Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perjalanan Afgan Bangun Komunitas untuk Korban Bullying, Inspiratif!

potret Afgan bangun komunitas untuk membantu para korban bullying (instagram.com/afgan__)
potret Afgan bangun komunitas untuk membantu para korban bullying (instagram.com/afgan__)

Dikenal luas sebagai penyanyi ternama di Indonesia, tak banyak yang tahu bahwa Afgan dulunya pernah menjadi korban bullying. Tak hanya sebentar, ia menjadi korban bullying selama bertahun-tahun di lingkungan sekolahnya. 

Afganfund MindKind sendiri merupakan jawaban atas solusi yang sebenarnya ingin didapatkan oleh Afgan saat jadi korban bullying dahulu. Berikut sederet perjalanan Afgan dalam membangun komunitas bagi para korban bullying yang tergabung di Afganfund MindKind.

1. Latar belakangnya adalah pengalaman bullying yang Afgan rasakan saat sekolah

potret Afgan bangun komunitas untuk membantu para korban bullying (instagram.com/afgan__)
potret Afgan bangun komunitas untuk membantu para korban bullying (instagram.com/afgan__)

Diketahui, Afgan pernah mengalami bullying selama tiga tahun saat duduk di bangku sekolah. Menjadi korban bullying teman-temannya, Afgan merasa tak memiliki tempat yang aman untuk dirinya bisa bertahan, apalagi berkembang. 

Pada saat itu, Afgan menghadapinya sendirian, ia pun mengaku betapa sakit dan pahitnya menjadi korban bullying. Tak berlebihan, Afgan hanya ingin memiliki rumah yang aman untuk dia bisa menumpahkan segala pedih yang ia rasakan. 

2. Berkolaborasi membangun Afganfund MindKind untuk korban bullying

potret Afgan bangun komunitas untuk membantu para korban bullying (instagram.com/afgan__)
potret Afgan bangun komunitas untuk membantu para korban bullying (instagram.com/afgan__)

Impian terbesar Afgan ialah membangun sebuah komunitas dengan fokus yakni membantu para korban bullying. Bukan tanpa alasan, ia tak mau korban-korban di luaran sana ikut merasakan apa yang ia rasakan dahulu.

Secara lebih kompleks, Afgan bercerita bahwa pada generasinya dulu, awareness tentang mental health belum sebegitu diperhatikan seperti saat ini. Afgan pun berharap bisa membangun tempat yang peka akan mental health

Pada akhirnya, Afgan berkolaborasi dengan Kitabisa untuk mendirikan sebuah komunitas bagi korban bullying yang ia beri nama Afganfund MindKind. Afgan berharap komunitas yang positif ini bisa memberikan dampak yang positif pula. Pun tak hanya berteori, melainkan juga praktiknya.

3. Berjuta manfaat Afganfund untuk korban bullying

potret Afgan bangun komunitas untuk membantu para korban bullying (instagram.com/afgan__)
potret Afgan bangun komunitas untuk membantu para korban bullying (instagram.com/afgan__)

Untuk memaksimalkan manfaat yang ia cita-citakan bisa lahir dari Afganfund MindKind, Afgan pun turun tangan secara langsung. Ia tampak memberikan ruang yang begitu luas untuk para korban bullying bisa bercerita dan menumpahkan segala keluh dan kesahnya. Penuh haru dan banjir air mata!

Tak hanya pasif dengan sekadar mendengarkan cerita para korban bullying. Afganfund MindKind juga menyiapkan berbagai program untuk membantu meringankan hingga memulihkan dan menjadi obat bagi korban bullying.

Afgan bersama tim Afganfund MindKind menyiapkan wadah untuk korban bullying bisa mengenali emosi dan dirinya sendiri. Hingga menyiapkan tools yang bisa digunakan untuk mengatasi rasa trauma akibat bullying dari lingkungan sekitar. 

Afganfund MindKind yang diinisiasi oleh Afgan benar-benar definisi membangun rumah dengan fondasi yang kuat karena berasal pengalaman pribadi, nih. Begitu pula dengan Afgan, ia menjadi sosok yang inspiratif, panutan, dan layak disebut sebagai pahlawan bagi para korban bullying, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Melinda Fujiana
EditorMelinda Fujiana
Follow Us