi capek sendiri. 

Bukan karena mereka gak peduli, tapi karena kesannya kamu gak bisa menyelesaikan masalah secara dewasa. Lama-lama, orang bisa menilai kamu sebagai pribadi yang baperan dan gak bisa move on. Daripada semua hal dikeluarin ke story, mending pilih-pilih dulu: ini butuh didengar orang, atau cukup cerita ke orang terdekat aja? Karena gak semua hal perlu konsumsi publik, apa gak khawatir curhatanmu itu malah jadi bahan gibah? 

3. Komentar sinis dan nyinyir di postingan orang lain

Ilustrasi haters (Pexels.com/cottonbro studio)

Kebiasaan satu ini termasuk yang paling bikin orang langsung ilfeel. Di era digital sekarang, semua orang bisa jadi komentator dadakan. Tapi sayangnya, gak semua komentar itu membangun. Ada aja yang hobinya nyinyir, ngata-ngatain, atau ngejatuhin orang lain di kolom komentar. Entah itu soal gaya berpakaian, pilihan hidup, atau bahkan hal-hal sensitif kayak fisik dan mental health

Kalau kamu termasuk orang yang suka melakukan ini, hati-hati ya. Selain bikin citramu buruk, ini juga bisa bikin kamu dicap toxic. Lebih baik gunakan kolom komentar buat nyebar energi positif. Ingat, kata-kata punya kekuatan, dan kamu bebas memilih mau jadi penyemangat atau penyebar racun di dunia maya.

4. Hobi ikut-ikutan tren tanpa mikir dulu

Ilustrasi berolahraga (Pexels.com/Gustavo Fring)

Setiap minggu selalu aja ada tren baru di media sosial. Mulai dari challenge joget-joget, tren pakai filter lucu, sampai yang lebih absurd kayak konten prank yang gak lucu sama sekali. Nah, banyak orang yang langsung ikut-ikutan tren ini tanpa mikir dulu, cocok gak sih sama diriku? Relevan gak ya? Atau malah bisa nyakitin orang lain? 

Misalnya, tren nge-prank orang tua sampai mereka nangis, atau ngetawain fisik teman sendiri. Hal-hal kayak gini memang bisa dapat views, tapi juga bisa bikin kamu dicap gak punya empati. Media sosial memang tempat buat seru-seruan, tapi tetap harus ada batasnya. Jangan sampai demi viral, kamu malah kehilangan rasa hormat dari orang-orang di sekitarmu.

Media sosial itu ibarat etalase dari diri kita. Apa yang kita bagikan, komentari, dan tampilkan bisa jadi cerminan siapa kita sebenarnya. Kalau gak mau bikin orang lain ilfeel atau malah menjauh, yuk mulai lebih bijak lagi dalam bersikap di dunia maya. Toh, jadi keren dan disukai itu gak harus selalu tampil sempurna atau ikut semua tren. Cukup jadi diri sendiri yang sopan, positif, dan tahu batasan. Karena yang paling penting dari semua itu adalah: kamu tetap punya integritas, baik di dunia nyata maupun digital.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us