Eddy mengatakan, “Karya ini merefleksikan bagaimana sejarah dan keyakinan membentuk pemahaman tentang identitas kita. Dengan meleburkan tradisi vanitas yang merefleksikan kerapuhan hidup dengan filosofi Jawa, karya ini mengundang masyarakat untuk memaknai bagaimana konsep kekuasaan dan kesetaraan terus didefinisikan ulang dalam kesadaran budaya kita, menjadi dialog berkelanjutan melampaui perbedaan budaya dan konteks filosofi.”
Perupa Asal Yogyakarta Menangkan 15th UOB Painting of the Year

- Karya Eddy Susanto "Kuasa dalam Setara" memenangkan 15th UOB Painting of the Year.
- Filosofi karya Eddy menggambarkan eksplorasi sejarah dan budaya akan pemahaman identitas pria dan perempuan.
Jakarta, IDN Times - Jumat (15/10/2025) menjadi momen menegangkan di panggung 15th UOB Painting of the Year (POY) (Indonesia) di 25hours Hotel Jakarta The Oddbird, Ashta District 8, SCBD, Jakarta Selatan. Setelah deretan penari menampilkan pertunjukan teatrikal dengan daftar pemenang 15th UOB POY sebelumnya, gegap gempita sempat jeda sejenak. Pencahayaan panggung meredup dan menimbulkan kesan yang menegangkan.
Para penari membawa angka 2025. Layar lebar di belakangnya membiru. Tak lama, lukisan perempuan bernuansa klasik. Warnanya kecokelatan dengan citra ala ratu Eropa dengan gaunnya. Wajah perempuan itu seperti menatap langit-langit. Tangannya seperti menyentuh sebuah benda yang cukup besar. Namun, tertulis aksara Jawa merah di sisi atasnya. Uniknya, lukisan itu berbentuk bulat layaknya uang logam.
The Winner of UOB Painting of the Year 2025 Eddy Susanto "Kuasa Dalam Setara". Tulisan itu muncul dengan besarnya di bawah gambar lukisan itu. Ya, itulah karya yang memenangkan 15th UOB POY Indonesia.
1. Karya Eddy Susanto yang berjudul “Kuasa dalam Setara“ memenangkan 15th UOB Painting of the Year

Hendra Gunawan, Presiden Direktur UOB Indonesia, mengatakan, “Selamat kepada Eddy Susanto yang telah memenangkan penghargaan tertinggi kompetisi UOB POY ke-15 di Indonesia. Kami bangga bahwa UOB POY di tahun ke-15 di Indonesia, senantiasa mendukung perkembangan seni kontemporer di Indonesia dan di kawasan regional."
Hendra berharap, dengan menyediakan wadah bagi perupa untuk memamerkan kreativitasnya, mereka bisa berdialog dan merayakan ekspresi budaya. Karya Eddy sendiri dinilainya merefleksikan kualitas dan kedalaman karya di samping mencerminkan seni dapat menantang perspektif, menghubungkan tradisi, dan memperkaya pemahaman.
2. FIlosofi karya Eddy Susanto

Karya Eddy Susanto diberi judul “Kuasa dalam Setara”. Penghargaan yang didapatnya berasal dari kategori Perupa Profesional yang merupakan kategori utama dalam kompetisi ini.
Perupa berusia 50 tahun itu, menggambarkan eksplorasi sejarah dan budaya akan pemahaman identitas pria dan perempuan. Karyanya ditorehkan di atas kulit lembu transparan dan lembaran akrilik yang diikuti pena gambar.
Eddy terinspirasi oleh ukiran vanitas karya Willem Isaacsz van Swanenburg pada tahun 1608 dan teks filsafat Jawa Serat Sastrajendra Hayuningrat, karya seni ini memadukan alegori visual Eropa dengan kosmologi Jawa untuk mendalami bagaimana kekuasaan, kesetaraan, dan identitas saling terkait melalui lensa budaya dan sejarah.
3. Pemenang kategori lainnya turut menyampaikan rasa syukurnya

Alliya Rahma Heriadi, salah satu peserta 15th UOB POY (Indonesia) pada Emerging Artist Category, mengaku senang dan bersyukur menjadi salah satu pemenang. Terlebih, saat ini ia mengenyam pendidikan di semester lima pada Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB (Institut Teknologi Bandung). Ia merasa terbantu dalam merancang masa depannya.
"Saya pribadi betul-betul senang banget buat kesempatannya dari UOB Indonesia, apalagi sudah didukung buat seniman. Ini benar-benar membuat saya semakin yakin gimana sih karier saya di seni rupa Indonesia ke depannya," kata Alliya yang menciptakan karya berjudul "Berpelukan".
Secara resmi, kompetisi 15th UOB POY (Indonesia) telah mengumumkan delapan orang pemenang. Empat orang pemenang berasal dari Kategori Established Artist dan empat orang sisanya dari Emerging Artist Category. Berikut adalah daftar lengkapnya:
Kategori Established Artist
1. Eddy Sutanto dengan karya "Kuasa dalam Setara" memenangkan UOB Painting of the Year dengan hadiah sebesar Rp250 juta
2. Aurora Arazzi dengan "The Cold That Holds the Shadow" memenangkan Gold Winner senilai Rp100 juta
3. Vendy Methodos Ingatan dan karya "Ikatan, Panguripan" meraih Silver Winner dengan hadiah senilai Rp80 juta
4. Mutiara Riswari dan karya berjudul "Ritus Tubuh" meraih Bronze Winner sebesar Rp50 juta
Emerging Artist Category
1. Muhammad Shodik lewat "i am here" mendapatkan penghargaan Most Promising Artist of the Year dengan hadiah Rp55 juta
2. Chakra Narasangga dan lukisan "Nights II" berhasil meraih Gold Winner Rp40 juta
3. Dionisius Maria Caraka Ageng Wibowo berikut karya "Catatan Sementara No. 01: Repetisi" mendapatkan Silver Winner Rp25 juta
4. Alliya Rahma Heriadi dengan lukisan "Berpelukan" dianugerahi Bronze Winner Rp20 juta
Raut wajah Eddy saat namanya diumumkan sebagai pemenang, tak jauh dari kata haru. Ia naik ke atas panggung dengan rasa lega, semringah, dan bahagia. Momen itu juga menjadi kesempatannya berfoto bersama Giring Ganesha Djumaryo, Wakil Menteri Kebudayaan Republik Indonesia yang memberikannya piala. Senyumnya mengembang seketika.
Karya Eddy dan peserta lainnya kini dipamerkan di Melting Pot, ASHTA District 8, Jakarta, lantai GF hingga 30 Oktober. Terbuka untuk umum dan tidak dikenakan biaya, pameran tersebut dibuka dari pukul 10 pagi hingga 10 malam.