Arsal Bahtiar (dok. pribadi/Arsal Bahtiar)
Berbekal ilmu Desain Komunikasi Visual, lulusan Telkom University ini memulai perjalanan kariernya dengan merantau di Jakarta. Seperti orang lain pada umumnya, Arsal mencoba meraih peluang karier dengan bekerja di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri kreatif.
Sejalan dengan ilmunya, ia berkutat dengan pekerjaan yang berhubungan dengan kebutuhan marketing perusahaan besar. Sayangnya, setelah 1,5 tahun meniti karier, ia merasakan ketidakcocokan dengan budaya Jakarta yang 'pergi gelap, pulang gelap'.
Tak habis akal, ia memutuskan kembali ke Bandung dan mengerjakan beberapa proyek seputar branding dan audio visual, serta memulai pekerjaan baru sebagai drafter dan designer. Perjalanan belum usai, ia mendapatkan lowongan di tempat kerja lain yang membuatnya lebih mencintai kegiatan luar ruang.
"Aku memutuskan resign karena dapat panggilan di Eiger. Di sini cukup lama, kurang lebih sekitar 3,5- 4 tahun. Dari kuliah, saya udah pengen. Kok kayaknya asyik kerja di Eiger. Akhirnya dari sana, aku lebih dalam mencintai kegiatan luar ruang. Entah itu mendaki gunung, melakukan perjalanan pindah tempat antar kota, atau ke lautan. Dari bekerja di perusahaan luar ruang, aku suka travelling," cerita Arsal.
Beberapa pekerjaan menuntutnya untuk berpetualang. Menurut Arsal, petualangannya dimulai saat urusan dinas memanggil. Waktu kerja dimanfaatkannya sekaligus untuk jalan-jalan.
Kecintaannya terhadap alam memang sudah mendarah daging. Nyatanya, hasrat travelling semakin memuncak. Daripada mengorbankan tanggung jawab pekerjaannya, ia memilih resign.
"Kerjaan udah enak, cuman hasrat travelling ini semakin tinggi gitu. Pengen keliling Indonesia, cuma terkendala cuti. Kalau perusahaan kan ada cuti terbatas, cuti juga paling cuma 12 hari setahun. Daripada saya mengganggu tanggung jawab pekerjaan atau pekerjaan malah gak bener, ya udah aku memutuskan untuk keluar dan melakukan ekspedisi dengan jalan-jalan ke berbagai gunung di Indonesia. Kebetulan waktu itu aku belum tahu mau ke mana. Eh, pas keluar, ternyata saya diajak kerjasama sama bung Fiersa Besari untuk menyambangi 33 gunung yang ada di Indonesia," lanjutnya.