Perjuangan Rizal Kasim Dirikan Cera Production hingga Sukses

Saat bercerita tentang awal berdirinya Cera Production, Rizal memberitahu bila lini usahanya tersebut bukanlah satu hal yang ia dirikan seorang diri. Dalam prosesnya yang diketahui sejak 2009 silam, Cera hadir lewat ide sekumpulan mahasiswa di sebuah acara seminar. 

"Awalnya itu belum ada Founder yang tercatat secara resmi karena kita kumpul-kumpul aja. Lalu, ketika berubah menjadi sebuah unit bisnis yang terdaftar secara hukum, pemilik sekaligus pendirinya ada tiga orang, yakni Saya, Kurniawan, dan Finna Oktasari," terangnya.

Setelah itu, Rizal mengungkapkan bila bisnisnya tersebut bisa hadir berkat kegemaran yang sama di antara ketiga para pendirinya. Semua orang yang tergabung kala itu menyukai desain dan mengawali bisnis Cera sebagai usaha desain.

"Berdiri sebagai perusahaan desain, namun tahun 2010 itu menjual desain masih susah banget. Akhirnya, kita bertransformasi menjadi usaha percetakan karena lebih mudah daripada sekadar menjual desain saja. Dari desain sekaligus percetakan, lahirlah Cera Production yang diawali ketertarikan para founder terhadap desain dan iklan," tambahnya.

Proses panjang harus ditempuh oleh setiap pebisnis dalam mendirikan bisnisnya. Begitupun dengan Rizal Kasim. Meski kini lini bisnisnya tersebut sudah cukup digemari hingga jadi langganan banyak perusahaan, namun tetap harus ada strategi yang dipakai guna terus berkembang di masa yang tidak pasti ini.

"Kita punya strategi yang disebut 3PG, yakni People Growth yang fokus kepada manusianya, Partnership Growth yang berhubungan dengan kerja sama antar banyak pihak, dan Provit Growth," jelasnya.

Kemudian ia menambahkan, bila strategi jangka panjang Cera selain 3PG tadi adalah fokus mendefinisikan target market yang ingin dituju. Hal ini karena menurutnya Cera sendiri sangat segmented ketika menggarap bisnis.

Meski banyak orang yang beranggapan bila menjadi pengusaha sangat menyenangkan, namun dalam prosesnya kamu gak akan selalu merasa enak. Hal ini dibuktikan dari cerita Rizal yang pernah kesulitan secara finansial, bahkan hanya untuk sekadar makan.

"Momen terendah saya adalah ketika harus menjual kipas angin dan DVD Player di kamar karena sudah gak punya uang untuk makan, bahkan satu rupiah pun. Namun, kita harus selalu yakin bahwa semua kondisi ini pasti akan berganti, gak akan selamanya seperti ini," tuturnya.

Lain dari itu, ada pula momen di mana ia harus menahan kesedihan karena sulit membayarkan gaji para karyawannya pada awal berdiri Cera. Walaupun kala itu semua tim harus keluar dan hanya tersisa tiga orang saja, namun dari titik tersebut semuanya bisa berubah hingga dapat meraih kesuksesan saat ini.

Bila kamu salah satu orang yang punya keinginan untuk mendirikan usaha, Rizal Kasim juga turut menitipkan tips yang bisa kamu praktikkan untuk dapat menjadi seorang pengusaha sukses. Pertama dan yang paling penting adalah kamu harus tahu terlebih dahulu apa tujuan yang ingin diraih dengan membangun bisnis tersebut.

"Yang perlu dipahami dulu adalah kamu mau bisnis tuh buat apa? Mau buat kaya? Ada banyak orang kaya yang gak perlu berbisnis kok, karena pekerja profesional juga ada yang punya gaji lumayan tinggi," katanya.

Lalu, kamu juga harus memahami bila menjalankan bisnis adalah hal yang membosankan karena harus melakukan satu hal yang sama setiap harinya dan baru bisa merasakan hasilnya setelah 3-4 tahun setelahnya. Terakhir, kamu harus terus belajar dan adaptif.

"Menjadi entrepreneur itu bukan berarti ketika bisnisnya sudah maju, terus kita bisa berhenti belajar dan semuanya kamu pasrahkan ke tim. Perjalanan pebisnis itu panjang dan kamu harus terus belajar setiap hari karena lingkungan dan tren terus berubah," imbuhnya.

Walaupun kian berangsur membaik, namun pandemik COVID-19 tetap saja memberikan pengaruh besar bagi masyarakat. Bahkan, dampaknya masih terasa hingga saat ini bagi sebagian orang, termasuk orang-orang yang biasa menjajakan dagangan secara langsung.

Dampak tersebut juga bertambah besar dengan kurangnya edukasi masyarakat atas perkembangan teknologi yang membuat sistem penjualan mulai beralih secara digital. Menanggapi fenomena ini, saat menyambangi Pasar Tanah Abang dan melihat kondisi sekitar, Rizal pun berinisiasi untuk membangun sebuah platform digital sebagai lini bisnis baru bagi para pedagang di Pasar Tanah Abang.

"SGTA (Sentral Grosir Tanah Abang) saya dirikan karena melihat penjualan offline itu makin turun, sementara ada banyak banget konveksi yang terancam tutup di wilayah Tanah Abang dan toko-toko yang punya brand banyak yang kesulitan melakukan penjualan ke daerah. Sehingga, lewat SGTA ini, yang kebetulan Cera punya cabang di beberapa kota, kemudian menyinergikan layanannya dengan SGTA sehingga kita bisa bantu orang-orang yang di Tanah Abang, yang punya brand untuk melakukan penjualan ke toko-toko yang ada di daerah," pungkasnya.

Demikian cerita Rizal Kasim tentang perjuangannya dalam mendirikan Cera Production dan usahanya kini dalam memberdayakan para pedagang Pasar Tanah Abang. Semoga niat baik dan perjalanan bisnis Rizal bisa menjadi inspirasi bagi kamu yang juga memiliki keinginan serupa, ya!